Renjun menyelesaikan kerjanya lalu merenggangkan badannya karena sangat lelah dan diapun mendengar suara anak jaemin yang datang dengan membawakan mantelnya. Lalu renjunpun turun dari duduknya karena chenle sangat mungil sekali walaupun dia juga mungil dan tidak lupa tersenyum.
Dia memang sangat lelah sekali. Tapi, ntah kenapa saat melihat anak itu tersenyum dia malah merasa sangat senang dan capeknya hilang ntah kemana.
"Makasih karena sudah membawakan mantelku." Ucap renjun tersenyum lalu mengambil mantel itu dan meletakkan di kursinya.
"Sama-sama mama. Dan satu lagi, maafin lele karena memanggil mama tadi dihadapan banyak orang. Mama tidak marah bukan?" Ucap chenle takut lalu menunduk.
"Tidak. Mama tidak marah. Tenang saja. Nanti kalau mama di marahi oleh daddymu. Mama akan menerimanya." Ucap renjun tersenyum.
"Kenapa Daddy harus memarahi mama?" Ucap chenle polos.
"Karena mama ini seperti mengaku-ngaku sebagai mamamu. Itu tidak baik sayang. Mama tidak boleh melakukan hal itu." Ucap renjun tersenyum.
"Tapikan, itu lele yang meminta. Nanti kalau Daddy marah pada mama katakan saja pada lele. Lele akan bicara pada Daddy." Ucap chenle dengan sangat lucu.
"Baiklah. Sekarang kau akan kembali dengan Daddy bukan?" Ucap renjun tersenyum.
"Ne. Mari bertemu lagi besok Mama." Ucap chenle tersenyum hingga matanya menyipit.
"Baiklah." Ucap renjun tersenyum.
"Bisa aku memeluk mama sebelum pulang?" Ucap chenle sembari merentangkan tangan kecilnya. Dan renjunpun tersenyum lalu memeluk tubuh yang lebih kecil darinya itu.
Semua pembicaraan itu didengar oleh jaemin yang merasa hatinya sangat sakit juga sangat menghangat karena melihat anaknya sangat senang sekali.
"Huang Renjun? Apa mungkin Tuhan memang mengirimkanmu untuk bersama denganku dan chenle? Apa aku bisa percaya padamu? Apa kau tidak akan mengecewakan ku dan chenle pada akhirnya?"batin jaemin.
••••
Setelah pulang dari perusahan haechanpun menarik renjun menuju bar yang sangat mahal terlihat dari betapa mewahnya bar itu saat mereka masuk.
"Kenapa kau tiba-tiba ingin minum?" Ucap renjun bingung mengingat dia bahkan masih memakai baju kantornya.
"Aku sangat kesal dengan Mark Lee sih sepupu Na Jaemin itu." Ucap haechan lalu meminum minumannya.
"Dan kau membawaku kemari? Ayolah haechan, aku sangat lelah sekali." Ucap renjun.
"Kau hanya perlu menemaniku saja." Ucap Haechan tidak memperdulikan rengekan sahabatnya itu.
"Permisi apa kau juga ingin memesan?" Ucap pegawai baru pada bar itu. Dan tepat saat itu, lelaki tinggi pun menyuruh anak buahnya untuk pergi.
"Kau ingin jus biasakan Huang Renjun." Ucap pria itu.
"Kau selalu tau Hyunjin. Tapi, ntah pria ini akan membayar atau tidak. Aku tidak punya cukup uang untuk membayar." Ucap renjun pada pria tinggi bernama Hwang Hyunjin.
"Kau santai saja. Aku tidak akan meminta uangmu dan haechan. Ingatkan aku punya bar ini karena orangtua kalian berdua." Ucap Hyunjin lalu memberikan segelas jus orange.
"Baiklah." Ucap renjun lalu meminum jus itu.
"Sepertinya dia sedang banyak masalah." Ucap Hyunjin.
"Begitulah." Ucap renjun melihat haechan hanya diam dan meminum minumannya yang ntah sudah gelas yang keberapa.
"Injunie. Kau tau Lee jeno itu sebenarnya ada hubungannya denganku." Ucap haechan yang mabuk.
![](https://img.wattpad.com/cover/273670275-288-k447379.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
DUDA {JAEMREN} END✔
Hayran KurguBercerita tentang Na Jaemin, ceo juga seorang Daddy tunggal untuk anaknya dengan perjalanan cintanya dengan sekretaris sementaranya Huang Renjun. bxb homopobic jaemren area! hanya cerita belaka