22

11.5K 997 38
                                    



Jam telah menunjukkan pukul 09:00 waktu Amsterdam dan terlihat renjun yang menggeliat dalam tidurnya lalu diapun membuka matanya secara perlahan dan bingung karena ada chenle antara mereka berdua dan berpikir kapan chenle pindah ketempat mereka. Tapi, renjun tidak terlalu mengambil pusing dan diapun melepaskan pelukan ayah dan anak yang sangat posesif padanya itu lalu diapun mengecup kepala chenle dan jaemin secara bergantian lalu memutuskan untuk bersih-bersih dan membuatkan sarapan untuk mereka bertiga karena mereka sudah sangat lambat sekali untuk waktu sarapan saat ini.

Setelah selesai dengan acara mandinya diapun mendekat pada jaemin lalu membangunkannya dengan pelan agar Chenle tidak terganggu.

"Nana, ayo bangun." Ucap renjun sembari menggerakkan bahu kekasihnya itu. Jaemin sedikit menggeliat lalu diapun membuka matanya serupa rusa itu lalu tersenyum melihat kekasihnya dan berharap mimpi buruk yang dia alami tadi malam tidak pernah terjadi selamanya.

"Pagi injunie."

"Pagi. Ayo bangun dan mandi segera. Aku akan turun duluan untuk membuat sarapan. Jangan lupa bangunkan chenle setelah kau selesai mandi." Ucap renjun tersenyum.

"Baiklah." Ucap jaemin tersenyum dan renjunpun segera beranjak dari kamar itu untuk turun kelantai satu mansion itu.


















Saat berada di lantai satu mansion itu, diapun langsung menuju dapur diikuti oleh kedua bodyguard nya itu.

"Ada apa seongwoo? Daniel?" Ucap renjun bingung karena sepertinya kedua bodyguard nya itu ingin mengatakan sesuatu padanya.

"Begini tuan muda. Tuan dan yang lainnya akan membantai Lai Guan Lin. Jadi, saya dimintai tolong agar tuan muda tetap disini. Karena ini semua sangat berbahaya. Dan tuan muda Samuel tidak mengijinkan tuan muda kemanapun." Ucap seongwoo.

"Bagaimana mungkin? Itu sangat berbahaya seongwoo. Kalian harus dengarkan aku kali ini, kalian tau aku siapa bukan? Kalau memang ada yang harus membunuh sih brengsek itu maka aku orangnya. Aku mohon kalian berdua harus membantu aku kembali tanpa diketahui oleh jaemin atau siapapun. Hanya kalian berdua. Aku tidak mungkin membiarkan baba, oniichan dan ojisan ku kenapa-napa." Ucao renjun.

"Tapi tuan muda?" Ucap keduanya.

"Aku mohon. Tolong bantu aku kembali. Aku percaya kalian bisa melakukannya. Mengenai jaemin aku akan mengurusnya. Intinya malam ini aku harus kembali tanpa diketahui oleh siapapun. Aku tau setiap sudut mansion ini ada cctv usahakan untuk mematikannya. Dan Daniel kau bisa tetap ada disini dan memberikan alasan masuk akal soal keberadaan ku. Aku hanya akan pergi dengan seongwoo. Kalian mengerti bukan?" Ucap renjun menatap tajam keduanya.

"Baik tuan muda kami mengerti." Ucap keduanya.

"Baiklah. Kalian bisa pergi." Ucap renjun lalu keduanya pun pergi dan menjaga renjun dari jauh.

Beberapa menit kemudian, renjunpun telah selesai dengan sarapan pagi untuk mereka bertiga tapi dia hanya melamun memikirkan keluarganya. Dia tidak bisa diam saja disini, tidak mungkin dia akan tenang setelah mendengar apa yang akan keluarganya lakukan. Itu tandanya ayahnya sudah memutuskan untuk kembali menggunakan nama belakang mereka dan berhenti sembunyi. maka renjun juga harus melakukan hal yang sama. Mau jaemin akan menerimanya nanti ataupun tidak, dia tetap tidak bisa membiarkan keluarganya berada dalam bahaya.

Jaemin dan chenle bingung melihat renjun yang melamun bahkan tidak menyadari keberadaan mereka. Lalu jaeminpun menggenggam tangan renjun hingga renjun tersadar dan kaget melihat sudah ada ayah dan anak itu.

"Kalian sudah siap ternyata. Ayo kita sarapan." Ucap renjun tersenyum.

"Mama baik-baik saja bukan?" Ucap chenle melihat renjun.

"Hmmm Mama baik-baik saja sayang." Ucap renjun tersenyum sembari mengelus kepala chenle dengan tangannya yang tidak di genggam oleh jaemin.

"Kau tidak berbohong bukan sayang?" Ucap jaemin menatap renjun.

"Tidak Nana. ayo sekarang kita sarapan saja." Ucap renjun tersenyum lalu diapun melepaskan genggaman tangan jaemin. Dan ntah kenapa jaemin merasa kalau itu adalah genggaman tangan terakhirnya dengan renjun. Tapi, dia menepis ingatan itu dan yakin kalau semuanya akan baik-baik saja. Dan mereka bertiga mulai sarapan bersama.

"Nana maafkan aku. Tapi, aku tidak bisa membiarkan keluargaku berada dalam bahaya. Maafkan aku. Aku harap kau akan memaafkan aku jika aku tidak kembali. Ntah kenapa aku merasa akan ada hal buruk yang terjadi nantinya."batin renjun.





















∆∆∆







Up nih reader-nim😁
Gimana suka gak sama kelanjutannya?🙄
Semoga suka ya😁
Jangan lupa votement nya ya😁
Jangan lupa jaga kesehatan😁
We love you💚😍😘

DUDA {JAEMREN} END✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang