5

16.1K 1.5K 53
                                    

Renjun terbangun karena cahaya matahari yang mengganggu tidurnya lalu diapun duduk dan melihat Taeyong yang membuka gorden jendela kamar chenle itu.

"Apa aku membangunkanmu renjun?" Ucap taeyong.

"Tidak nyonya. Saya juga seharusnya sudah lebih dulu bangun." Ucap renjun merasa tidak enak.

"Jangan merasa tidak enak seperti itu. Aku bisa memakluminya karena kau terlihat sangat kelelahan." Ucap taeyong.

"Maaf nyonya. Kalau begitu, aku akan pulang sekarang." Ucap renjun beranjak dari tempat tidur chenle tapi tangannya keburu ditahan oleh Taeyong.

"Kenapa? Tetaplah disini. Lagian sekarang adalah hari Sabtu, dan kantor libur. Kau bisa mandi dulu, dan gunakan saja bajuku. Tidak perlu sungkan renjun." Ucap taeyong tersenyum.

"Baik nyonya." Ucap renjun mengambil pakaian yang telah disiapkan oleh Taeyong untuknya itu lalu diapun pamit mandi sebelum chenle bangun dan tidak mau lepas darinya nanti.

Setelah selesai dengan acara mandinya, renjunpun keluar dan melihat chenle yang menggeliat dalam tidurnya lalu matanya pun terbuka dan mengerjap dengan sangat lucu sekali.

"Bagaimana mungkin ada ibu yang tega meninggalkan anaknya yang sangat imut seperti ini." Batin renjun.

"Mama?" Ucap chenle tersenyum.

"Pagi lele sayang." Ucap renjun tersenyum lalu menyentuh dahi chenle untuk mengukur suhu tubuhnya.

"Syukurlah mama tidak pergi." Ucap chenle tersenyum hingga puppy eyesnya terbentuk. Renjun jadi melihat dirinya sendiri.

"Sekarang lele ayo mandi. Mama akan memandikanmu." Ucap renjun lalu menggendong chenle dan masuk kedalam toilet. Chenle benar-benar sangat senang sekali seperti memiliki seorang ibu yang selalu dia harapkan dari dulu.

Sementara itu dilantai bawah mansion itu, terlihat Taeyong dan jaehyun yang sedang duduk bersebelahan.

"Jadi? Apa kau sudah bertanya dengan yuta mengenai anak mereka jae?" Ucap taeyong.

"Aku belum melakukannya. Sabar sedikit sayang. Lagian, bulan depan mereka juga kemari. Jika memang itu adalah anak yuta Hyung dan winwin, maka kita bisa membuat mereka bertemu. Karena yang aku lihat terakhir kali winwin sangat sedih karena anaknya kabur. Lagian yuta Hyung sekarang sudah tau dimana letak kesalahannya, jadi tinggal menunggu waktu saja." Ucap jaehyun.

"Baiklah. Tapi, menurutku akan jauh lebih baik jika secepatnya. Karena anaknya itu sudah kabur satu tahun lamanya." Ucap taeyong.

"Iya sayang. Tapi, akan lebih baik kita tidak ikut campur." Ucap jaehyun.

"Kau benar." Ucap taeyong mengangguk. Tepat saat itu, chenle dan renjun keluar dari kamar dan chenlepun langsung memeluk Kakek dan neneknya.

"Kakek! Nenek!" Panggilnya dengan sangat riang sekali sembari memeluk kedua orang itu.

"Lele udah baikan sekarang?" Ucap taeyong menyentuh kening cucunya itu.

"Lele udah baik-baik ajakan nenek? Itu karena asisten Huang." Ucap chenle tersenyum dengan sangat ceria.

"Hmm. Sekarang kita tunggu Daddy baru sarapan bersama oke?" Ucap jaehyun tersenyum dan renjun dapat melihat betapa miripnya sang atasan dengan ayahnya itu.

"Ah, tidak perlu nyonya, tuan. Saya akan pamit pulang saja." Ucap renjun merasa tidak enak karena dia jadi benar-benar terkesan seperti jalang saat ini. Atau lebih tepatnya mecari muka agar terlihat baik didepan keluarga atasannya itu. Dia takut menjadi perhatian semua orang.

DUDA {JAEMREN} END✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang