Chapter 22

691 69 3
                                    

Selepas makan, kini mereka berjalan menuju ruang tengah. Kini mereka menonton bersama dengan posisi mama Rassya, Rey,juga Alin duduk disofa panjang, sedangkan Syaqeel dan Reylin duduk dibawah.

Berbeda dengan Syaqeel yang duduk anteng, Reylin justru asik ribut hanya karena bantal sofa,cemilan,dan juga remote membuat para orang tua menghela nafas gusar.

"Balikin ga ???"

"Ogah"balas Rey kesal sembari memakan cemilan nya dan remote ia taruh diketiak nya.

"GANTI ILAH"teriak Alin.

"Berisik banget si lu, lama lama gua asut Bili nih mau putus sama lu"sebal Rey.

"Gua asut cewek lu juga biar dia mau putus sama lu"

"Manabisa"

"Bisa, dia kan ga kenal gua jadi bisa aja gua dm dia terus kirim foto kita dan gua bilang gua pacar nya, pasti dia percaya"

Rey membulat kan mata nya. Ia lupa bahwa pacar nya tidak mengetahui bahwa ia mempunyai babu yang menjelma sebagai sepupu nya. Ia takut jika Alin benar benar akan melakukan nya, mengingat gadis itu adalah gadis yang nekat.

"Jangan macem macem"tajam Rey membuat Alin terkekeh pelan.

"Akhir nya gua tau kelemahan lu"balas Alin licik.

Setelah beberapa jam dirumah Rassya, akhirnya Aqeela memutuskan untuk pulang dengan diantar Rassya.

"Tante, Aqeela pamit pulang dulu ya soal nya udah malem banget"

"Oh iya sayang, kamu diantar Rassya ya pulang nya"ujar Mama Rassya "Sya jagain kesayangan mama lho, jangan sampe lecet"

"Asik kesayangan ga tuh"ledek Rey membuat Alin tertawa.

"Siap mah"balas Rassya.

Setelah itu Rassya dan Aqeela mencium punggung tangan Mama Rassya,Bunda Rey, juga mama Alin.

"Assalamualaikum"ujar Rassya.

"Wa'alaikumsalam"all.

"Malam Tante,Rey,Alin"ujar Aqeela.

"Malam"all.

...

Saskia menghela nafas nya panjang. Ia kesal sekali dengan Papa nya yang seenak jidat nya mengunci diri nya di kamar Tania.

Ia sedari tadi menatap sinis kearah Tania yang tengah menunduk kan kepalanya. Takut.

"Puas lu"tajam Saskia.

"Maaf ka"cicit nya pelan. Bukan tanpa alasan ia mengucapkan kata 'Maaf' itu karena ia sendiri yang meminta Niko untuk membuat Saskia bersama nya walaupun hanya beberapa jam saja. Ia ingin sekali merasakan kasih sayang sang kakak, walaupun Saskia bukan lah kakak kandungnya.

"Bisa ga si lu ga ganggu hidup gua ?"tanya Saskia sinis "udah kebahagiaan gua diambil sama mama lu yang jalang, dan sekarang lu ganggu gua ??? MAU LU APA ?"bentak Saskia.

Saskia yakin bentakan nya pasti terdengar sampai bawah, namun ia masa bodo dan cuek saja jika Papa dan Sisil dan ke kamar Tania dan mengomeli nya. Ia justru senang karena bisa menghina Sisil sepuas nya.

Ceklek

Benar saja, Papa nya dan Sisil langsung datang dan membuka pintu yang sedaritadi dikunci bahkan kunci nya dibawa oleh Niko.

"Ka ga usah bentak adek, adek ga salah. Dia cuma pengen deket sama kamu, apa itu salah ?"tanya Niko dengan nada sedikit tinggi.

"Salah, karena dia bukan keluarga aku. Lagian buat apa juga aku ngasih dia kasih sayang sedangkan mama nya dia udah ngerebut kebahagiaan aku"balas Saskia.

Different (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang