Chapter 43

620 67 25
                                    

Keesokan paginya, Aqeela baru saja bangun dari tidur nya, gadis itu memilih untuk mandi, setelah mandi ia langsung ganti baju. Bukan baju seragam, melainkan baju biasa.

Karena kejadian semalam, membuat kepala nya pusing karena menangis jadi hari ini ia memutuskan untuk tidak bersekolah terlebih dahulu.

"Hallo Pr... Ekhem, hallo peri kecil"sapa Jefano saat melihat Aqeela baru saja turun.

"Hai Jeje"balas Aqeela.

Hari ini dirumah Jefano sepi karena kedua orangtua pemuda itu tengah berada di Tiongkok untuk mengurus bisnis, sedangkan Mommy nya baru saja berangkat ke Inggris, dan Daddy sudah berangkat ke Vietnam kemarin. Ia tahu karena tadi Mommy nya menelfon, dan kemarin Daddy nya juga menelfon nya.

"Masih pusing ?"tanya Jefano lembut dan dibalas anggukan oleh Aqeela.

"Ga usah sekolah dulu ya, nanti gua izinin"

"Iya Je, makasih ya Je"

"Apa si yang engga buat peri kecil nya Jeje"canda Jefano sembari mencubit kedua pipi chubby Aqeela gemas.

Setelah itu mereka pun sarapan dengan khidmat, dan setelah sarapan Jefano pamit pergi ke sekolah tapi sebelum itu ia akan menjemput kekasih nya dulu.

...

Saskia barusaja turun dari kamar nya, dan melihat Niko,Sisil,dan juga Tania yang tengah duduk di meja makan sembari menatap nya. Ntah lah Saskia pun tak tahu kenapa mereka menatap nya, Saskia tidak peduli !!!

"Ka, ayo sarapan bareng"ajak Niko lembut membuat Saskia berdecih sinis.

"Ini Mama udah buatin sarapan, kata Papa kaka suka ya sandwich ini udah mama buatin"ujar Sisil lembut.

"Menurut lu, gua mau makan sama pembunuh kayak lu ? Engga"balas Saskia sinis.

"Hmm kalau gitu kakak minum susu dulu ya, udah aku bikinin lho"sambung Tania.

"Ga"balas Saskia dingin. Setelah itu ia lebih memilih pergi meninggalkan ketiga orang yang sudah membuatnya muak.

"Maaf mas, gara gara aku"ujar Sisil lirih.

"Ini bukan salah kamu doang, ini salah aku juga"balas Niko.

...

"Good pagi kesayangan nya Jepi"sapa Jefano saat melihat Saskia barusaja keluar.

Saskia yang mendengar sapaan itu lantas terkekeh pelan. Gadis itu berjalan menghampiri kekasih nya dan mencubit kedua pipi Jefano dengan gemas.

"Selamat morning juga kesayangannya Kicu"sapa Saskia.

Jefano tersenyum mendengar balasan dari Saskia, tapi tak lama kemudian mata nya menyipit saat melihat mata Saskia yang bengap seperti habis menangis.

Tangan nya menyentuh kelopak mata Saskia membuat Saskia segera melepaskan cubitan di pipi Jefano "mata kamu bengap, kamu abis nangis ? Kenapa ? Bilang ke aku siapa yang bikin kamu nangis"tanya Jefano.

"Nanti aja ya aku ceritain nya, kita jalan dulu ke sekolah takut telat"pinta Saskia lirih membuat Jefano mengangguk kan kepala nya, pertanda paham. Tak lupa ia membuka kan pintu untuk Saskia, setelah itu ia langsung berjalan kesebelah dan menjalankan mobilnya.

...

Tania --- gadis itu barusaja sampai disekolah nya dan langsung mendapatkan para murid menatap kearahnya dan berbisik dan itu membuatnya tidak nyaman sungguh. Apalagi tatapan yang diberikan oleh mereka bukan nya tatapan yang terkesan baik, justru ia mendapatkan tatapan sinis bahkan jijik.

Different (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang