Keesokkan pagi nya, Aqeela tengah sarapan sendiri karena Mommy nya sudah berangkat duluan dengan alasan ada meeting. Saat tengah sarapan, tiba tiba saja ada yang mengetuk pintu rumah nya membuat nya mau tak mau langsung membuka kan pintu tersebut.
Kening Aqeela mengerinyit heran karena saat ia membuka pintu ternyata tidak ada siapa siapa yang datang, hanya sebuah kotak berwarna abu abu tergeletak di depan pintu rumahnya. Karena penasaran segera ia bawa kotak tersebut masuk kedalam.
"Mari kita bukaaa"ujar Aqeela saat sudah sampai diruang tamu.
Lagi dan lagi kening Aqeela mengeeinyit, bukan hadiah ataupun boneka berdarah yang biasa ia baca di novel novel, justru isi kotak itu adalah foto anak kecil berumur lima tahun dengan latar belakang Istanbul, dibelakang foto itu Aqeela melihat ada nama yang membuat kepala nya tiba tiba saja pusing.
'Aku tidak ingin membuat ini semakin mudah. Aku akan membuat mu menderita terlebih dahulu' batin seseorang. Orang itu adalah orang yang sama saat mengintai Aqeela kemarin di taman dan dirumah nya.
...
Richelle mendengus sebal saat baru saja memasuki kelas tapi sudah disuguhkan dengan pemandangan yang membuat nya muak, yaitu Akbar dan Tania yang tengah bercanda.
'Cih murahan, dari Akbar ke kak Rassya. Dasar anakonda' batin Richelle sebal.
"Gimana panas ga ? Dari yang gua liat panas lah ya"ujar seseorang yang tak lain dan tak bukan adalah Davi.
"Hmm gini Sell, gua tau lu suka kan sama Akbar. Gimana kalau gua buat kalian deket ? Yaaa itung itung sebagai tanda minta maaf gua"ujar Naila bernegosiasi.
"Ogah"balas Richelle dingin.
Richelle berjalan menuju bangku nya yang mana sudah ada Bulan disana. Ingat Bulan ? Adik sepupu dari Ratu itu akhirnya memutuskan untuk pindah sekolah, bahkan sekarang ia sudah menjadi sahabat dekat dari Richelle. Gadis keturunan India itupun sudah tahu bahwa teman baru nya ini akan menjadi adik tiri dari kakak sepupu nya.
"Ya ampun mental lu kuat banget ya Sell. Kalau gua jadi lu si udah gua labrak kali si Tania, karena yang gua denger dari cerita lu kalau si Tania ga suka sama si Akbar tapi malah berdua duaan terus"celetuk Bulan.
Richelle yang mendengar itu hanya tersenyum miring "sebentar lagi dia bakalan sengsara, tenang aja. Dan gua pastiin kalau Akbar bakalan deket sama gua"
"Tau darimana lu ? Cenayang ya lu ?"
"Tau lah, apasi yang ga diketahui oleh seorang Richelle Artaya ?"tanya Richelle sombong "liat aja kalau Akbar deket sama gua, gua ghosting dia"
Bulan yang mendengar itu langsung menggeleng kan kepalanya. Richelle tetap lah Richelle, gadis itu memang kesal karena melihat kedekatan Akbar dengan Tania, tapi untuk menyukai pemuda itu tentu tidak.
...
"Kamu kenapa ?"tanya Rassya kaget.
Bagaimana tidak kaget, ia barusaja melihat Aqeela yang barusaja memasuki kelas dengan wajah yang pucat. Tadi memang mereka tidak berangkat bersama karena Rassya harus mampir kerumah Alin.
"Aku gapapa, cuma pusing dikit"
"Yakin ? Tapi kamu pucet banget lho, ke uks yuk"ajak Rassya dan dibalas gelengan oleh Aqeela.
"Aduh Sya inisiatif dong, kalau Qeela sakit langsung ke bawa uks bukan ngajakin"celetuk Ria --- si gadis polos namun sedikit lemot, tapi bermulut savage.
"Tau nih, parah banget masa ngajakin dulu"lanjut Santi membuat Rassya terdiam sejenak sampai akhirnya tiba tiba saja Rassya menggendong Aqeela ala bridal style membuat gadis itu terpekik kaget.

KAMU SEDANG MEMBACA
Different (END)
Teen FictionSeamin tapi tak seiman. Mungkin kata itu yang cocok digambarkan untuk dua insan berbeda gender yang saling mencintai namun tidak bisa bersatu karena ada halangan yang jelas didepan mata mereka, bahkan halangan itu lebih besar dari restu orangtua. Ya...