Aqeela kini tengah memakan makanan yang barusaja Jefano buat. Huh ada untung nya juga ia mempunyai sepupu seperti Jefano yang bisa ia jadikan babu.
Aqeela tersenyum pedih saat mengingat kejadian beberapa tahun yang lalu, yang menimpa diri nya. Aaahhh pantas saja barang barang yang beberapa hari ini di kirimkan oleh mysterious person itu membuat nya tak asing.
"Nih makanan buatan Prince Jefano untuk Princess"ujar Jefano sembari memberikan sepiring spaghetti.
"Thanks my babu"balas Aqeela membuat Jefano mendengus sebal.
Jefano menatap Aqeela yang tengah makan. Ah rasa nya ia tidak menyangka bahwa Aqeela akan ingat semua nya. Yaaa, ingat semua nya tentang siapa diri nya yang sebenarnya.
"Qeel"panggil Jefano membuat gadis yang tengah makan itu mendongak kan kepalanya.
"Kenapa ?"
"Janji ya tetep jadi Qeela yang gua kenal, jangan jadi Qeela yang lain, tetep anggep gua sepupu lu ya, dan izinin gua buat tetep manggil lu Qeela"ujar Jefano lirih membuat Aqeela menghentikan makannya dan langsung menarik Jefano kepelukan nya.
Jika biasa nya Jefano yang memeluk nya duluan, kini Aqeela lah yang memeluk Jefano duluan. Gadis berambut lurus panjang itu mengelus punggung Jefano lembut.
"Gua janji gua tetep jadi Qeela yang lu kenal, gua tetep jadi sepupu lu, dan lu boleh kok tetep manggil gua Aqeela"ujar Aqeela menenangkan Jefano.
"Thanks ya Qeel"senang Jefano.
"Hmm tapi Je, tolong jangan kasih tau ini ke sahabat kita dulu ya, termasuk Rassya"pinta Aqeela membuat Jefano langsung melepaskan pelukannya dan menatap heran kearah Aqeela.
"Kenapa ?"
"Hmm gua mau ngasih surprise aja ke mereka"balas Aqeela membuat Jefano mengangguk kan kepalanya, pertanda paham.
"Hmm Qeel, lu masih marah sama Rassya ?"tanya Jefano hati hati.
Aqeela yang mendengar itu lantas menggelengkan kepalanya "gua ga marah sama dia, gua cuma kecewa. Kecewa karena dia bentak gua, awal nya gua juga kecewa kenapa dia ga ngelak bahkan ngedorong Tania pas nyium dia, tapi pas gua pikir pikir itu Tania nyium Rassya pasti dadakan ngebuat Rassya kaget"
"Kenapa lu percaya banget bukan Rassya yang nyium ? Kan bisa aja dia emang suka sama Tania"
"Kalau dia emang suka sama Tania, ga mungkin dia ga notice Tania sejak awal Tania deketin dia. Gua tau Rassya gimana, begitu pun lu tau Rassya gimana. Dia bakalan notice cewek yang dia suka walaupun cewek itu yang mulai deketin dia. Right ?"
Kini Jefano mengangguk kan kepalanya, pertanda paham. Setelah itu, ia tersenyum melihat sepupu yang ternyata sudah besar dan sudah bisa bersikap dewasa "gua bangga sama lu"
Aqeela mengibaskan rambutnya bak iklan shampo "harus itu, lu harus bangga punya sepupu cantik nan cetar membahana kayak gua. Calon asisten nya Siska Khol ini bos senggol dong"balas Aqeela membuat Jefano mendengus sebal.
"Ck sekali nya di puji langsung nyombong"cibir Jefano membuat Aqeela tertawa.
Saat tengah tertawa seperti itu, tiba tiba saja pintu rumahnya di ketuk oleh seseorang membuat Jefano dengan seenaknya menyuruh Aqeela membuka kan pintu. Padahal kan ada ART. pikir nya.
Dengan ogah ogahan, Aqeela membuka kan pintu rumahnya, menampilkan seseorang dengan rambut acak acakan dan seragam yang sangat berantakan. Seperti tidak mencerminkan seorang ketua OSIS.
Hah ? Ketua OSIS ? Yaps yang datang adalah Rassya. Sedangkan Rassya yang melihat itu, langsung memeluk Aqeela erat membuat gadis itu terhuyung ke belakang karena serangan dadakan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Different (END)
Teen FictionSeamin tapi tak seiman. Mungkin kata itu yang cocok digambarkan untuk dua insan berbeda gender yang saling mencintai namun tidak bisa bersatu karena ada halangan yang jelas didepan mata mereka, bahkan halangan itu lebih besar dari restu orangtua. Ya...