Spesial Chapter (Aqeela) 2

497 43 0
                                    

Keesokan pagi nya, Caca tengah bersiap karena hari ini ia akan bermain bersama dengan Jeje dan tentu nya di temanni oleh bodyguard mereka.

Ia sudah siap dengan dress biru laut nya dan tak lupa jepitan pita berwarna biru dan sepatu berwarna biru.

Ia langsung mengambil handphone nya dan keluar dari kamar nya dan berjalan menuru ruang kerja orangtua nya karena ia yakin kini mama dan papa nya itu tengah sibuk berkutat dengan berkas berkas penting yang kurang ia mengerti itu.

saat, barusaja memasuki ruang kerja orangtuanya, mata nya membulat saat melihat orangtuanya di ikat.

"MAMAAA, PAPAAA"teriak nya histeris.

"Hai ponakan om"sapa Dio dengan senyum yang menyeramkan.

"OM LEPASIN MAMA PAPA CACAAA"teriak nya membuat Dio langsung membekap mulut Caca.

"Diam, hari ini akan bersejarah untuk mu anak kecil. Karena hari ini kamu akan melihat kematian kedua orang tua tepat didepan mata mu"ujar nya membuat airmata Caca langsung mengalir deras.

Gadis itu menggelengkan kepalanya dan berusaha untuk melepaskan diri nya guna menyelamatkan orangtuanya. Tapi, tenaga nya kalah jauh dengan tenaga dio.

Tangan kiri Dio membekap mulut Caca, dan tangan kanan nya yang memegang pistol itu mengarah pada orangtua Caca.

Daaannn, tak lama kemudian...

Dooor

Dooor

Tubuh Caca langsung melemas saat melihat dara segar yang keluar dari tubuh orangtua nya, tepat pada dada nya. Caca menangis histeris bahkan menggigit tangan Dio membuat nya meringis kesakitan.

"MAMAAA, PAPAA BANGUN, JANGAN TINGGALIN CACA MAAA, PAAA"tangis nya.

"Maaa, paaa bangun Caca mohon, mama papa kan udah janji mau bareng sama Caca terus sampe Caca gede. Maaaa, Paaaa. Kalau mama papa pergi, Caca sama siapa ?"ujar nya sembari berusaha melepaskan ikatan pada tubuh orang tua nya.

Gadis itu menatap nyalang kearah om nya "OM JAHAT !!! OM PEMBUNUH !!! OM TEGA BUNUH ORANG TUA CACA !!! MAMA PAPA CACA SALAH APA SAMA OM ? SAMPE SAMPE OM TEGA BUNUH MAMA PAPA CACA"Teriak nya histeris membuat Dio langsung menutup kuping nya.

Dio --- berjalan kearah Caca bahkan mencengkram kuat rahang Caca membuat gadis itu meringis kesakitan "Orang tua kamu itu penghalang diri ku untuk mendapatkan semua harta !!! BAHKAN TERMASUK DIRI MU"bentak nya.

"Jadi, kamu akan menyusul mereka ponakan ku tersayang"lanjut nya membuat Caca menggeleng kan kepala nya.

Caca menendang tulang kering Dio membuat nya meringis kesakitan, saat mendapat kesempatan itu Caca langsung pergi melarikan diri, bahkan ia berusaha untuk menghubungi Jeje ataupun keluarga nya, tapi sayang sudah beberapa kali ia menelfon Jeje tak kunjung di angkat nya membuat Caca frustasi.

'Ya Allah mohon semoga Jeje angkat telfon nya' batin Caca berdoa.

Kini, gadis itu tengah bersembunyi pada sebuah kamar kosong biasa nya di tempati oleh tamu, jika ada.

"Hallo" ujar Jeje dari balik telfon membuat Caca bernapas lega karena akhirnya Jeje mengangkat telfon nya.

"Jeee, jeee tolong Caca hiks"

"Caca kenapa ? Caca baik baik aja kan ? Caca tenang ya dikit lagi Jeje nyampe dirumah baleng Mami,Papi,om,sama Tante"

"Jeee, tolongin Caca. Om Dio bunuh Mama, Papa Caca"tangis nya.

BRAAAK

Pintu kamar tamu di dobrak membuat Caca yang bersembunyi di dalam lemari langsung menutup mulut nya sedangkan Jeje yang mendengar itu langsung panik bahkan ia menyuruh supir nya untuk tambah melajukan kecepatan mobil tersebut. Belum lagi orangtua, Tante,dan Om Jeje yang mendengar suara teriakan dan isakan dari Caca membuat mereka kalang kabut.

Different (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang