Chapter 32

646 64 25
                                    

Keesokan paginya, Aqeela sudah siap dengan seragam nya. Hari ini ia memutuskan untuk berangkat bersama dengan Jefano dan juga Saskia, biarkan saja ia menjadi nyamuk karena ada alasan tertentu.

Aqeela menatap diri nya di cermin. Setelah dirasa semua sudah siap, segera ia turun ke bawah untuk sarapan bersama dengan Mommy,Jefano, dan juga Saskia. Tentu mines Daddy nya.

Ah rasa rindu itu kembali menyeruak hati nya. Sudah dipastikan ia akan merindukan setiap momen kebersamaan keluarga nya dulu.

"Hai sayang nya Mommy"sapa Juliet saat melihat Aqeela yang baru saja datang.

"Hai Mom"balas Aqeela sembari tersenyum tipis.

Gadis itu tengah berusaha bersikap biasa saja walaupun hati nya masih terasa sakit.

"Ini sarapan nya. Jangan lupa dimakan"suruh Juliet sembari memberikan sarapan itu ke Aqeela,Jefano,dan juga Saskia.

"Masakan Aunty-Mommy tetep yang paling enak setelah masakan nya Mama Kia"beritahu Saskia membuat Juliet terkekeh mendengar nya.

Setelah itu mereka sarapan dengan khidmat, walaupun mata Aqeela seeekali menatap kearah bangku yang biasa Daddy nya tempati kini kosong. Tak lama kemudian senyum getir tercetak samar dibibir mungil nya.

Setelah sarapan, Aqeela, Jefano,dan juga Saskia berpamitan kepada Juliet, tak lupa mereka mencium punggung tangan Juliet.

'Maafin Mommy sayang, Mommy tau kamu masih belum menerima kenyataan ini' batin Juliet.

...

Selama diperjalanan menuju ke sekolah, hanya terjadi keheningan saja membuat Jefano dan Saskia merasa asing karena biasa nya jika Aqeela berangkat bersama mereka, gadis itu akan berisik. Ada saja bahan omongan nya.

"Hmm Qeel"panggil Saskia.

"Kenapa ?"tanya Aqeela.

"Lu kenapa ga bareng sama Rassya ? Gua denger kalian udah jadian kan. Terus tadi Rassya chat gua, kata nya handphone lu ga aktif dari semalem padahal kan lu udah ganti handphone"

"Lagi males main hp aja"balas Aqeela seadanya.

Memang, Aqeela sudah di belikan handphone, bahkan para sahabatnya sudah men-save nomor baru nya. Itu semua karena ulah Jefano dengan seenaknya menyebar nomor baru nya. Sebenarnya ia tidak masalah, hanya saja ia tidak ingin Rassya tahu nomor baru nya.

Setelah sampai disekolah, gadis mungil itu langsung turun begitu saja tanpa menunggu Jefano dan Saskia terlebih dahulu.

"Aku ngerasa dia bukan Aqeela yang aku kenal"lirih Saskia membuat Jefano langsung mengusap bahu gadis nya itu.

"Kita bantu Aqeela buat bangun dari keterpurukannya. Kejadian yang nimpa dia pasti ngebuat dia shock karena aku yakin dia ga bakalan nyangka ini semua terjadi"tutur Jefano dan dibalas anggukan oleh Saskia.

"Aku harap ga ada yang nanya tentang keadaan dia atau ngasih kata penyemangat. Karena bukan nya bikin dia semangat, malah bikin dia down"ujar Saskia dan disetujui oleh Jefano.

...

Aqeela berjalan santai menuju kelas nya. Namun, saat di pertengahan jalan tiba tiba saja ada seseorang yang menarik tangannya membuat nya tersentak kaget.

"Eh"kaget nya saat melihat jari jari tangan yang melingkar di pergelangan tangannya. Mata nya membulat saat melihat Rassya yang menarik tangan nya.

"Sya apaan si, lepas"geram nya namun dihiraukan oleh pemuda itu.

Saat sudah sampai ditujuan, Rassya langsung mengunci pintu itu agar tidak ada siapapun yang masuk. Dan disini lah mereka berada. Di Rooftop.

Different (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang