Chapter 44

612 63 17
                                    

Rassya akhirnya bernapas lega karena melihat mobil Jefano memasuki perkarangan sekolah, dan tak lama kemudian mobil itu berhenti. Segera Rassya menghampiri mobil itu.

Jefano yang baru saja keluar bersama dengan Saskia menatap heran kearah Rassya. Sejujurnya pemuda itu sudah tidak marah lagi, tapi ntah lah melihat wajah Rassya membuat mengingat Aqeela yang menangis kemarin dan itu membuat emosi nya tiba tiba naik.

"Ngapain lu ?"tanya Jefano sinis.

"Aqeela ga ikut lu ? Gua tadi ke rumah nya dan dia ga ada, Mommy nya juga ga ada. Rumah nya sepi, gua kerumah lu tadi tapi kosong. Gua tau dia ada kan dirumah lu"

"Dia ga masuk gara gara kelakuan lu yang malah bentak dia padahal dia ga salah"balas Jefano sinis "Tante emang lagi pergi, ke Malang seminggu. Udah minggir"

"Je plis gua mau ketemu Aqeela, gua mau minta maaf sama dia karena udah ngebentak dia dan masalah ciuman itu, bukan gua yang mulai"

Jefano terkekeh sinis mendengar nya "usaha sendiri lah biar dia mau ketemu sama lu. Laki bukan ?"

Saskia yang mendengar itu langsung merasa bersalah, karena Tania hubungan Syaqeel memburuk bahkan Jefano yang paling akrab dengan Rassya justru sekarang bertengkar.

"Sya gua minta maaf, gara gara kelakuan Tania, lu sama Aqeela jadi berantem bahkan sama Jepi juga"lirih Saskia membuat dua pemuda tampan itu melirik kearah Saskia.

"Kok kamu yang minta maaf ? Ini bukan salah kamu hei"ujar Jefano sembari menangkup kan wajah Saskia.

"Ta...tapi gara Tania yang notebate nya adek tiri aku, kalian berantem hiks bahkan Syaqeel juga berantem"tangis nya.

Jujur, Jefano sangat lah lemah dengan airmata perempuan yang ia sayangi. Kini ia merasa seperti laki laki bodoh yang hanya bisa membuat gadis kesayangan nya menangis. Karena nya bertengkar dengan Rassya membuat Saskia merasa bersalah walaupun bukan gadis itu yang berbuat.

Jefano menghela nafas nya, setelah itu ia menatap kearah Rassya "oke, gua bakalan bantuin buat baikan sama Aqeela"putus Jefano membuat Rassya senang.

"Tapi jangan harap gua minta maaf karena udah bikin lu babak belur, luka luka di wajah lu itu belum seberapa sama luka yang ada dihati nya Qeela"lanjut nya.

"Gapapa Je, gua pantes dapet kayak gini"balas Rassya "thanks ya Je, udah mau bantuin gua"lanjut nya dan hanya dibalas deheman oleh Jefano.

"Kita kekelas yuk, udah ya jangan nangis lagi"ajak Jefano lembut dan dibalas anggukan oleh Saskia.

"Gimana ? Udah baikan ?"tanya Rey sepeninggalnya Jefkia.

"Alhamdulillah udah Rey, tinggal gua berusaha dapet maaf dari Qeela"balas Rassya senang.

"Alhamdulillah lah, gua turut seneng denger nya. Kuy lah kita ke kelas"ajak Rey.

...

Kini Jefkia dan Reysya barusaja sampai dikelas sudah dihadang oleh dua orang murid yang kini tengah jadi perbincangan. Siapa lagi kalau bukan Kiesha dan Sandrina.

"Jangan lupa dateng ya"ujar Kiesha sembari memberikan undangan kepada Rey.

Rey menatap sekilas kearah undangan tersebut dan mengambil nya dengan malas malasan.

"OMG KIESHA LU MAU TUNANGAN ???"teriak Lili kaget membuat Ratu yang barusaja sampai didepan pintu kelas langsung mengepalkan kedua tangannya berusaha untuk kuat.

'Lu kuat tu, jangan lemah cuma karena Kiesha. Biarin dia bahagia' batin Ratu.

Setelah itu, ia langsung memasuki kelas membuat Reysya,Jefkia,dan Shasand menatap kearah Ratu.

Different (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang