Chapter 30

692 71 10
                                    

"Kalian ?"kaget nya saat melihat sahabatnya datang kemari.

"Kicu, kamu kenapa ?"tanya Jefano panik sembari melepaskan pelukannya.

"Aku khawatir sama kamu, aku chat ga dibales, hp Aqeela juga kenapa ga bisa dihubungi ?"tanya Saskia mewakilkan pertanyaan para sahabatnya.

Jefano terdiam sejenak. Ia lupa bahwa sejak tadi ia belum mengecek handphone nya, dan handphone Aqeela pun rusak karena gadis itu banting.

Jefano tersenyum sembari mengelus kepala Saskia lembut "Aku gapapa, maaf ya aku ga bales chat kamu apalagi bikin kamu khawatir"

Saskia hanya mengangguk kan kepala nya, pertanda tidak apa apa.

"Aqeela ada ? Tadi gua kerumah kok sepi ya ?"tanya Rassya.

"Aqeela ada, lagi tidur"balas Jefano seadanya "ayo masuk"suruh nya membuat mereka semua masuk kedalam rumah itu.

"Mau minum apa ?"tawar Jefano.

"Jus strawberry Jef kalau ada"ujar Kiesha tak tahu malu.

"Gua sama kayak Kiesha, tapi sama cemilan ya"sambung Rey membuat Ratu dan Sandrina menepuk bahu kekasih mereka.

"Malu maluin"cibir Ratu dan Sandrina membuat Jefano terkekeh pelan.

"Yaudah gua buatin dulu ya"ujar Jefano membuat mereka menatap satu sama lain. Bukan kah ada ART, kenapa Jefano malah membuat nya sendiri ???

"Kan ada ART"ujar Kiesha.

"Lagi balik"balas Jefano, setelah itu ia bergegas menuju dapur.

"Jepi ikut"ujar Saskia menyusul Jefano.

"Gua ngerasa aneh sama sikap Jeje"beritahu Sandrina sepeninggalnya Jefkia.

"Sama gua juga, kalau Aqeela ada dirumah kenapa dia ga keluar pas gua mencet bel rumah nya"ujar Rassya.

"Yaudah nanti kita tanyain aja ke dia"usul Rey dan dibalas anggukan yang lain.

Tak lama kemudian, Jefano dan Saskia datang dengan membawa jus strawberry beserta cemilan.

"Minum, ngapain malah diem ?"tanya Jefano heran.

"Aqeela lagi ada masalah ya Jef ?"tanya Rassya to the point membuat bulu kuduk Jefano menegang.

"Kenapa lu tanya kayak gitu ?"tanya Jefano berusaha bersikap sebaik mungkin.

"Soal nya tadi gua kerumah, gua udah mencet bel bahkan manggilin nama Aqeela tapi dia ga keluar keluar, sedangkan tadi lu bilang Aqeela ada lagi tidur bahkan"jelas Rassya membuat Jefano menghela nafasnya.

Bersahabat dengan mereka semua membuat ia bahkan yang lain tidak bisa berbohong atau menutup nutupi satu sama lain. Percuma juga ditutupi jika padah akhirnya terbongkar.

Saskia melihat mata Jefano yang berubah menjadi sendu, bahkan terlihat tatapan itu kosong "Jepi"panggil Saskia sembari mengelus tangan Jefano.

"Ada masalah ya ? Kalau iya cerita aja, manatau Kicu sama yang lain bisa ngasih solusi"ujar Saskia membuat Jefano tersenyum pedih.

Ia sempat melihat keatas, dimana kamar Aqeela berada. Setelah itu ia menatap kearah para sahabatnya. Ia berpikir jika ia menceritakan ini, para sahabatnya pasti akan menghibur Aqeela.

"Orangtua Aqeela cerai"beritahu Jefano membuat yang lain membulat kan mata mereka, kaget.

"Lu serius ?"tanya Rassya kaget dan dibalas anggukan oleh pemuda itu.

"Gua dateng kesini rencana nya mau main aja, tapi pas dateng gua ngeliat dia terpuruk banget. Ini pertama kali nya gua liat dia serapuh itu. Dia terus nangis daritadi bahkan ngebanting hp nya, makanya gua dari tadi nemenin dia. Sorry gua tadi ngabarin, apalagi bikin kamu khawatir"jelas Jefano sembari menatap kearah para sahabatnya termasuk Saskia, kekasih nya.

Different (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang