Chapter 45

635 59 10
                                    

Jefano berlari menaiki tangga rumah Aqeela. Tadi ia mendapat telfon dari salah satu ART yang mengatakan bahwa Aqeela berteriak histeris bahkan sampai menjambak rambut nya membuat rambut nya rontok.

"Qeel"ujar Jefano panik saat melihat Aqeela tengah diperiksa oleh dokter pribadi keluarga Vandalaska.

"Selamat, tuhan sangat baik kepadanya membuat ingatan nya kembali"beritahu Dokter Cristy membuat Jefano membulat kan mata nya.

Bukan nya senang, justru ia malah takut. Takut jika nanti Aqeela meninggalkan nya. Sungguh Jefano tidak siap dengan hal itu.

Sepeninggal nya dokter Cristy, Jefano langsung menggenggam erat tangan Aqeela membuat gadis itu mendongak kan kepalanya. Menatap kearah Jefano seolah meminta penjelasan.

"Je, itu bohong kan ?"tanya Aqeela sembari menangis, Jefano yang melihat itu langsung memeluk Aqeela erat.

"Maaf"mungkin hanya kata itu yang mampu Jefano kata kan pada nya.

...

Kiesha menatap Ratu dengan tatapan malas. Tadi, Ratu tiba tiba saja mengirimi nya pesan dengan mengatakan menyuruh nya datang ke taman belakang membuat Kiesha mau tak mau menuruti permintaan Ratu.

"Ngapain lu ngajak gua ketemuan ?"tanya Kiesha.

Hati Ratu mencelos saat mendengar Kiesha yang mengubah bahasa nya dari aku kamu menjadi gua lu.

Ratu memeras ujung rok nya, sebelum akhirnya ia memberanikan diri nya menatap Kiesha.

"Aku denger kamu mau tunangan ya, terus hubungan kita gimana ?"tanya Ratu membuat Kiesha terkekeh sinis.

"Bukannya lu udah putusin gua ? Jadi hubungan kita udah selesai, gitu aja masih nanya"ujar Kiesha sinis membuat Ratu mengangguk kan kepalanya pertanda paham, walaupun kini hati nya sangat lah sakit.

"Selamat ya Sha, jaga Sandy dia sahabat gua yang bakalan jadi kakak gua. Jangan sakitin dia"pesan Ratu sebelum pergi meninggalkan Kiesha sendiri.

Setelah mengatakan itu, Ratu langsung pergi dari sana meninggalkan Kiesha yang kini tengah menatap nya dengan tatapan yang sulit diartikan.

...

Tak terasa kini sudah bel pulang sekolah, Saskia memutuskan untuk pulang bersama dengan Ratu karena dua gadis itu berencana untuk mengunjungi pemakaman ibu mereka.

Ratu duduk disebelah makan ibu nya, diusap nya batu nisan itu bahkan kini airmata nya sudah mengalir tanpa diminta.

"Assalamualaikum ma"ujar Ratu "maaa, maafin Ratu ya karena mama lahirin Ratu, mama harus pergi"

"Maaa kenapa mama ga relain Ratu yang pergi ma ? Biar mama bisa hidup bahagia sama papa"ujar nya "Oh ya ma, Ratu ga salah kan ma ngizinin Papa nikah lagi ??? Bahkan calon mama tiri Ratu itu mama dari sahabatnya Ratu. Beliau baik ma, tapi mama tenang aja, mama tetep nomor satu di hati Ratu"

"Ma, maafin Ratu karena Ratu mama pergi. Kata Papa, Ratu mirip mama lho sikap nya coba aja kalau mama masih hidup mungkin kita bakalan jailin papa bareng bareng"

Ratu memeluk nisan mama nya erat seolah olah yang ia peluk adalah raga mama nya "Ma, Ratu kangen mama. Ratu pengen ngerasain kayak anak anak lain ma, di omelin sama mama, di peluk, di bangunin setiap pagi. Ratu iri mah sama kehidupan temen temen Ratu yang bisa dapet kasih sayang dari mama nya. Ratu capek mah bersikap seolah olah kuat"

"Ma, kalau mama denger tolong datengin Ratu di mimpi Ratu ma. Ratu pengen ngerasain rasa nya dipeluk ibu kandung walaupun cuma di mimpi"pinta nya.

Tanpa disadari oleh Ratu, sedari tadi ada yang melihat nya dari kejauhan bahkan orang itu ingin sekali memeluk Ratu, tapi tidak bisa.

...

Saskia tersenyum melihat batu nisan yang bertuliskan nama mama nya. Gadis itu menaruh bunga mawar diatas gundukan tanah itu.

"Hallo ma, kia dateng. Mama seneng ga ?"tanya Saskia walaupun ia tahu bahwa ucapan nya hanya lah angin lalu.

Kini ia berusaha tersenyum semanis mungkin dihadapan makam ibu nya, walaupun air mata nya sudah mengalir deras.

"Ma, Kia capek ma. Kia mau ikut mama"adu nya "Papa berubah ma, Papa udah bukan Papa yang Kia kenal, Papa lebih sering belain orang yang udah buat Kia kehilangan bidadari Kia"

"Ma, kenapa mama ga ajak Kia aja ? Kia ga kuat ma hidup kayak di neraka. Maaa, buat apa Kia hidup kalau cahaya penerang Kia udah hilang, buat apa Kia hidup kalau bidadari Kia ninggalin Kia untuk selama nya ??? Ma, Kia ngerasa hidup Kia ga adil, Kia ngerasa tuhan jahat sama Kia"

Saskia langsung memeluk nisan ibu nya bahkan sesekali ia mengecup batu nisan itu. Ia tidak peduli air hujan yang tiba tiba saja mengguyur nya.

Hujan kali ini sangat lah lebat, seolah olah tahu bahwa Saskia tengah bersedih.

"TUHAN KENAPA ENGKAU MENGAMBIL BIDADARI KU ? KENAPA TIDAK KAU AMBIL SAJA NYAWA KU ???"teriak Saskia histeris.

"Maaa, Kia capek Kia mau ikut mamaaa"mohon nya.

Tanpa ia sadari bahwa sedari tadi ada seseorang yang tengah menatap nya dengan tatapan sedih sekaligus penyesalan. Orang itu adalah Niko.

Tadi, Niko berencana untuk melihat pemakaman mantan istri nya, tapi ia justru disuguhkan dengan pemandangan yang menyesakkan dada nya.

'Maafin Papa Kia. Karena Papa kamu harus ngerasain hal yang menyakitkan' batin Niko.

...

"Puas lu hah ? Gara gara lu kesayangan gua kesiksa"

"Dih siapa suruh minta ide dari gua"

"Yaaa gua pikir ide lu bagus"

"Itu bagus yaaa, cewek lu pasti bakalan kaget"

"Tapi gara gara lu gua ga bisa bucin"

"Anggep aja puasa"

...

"Je, gua mohon"mohon Aqeela "setelah gua ingat semua nya, ini bikin gua tersiksa Je. gua janji, gua ga bakalan pergi, gua juga masih jadi sodara lu"

Jefano menghela nafasnya gusar, tapi tangan nya terkepal kuat. Ia merasa kesal dengan orang itu karena orang itu Aqeela jadi ingat semua nya.

Kata kan lah Jefano jahat karena ia tak ingin Aqeela ingat semua nya, karena itu kenyataan nya. Ia berusaha untuk membuat Aqeela tidak ingat semua nya tapi orang itu justru dengan seenaknya membuat ingatan Aqeela kembali.

"Oke, sepulang tante sama om"putus Jefano membuat Aqeela tersenyum senang.

















Haaai guys author comeback 🥳🥳🥳

Gimana sama chapter ini ??? Jujur author nangis pas ngetik scene bagian Ratu sama Saskia :)

Oh Jangan lupa klik like, and see you the next chapter guys :) btw maaf ya kalau chapter nya agak pendek hehehe

Different (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang