Spesial chapter (Aqeela) 1

738 44 6
                                    

Beberapa tahun yang lalu, tepatnya pada tanggal 26, Januari, 2003 lahir lah seorang gadis cantik yang tentu kelahiran nya sangat lah ditunggu tunggu oleh banyak pihak, bukan hanya dari pihak keluarga nya saja. Azaria Calista Zero, itulah nama lengkap nya.

Gadis yang nanti nya akan menjadi penerus Z Crop, gadis yang kelak akan menjadi orang yang berpengaruh dalam dunia bisnis.

"CACAAA MAAAIIIN YUUUK"teriak seorang pemuda. Ia adalah Jefano Vandalaska. Jeje adalah panggilan nya.

Caca yang melihat itu lantas memutar bola mata nya, malas. Ia menatap kearah pria cadel itu dengan tatapan datar. Dan tak lama kemudian...

Plaaak

Tak tanggung-tanggung, ia memukul lengan Jeje cukup keras. Oh ya ngomong ngomong kini mereka sudah duduk di bangku kelas 4 SD.

"Apa si kamu aneh banget, emang sekarang kita lagi ngapain kalau bukan main ?"tanya Caca sinis dan langsung mendapat senyuman bodoh dari Jeje.

"Ih tapi Jeje bosen tau main nya itu itu mulu, kayak ga ada pelmainan lain aja"imbuh nya.

"PeRmainan Je, bukan pelmainan"ledek Caca sembari menekan pada huruf R.

"Ih Caca kan tau Jeje ga bisa ngomong huluf L"

"Ih kamu bisa ngomong huruf L, tapi ga bisa ngomong huruf R"

"Ih itu maksud nya"

"Ga percaya aku"balas Caca "bisa bisa nya ada orang ngaku cadel huruf L tapi bisa nyebut nya"ntah lah, Caca pun tak tahu tapi yang jelas ia sangat suka meledeki pemuda yang kini menjadi sahabatnya itu.

Mereka bersahabat bukan karena mereka adalah tetangga. Mereka bersahabat karena memang orang tua mereka bersahabat bahkan om dan Tante Jeje sekalipun.

"Iiihhh masa kamu ga pelcaya sama aku"

"Emang, ngapain aku percaya sama orang kayak kamu. Ngaku nya ga bisa ngomong huruf L tapi bisa banget nyebut nya"

"Telus kalau kamu ga pelcaya sama aku, kamu mau ngapain ?"tanya Jeje polos membuat ide jahil di benak Caca seketika muncul.

"Ga mau temenan sama kamu"setelah mengatakan itu, Caca langsung pergi masuk kedalam rumah nya menghampiri kedua orangtuanya, kedua orangtua Jeje, dan tentu Om dan Tante Jeje.

"HUAAA MAMI, PAPIII CACA GA MAU TEMENAN LAGI SAMA JEJE"tangis Jeje sembari berlari masuk kedalam.

Orang tua mereka bahkan om dan tante Jeje sudah paham jika Jeje menangis pasti karena ulah jahil Caca yang tak pernah habis. Jika kalian berpikir bahwa Jeje yang sering membuat Caca menangis karena kejahilan nya, maka kalian salah besar karena Caca lah yang suka membuat Jeje menangis karena kejahilan nya.

"Males ah temenan sama kamu, kamu orang nya boong"ujar Caca santai sembari memakan kue coklat kesukaannya.

Jeje berjalan kearah Caca dengan airmata yang berlinang.

"Jeje ga pelnah boong sama Caca hiks"

"Tapi Jeje abis boong sama Caca, bukti nya tadi kata Jeje, Jeje ga bisa nyebut huruf L tapi malah bisa tuh nyebut huruf L nya"balas Caca santai membuat airmata di pipi Jeje seketika tambah deras.

"Caca"tegur sang Mama membuat gadis cantik berlesung pipi itu tersenyum "jangan iseng, kasian Jeje tuh"lanjut nya.

"Caca ga iseng Mama, Caca cuma jailin Jeje doang"balas Caca.

"Astaghfirullah"

"Astaga" ujar para orangtua disana.

"Aaa Plincess, mau ya temenan sama Jeje"mohon Jeje membuat Caca semakin semangat mengerjai nya.

Different (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang