Rassya baru saja sampai di taman yang pernah di datangi bersama dengan Aqeela. Tadi, Aqeela tiba tiba saja mengirim nya pesan dan mengajak nya bertemu membuat nya senang karena akhirnya Aqeela sudah pulang.
Ntah lah ia pun tak tahu kenapa, tapi ia merasa sangat rindu dengan gadis nya ini walaupun baru tadi pagi ia ditinggal pergi. Huh belum sehari saja ia sudah rindu, apalagi di tinggal selama nya oleh Aqeela ???
Rassya menggelengkan kepalanya, pertanda ia harus buang jauh jauh fikiran negatif tentang itu. Saat tengah asik bernegative thinking, tiba tiba saja seorang gadis berpakaian tertutup bahkan memakai hijab datang menghampiri Rassya membuat pemuda itu mendongakkan kepalanya.
Mata nya membulat kaget, saat melihat gadis yang berada di hadapannya ini adalah Aqeela. Hah ? Aqeela sungguh ??? Bukan kah gadis nya ini beragama kristen ? Tapi mengapa ia memakai hijab ? Jangan bilang bahwa Aqeela ???
"Hai Sya, kenapa liatin gua nya gitu banget ?"tanya Aqeela heran.
"Qeel ini kamu ? Kamu ?"tanya Rassya kaget.
"Iyalah gua, emang lu kira siapa ? Kuntilanak ?"tanya Aqeela sewot.
"Bukan, bukan itu maksud aku"balas Rassya "kamu mualaf ?"tanya Rassya membuat senyuman manis tercetak jelas di bibir mungil nya.
Aqeela mengangguk kan kepala nya, pertanda benar. Ia menjadi mualaf dan tentu itu membuat Rassya senang karena ia berpikir bahwa takdir akan menyatukan mereka seperti takdir yang menyatukan kedua orang tua Rassya.
"Aku emang daridulu tertarik sama hal hal yang berbau islam, bahkan di hp aku kebanyakan sholawat karena menurut aku itu lebih bikin hati tenang ketimbang dengerin lagu lagu atau lagu galau"cerita Aqeela membuat Rassya tersenyum senang bahkan ia sampai memeluk Aqeela, dan tentu pelukan itu dibalas oleh gadis itu.
"Kamu besok ulang tahun kan ?"tanya Aqeela dan dibalas anggukan oleh Rassya.
"Barakallahu fii' umrik Rassya, tetep jadi Rassya yang Aqeela kenal ga boleh berubah, sayang orangtua, jadi ketua OSIS yang kalau rapat dateng tepat waktu, cita cita semoga tercapai. Aamiin"doa Aqeela.
"Aku kan besok ultah nya kok kamu ngucapin nya sekarang ?"tanya Rassya sembari melepaskan pelukannya.
"Hmm pengen jadi yang pertama ngucapin hehehe"balas Aqeela membuat Rassya tertawa kecil bahkan sampai mengusap kepala Aqeela.
"Tapi maaf ya Sya, besok aku ga bisa dateng tapi kado nya udah dititipin sama Jeje kok"ujar Aqeela membuat senyum Rassya luntur sedikit.
"Kenapa ?"tanya Rassya sedih.
"Karena..."
"AQEELA"teriak Rassya membuat keadaan kelas yang tadi nya hening menjadi bising.
'Astagfirullah Sya kaget gua'
'Heh lagi ulangan harian masih sempet sempet nya mikirin si doi'
'Paham gua Sya lu udah punya pacar, tapi ga sekarang juga anjir lu mikirin dia. Gara gara teriakan lu nih jawaban yang ada di kepala gua langsung ilang'
'Rassya bucin nih'
'kena omel pak botak mamam lu Sya'
'Ya ampun Sya lu kangen banget ya sama Aqeela sampe sampe lu mimpiin dia ?'
Celetuk para murid yang kaget karena tiba-tiba saja Rassya berteriak.
Memang kini keadaan kelas XI IPS 1 tengah melakukan ulangan harian tapi harus terhenti sejenak karena dengan tiba tiba saja Rassya berteriak membuat fokus mereka gagal dan menatap kearah Rassya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Different (END)
Teen FictionSeamin tapi tak seiman. Mungkin kata itu yang cocok digambarkan untuk dua insan berbeda gender yang saling mencintai namun tidak bisa bersatu karena ada halangan yang jelas didepan mata mereka, bahkan halangan itu lebih besar dari restu orangtua. Ya...
