Malam hari nya, Aqeela sudah siap dengan dress hitam nya dan juga sepatu sneaker berwarna putih, tak lupa sling bag berwarna hitam dimana ditengah tengah nya terdapat pita berwarna putih.
Aqeela tampil sangat lah berbeda malam ini, karena di malam ini ia mencurly rambutnya (model rambut nya tuh kayak pas dramus pas era SMP bukan SMA yaaa guys).
"Huh gua baru sadar kalau gua itu mirip Yoona, pantes jadi primadona SMA Trisakti"ujar nya sembari mengibaskan rambutnya kebelakang.
"Eh kok ada si kunti tapi cantik"heran Juliet yang tiba tiba saja datang sembari memakan sepotong apel.
Aqeela yang mendengar itu langsung mendelik. Mau marah tapi ini Mommy nya, takut uang jajan nya disita terus nanti dia ga bisa deh mukbang. Aaa Aqeela ga mauuu.
"Mommy bisa ga bikin mood anak nya berubah ?"tanya Aqeela dengan senyum dipaksakan.
"Ga bisa, soal nya nistain lu enak banget. Ga nistain lu kayak ada yang kurang"balas Juliet enteng membuat Aqeela mengelus dada nya, berusaha sabar.
"Btw lu mau kemana ? Berantakan amat"
"Rapi Mi rapi huaaa depresot hayati"frustasi nya membuat Juliet tertawa.
"Hahaha sabar nak ini ujian"ledek Juliet sembari menepuk pelan puncak kepala Aqeela.
"Aaa Mommy mah, Qeela yang cantik cetar membahana ini mau pergi ke rumah nya Rassya soal nya mama nya ultah"
Juliet mengangguk kan kepalanya, paham "terus lu udah siapin kado kan ? Jangan malu maluin gua deh, masa iya anak Juliet yang kece badai kayak tornado ga bawa kado. Malu maluin orkay lu"
"Udah dong"
"Apaan kado nya ?"
Aqeela tersenyum misterius "kayu sama batu"
Juliet membulat kan mata nya, kaget "Aqeela Gabriella Vandalaska !!!"
"Hahahaha bercanda atuh Mi, ya kali kayu sama batu. Qeela udah nyiapin kado yaitu tas"
Juliet langsung bernapas lega, ia pikir Aqeela benar benar akan memberikan kado kepada mama Rassya berisi batu dan kayu, mengingat anak gadis nya ini sangat lah nekat seperti diri nya.
"Yaudah Qeela pamit ya"pamit nya sembari mencium punggung tangan Juliet
"Iya, balik nya jangan kemaleman tapi kesiangan aja"
"Ga pulang pulang gapapa Mi ?"tanya Aqeela.
"Gapapa lebih bagus malah, jadi wifi dirumah ini awet"balas Juliet membuat Aqeela mendengus sebal.
...
Mata Rassya sesekali melirik kearah Aqeela. Yaaa, Rassya akui bahwa malam ini Aqeela sangat lah cantik walaupun hari hari biasa nya gadis nya itu cantik, tapi malam ini sangat lah berbeda.
"Jalanan di depan Sya, bukan disamping"sarkas Aqeela.
"Yaaa wajar si gua ngeliat ke arah lu terus, soalnya lu cantik banget malam ini"balas Rassya blak blakan.
Rencana awal nya ingin membuat pemuda salting, justru Aqeela lah yang di buat salting karena perkataan Rassya.
"Aduh buaya bersuara"ujar Aqeela menutupi kesaltingan nya.
"Gua emang buaya, karena kan dari artikel yang gua baca kalau buaya itu setia sedangkan ayam sawah engga"balas Rassya "berarti gua setia sama satu cewek. Yaitu kamu"
Skak
Sudah cukup !!! Tidak tahu kah Rassya bahwa kini Aqeela tengah menahan rasa gugup nya. Huh memang ya kalau sedang berdekatan dengan Rassya jantung Aqeela sangat lah tidak aman.
KAMU SEDANG MEMBACA
Different (END)
Novela JuvenilSeamin tapi tak seiman. Mungkin kata itu yang cocok digambarkan untuk dua insan berbeda gender yang saling mencintai namun tidak bisa bersatu karena ada halangan yang jelas didepan mata mereka, bahkan halangan itu lebih besar dari restu orangtua. Ya...
