Chapter 29

614 67 16
                                    

Rassya menuruni tangga dengan semangat. Saat sudah sampai di anak tangga terakhir, mata nya menangkap sesosok yang ia rindukan tengah bersama dengan mama nya. Siapa lagi kalau bukan sang Papa. Segera ia peluk lelaki paruh baya itu.

"Kangen Papa"ujar nya manja membuat kedua orangtua Rassya terkekeh pelan.

"Aduh jagoan Papa, manja banget"ledek sang Papa namun dihiraukan oleh nya.

Ia merasa senang karena akhirnya ia bisa memeluk sang Papa, mengingat Papa nya sangat lah jarang berada dirumah karena tuntutan pekerjaan beliau. Yaps, Papa Rassya bekerja sebagai pilot di salah satu maskapai penerbangan udara membuat nya jarang bertemu dengan Papa nya.

"Papa kabar nya gimana ? Papa disana ga telat makan kan, terus sholat jangan ditinggalin Pa"

Sang Papa tertawa mendengar penuturan dari anak semata wayangnya ini yang kelewat possessive ??? Maybe.

Ia mengelus rambut lurus Rassya lembut dan penuh kasih sayang "kamu liat kan Papa baik baik aja, berarti Alhamdulillah Papa baik baik aja, terus makan Papa teratur kok, papa juga ga mungkin ninggalin sholat karena kan itu udah kewajiban jagoan"

Mama Rassya tersenyum senang melihat tingkah Rassya yang sangat manja terhadap suami nya itu. Memang, Rassya sangat manja apalagi jika ditinggal pergi pasti tingkah nya akan seperti anak kecil berumur tiga tahun.

"Udah nanti lanjut lagi kangen kangenan nya, sekarang kita sarapan dulu"ajak Mama Rassya.

"Suapin ya Pa"pinta Rassya manja membuat mama nya menggeleng kan kepala nya.

"Ya Ampun Sya kamu udah gede"

"Aaa Rassya mau disuapin sama Papa maaa"ujar Rassya cemberut.

"Oke, nanti papa suapin"ujar papa nya membuat Rassya memekik kesenangan.

"Makasih Papa ganteng"

"Sama sama jagoan"

...

Berbeda dengan keluarga Rassya yang terlihat harmonis, justru satu keluarga ini tengah berada di ujung tanduk.

"Sayang, sekarang kamu pilih mau ikut sama Mommy atau Daddy"ujar Juliet membuat gadis cantik bernama Aqeela itu menggelengkan kepalanya.

"Qe...qela mau sama Mom sama Dad"ujar nya disela sela tangis nya.

Aqeela mengangkat kepalanya yang sedari tadi menunduk "Mom sama Dad kenapa pisah ? Aqeela ada buat kesalahan ya makanya Mom sama Dad pisah ? Kalau iya, Qeela minta maaf mom,Dad. Kalian bisa hukum Qeela atau sita kalau perlu cabut fasilitas Qeela, Aqeela gapapa kok tapi asal kalian jangan pisah"

Hati Juliet dan Romeo terkikis mendengar ucapan dari Aqeela. Baru kali ini gadis cantik itu menangis seperti ini, menangis karena kesedihan yang diperbuat oleh mereka, bukan nangis bahagia.

"Kalau perlu Mom sama Dad kirim Qeela aja ke Jerman biar Qeela tinggal sama Oma,Opa. Tapi mohon jangan pisah"mohon Aqeela.

"Aqeela ga suka disuruh milih kayak gini. Aqeela mau nya tinggal sama Mom,sama Dad terus kita ngerayain natal bareng bareng"

Baik Juliet dan Romeo memeluk Aqeela membuat tangis Aqeela langsung pecah begitu saja, bahkan gadis itu memeluk erat tubuh kedua orangtuanya itu.

"Nanti kalau pas Natal, Qeela boleh dateng ke tempat Daddy atau minta Daddy kesini"ujar Romeo.

Romeo dan Juliet melepaskan pelukannya. Romeo menangkup wajah Aqeela yang terus saja mengeluarkan air mata nya itu.

"Anak Daddy kan anak yang ceria, jadi jangan nangis ya, kamu bisa kok dateng ke kantor kalau kangen Daddy atau ke Apartemen Daddy"ujar Romeo "Daddy juga bakalan ngirim Aqeela uang..."

Different (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang