bolos atau ngedate?

3.5K 172 2
                                    

akhirnya, wattpad gue ga erorr lagi jadi bisa update, yay! part ini ga begitu penting sih. tapi, yaudah lah ya nikmattin aja. okey, enjoy!



Bel tanda masuk telah berbunyi. Shania dan Rafel masing-masing mengambil tasnya dan keluar dari kelas. Nadheeva yang melihat kejadian itu, hanya geleng-geleng kepala. Si Shania emang gila, Rafel baru sekolah hari pertama aja udah diajakin bolos! Batinnya.

Sebagai orang yang menyandang predikat 'ratu bolos', Shania sudah tidak membolos secara diam-diam lagi. Akhir-akhir ini, dia membolos dengan nyata. Berjalan dengan tenang menuju pintu sekolahnya, menyusuri koridor yang ramai dengan murid-murid, dan tak lupa membawa tasnya. Kalau biasanya orang-orang membolos dengan cara diam-diam, itu sangat berbeda dengan Shania.

Rafel yang sedang berjalan di sebelah Shania, sangat amat terkagum-kagum dengan keberanian cewek ini untuk membolos dengan nyata. Bahkan, dulu saat dia masih di sekolah lamanya, tidak ada cewek yang berani membolos seperti ini. Cowok pun tidak ada yang berani. Kecuali dirinya sendiri.

"Lo bawa mobil, 'kan?" tanya Shania saat mereka sudah sampai di parkiran

Rafel mengangguk. "Emang kenapa?"

"Lo kira enak apa bolos terus pulang ke rumah? Kita harus pergi ke tempat-tempat yang enak. Lo bawa baju ganti, 'kan?"

"Cuman kaos doang."

"Yaudah gapapa, orang-orang gabakal curiga kok sama celana lo."

Rafel mengeluarkan kunci mobilnya, setelah dirinya membuka pintu, Rafel langsung mengambil bajunya.

"Lo ganti baju dimana?" tanya Rafel

"Ada toilet satpam di sana. Gue biasanya ganti di situ kalau mau bolos. Udah, lo diem aja di mobil. Gue ganti dulu."

"Gaperlu lo suruh, gue juga bakal diem di mobil."

Shania mengganti bajunya dengan skinny jeans dan sweater berwarna merah maroon dan bertuliskan 'FUCK YOU'. Setelah selesai, dia kembali ke mobil Rafel dan mendapati cowok itu belum mengganti bajunya.

"Kok lo belum ganti baju, sih?" tanya Shania gemas

"Tadi kata lo, gue disuruh tunggu di mobil."

"Maksud gue, sekalian lo ganti baju, Nyet!" geram Shania sembari masuk ke dalam mobil Rafel dan membanting pintu mobilnya

"Woy! Pelan-pelan kali! Mobil mahal, nih!" protes Rafel

"Berisik. Udah sana lo ganti baju di kamar mandi satpam!"

"Kelamaan. Gue ganti di sini aja." ujar Rafel ringan

Shania mengkerutkan keningnya. "Di ... sini?"

"Iyalah, di mana lagi?"

"Lo gila! Ganti baju di kamar mandi satpam aja!" ujar Shania tak percaya. Dirinya pasti akan gugup sendiri. Mengingat lelaki yang pernah dia lihat tidak pakai atasan hanya Ayah dan Adiknya saja.

"Lebay banget sih, lo? Tinggal tutup mata dan ngeliat ke jendela, beres. Lagian, gue pake kaos lagi kali dibalik kemeja gue!"

"Ih, tetep aja!"

"Udahlah! Ini juga mobil gue. Terserah gue mau ngapain!" ujar Rafel sembari membuka kancing kemejanya. Sontak, Shania membuang pandangannya ke arah jendela. Tak lupa dirinya juga menutup matanya.

"Jangan ngintip." ucap Rafel

"Hih! Mau banget lo gue intip-in?" ujar Shania sebal

Setelah lima menit terjebak dalam keheningan, Shania mulai membuka suaranya lagi. "Udah belom?"

Behind The MaskTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang