BAB 6 - ES KRIM

1K 148 15
                                    

Satzy menatap pilu pada wanita paruh baya di hadapannya. Yang tertunduk lemas di atas ranjang rumah sakit. Ia menggenggam tangan wanita itu dengan penuh kasih sayang. Matanya mulai meneteskan air mata, dan hatinya serasa berdo'a meminta kesembuhan untuk mama tercintanya.

Ibunya Satzy telah koma selama 1 tahun penuh ini. Kejadian tahun lalu yang memyebabkan ia kehilangan ayahnya, serta ibu nya yang koma. Beruntung lah Satzy diberikan kesempatan oleh Tuhan untuk tetap melanjutkan hidup, mengejar cita-citanya menjadi seorang Atlet silat kelas dunia.

Satzy hanya bisa berharap ada keajaiban untuk ibunya. Ia sangat ingin membahagiakan ibunya, hidup bersama ibunya karena wanita ini satu-satunya hal yang paling berharga di hidup Satzy.

"Ya Tuhan tolong beri kesembuhan untuk mama"

Satzy mencium kening mamanya dengan penuh cinta.

"Sabar ya Zy, gue tau lo anak yang kuat" Ucap Revaldo sembari mengusap bahu pada Satzy memberinya kekuatan.

Setiap hari memang Revaldo selalu menjemput Satzy karena kebetulan juga rumah mereka searah.

Saat ini Satzy hanya tinggal bersama kakak laki-lakinya. Dan itu pun kakaknya tidak selalu berada di rumah karena harus keluar kota untuk menyelesaikan pekerjaannya.

"Zy hidup gak selamanya bahagia, tapi gak selamanya juga sedih" Kata Revaldo sembari memasangkan belt untuknya.

"Bahagia dan sedih itu punya waktunya masing-masing. Tapi bukan berarti lo sekarang sedih, hidup selanjutnya bakal sedih terus" Lanjutnya

Satzy menatap kagum pada Revaldo. Bisa-bisanya ia mengatakan hal itu.

"Inget ya Zy, kesedihan yang sekarang lagi lo alami itu adalah hadiah kebahagiaan terbesar di depan nanti"

"So please, give a support for ur self first okay?"

Satzy menghapus air matanya, ia pun memberikan senyuman manisnya pada dunia. Meyakinkan bahwa dirinya akan baik-baik saja.

Apa yang dikatakan Revaldo benar

Bahwa hal bahagia dan sedih dalam hidup punya porsi waktunya masing-masing.

ketika Tuhan memberikan kesedihan sekarang, mungkin saja besok akan memberikan kebahagiaan yang jauh lebih indah dari yang kita duga.

begitu pun sebaliknya, ketika kita lagi bahagia jangan pernah merasa bahwa hidup akan selamanya bahagia.

Itulah hidup
bahwasannya bahagia dan sedih itu menyatu dalam kehidupan, tapi ia datang silih berganti.

Kita hanya perlu menyikapinya dan siap akan segala hal yang terjadi dalam hidup nantinya.

Satzy memejamkan matanya, merasakan angin yang keluar dari jendela mobil milik Revaldo. Ia merasakan kesedihannya dengan dalam, hatinya terasa di iris. Mengapa hidup begitu berat untuk di jalani? tapi bukan hidup namanya, kalau tidak ada tantangannya.

"Mah, Pah, Satzy kangen banget"

Sampai di sekolah Satzy dan Revaldo disambut oleh Liam, Feby, dan Keenan.

Mereka pun kaget melihat mata Satzy yang masih pagi tiba-tiba sudah sembab dan berkaca-kaca.

Mereka pun menghampiri tempat duduk Satzy.

"Zy lo kenapa?" tanya Feby

Revaldo menghembuskan nafasnya, ia mungkin akan menjelaskannya pada ke-empat sahabatnya itu. "Satzy lagi keinget sama mama papa nya"

Tanpa basa-basi Keenan langsung pergi meninggalkan mereka di kelas.

Keenan menyusuri koridor sekolah dengan langkah yang terburu-buru. Ia pun bergegas menuju kantin dan mencari pedagang es krim. Setelah menemukannya, ia membeli 2 es krim dan langsung berlarian kecil lagi menuju kelasnya.

KEENAN & MONOKROMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang