BAB 15 - LAGU UNTUK SATZY

325 61 0
                                    

"Nan..." Lirih Gladis yang sampai saat ini Keenan tak berkutik sedikit pun.

"Gue suka sama lo, Keenan"

Mata Keenan menatap ke penjuru taman, hanya tatapan kosong, tapi hal itu lah yang membuat dirinya sedikit lebih Relax.

Keenan mengusap-usap dengkulnya, tangannya bergetar hebat, tidak tahu kenapa ia sangat nervous.

Keenan ingin mengakhiri percakapan ini dan langsung mengabari the five star, tapi ia kikuk harus berdalih apa nantinya pada Gladis Adviora.

"Gue mau kaya Satzy yang di sayang sama lo"

"Gue mau di treat like a queen kaya Satzy"

"Gue mau bisa deket sama lo kaya lo Satzy yang deket banget sama lo, Nan"

"Gue mau kaya Satzy yang bisa menenangkan, meluluhkan hati lo, tanpa harus berjuang keras mendekati lo"

"Gue mau kaya Satzy yang setiap detiknya bisa jalan bareng sama lo"

"Gue mau—"

"STOP! Gue gak mau denger hal itu lagi. "

Keenan beranjak dari tempat duduknya, ia mengepal tangannya kuat-kuat menahan emosi.

Gladis pun ikut bangkit dari tempat duduknya. "Tapi kenapa Nan, kenapa lo gak balas perasaan gue? Gue kurang apa Nan?"

"Asal lo tau Dis, gue udah nganggep lo temen deket gue karena lo baik sama gue. Tapi untuk hal itu, maaf gue gak bisa. Perasaan gue gak bisa d paksain Dis, dan satu hal yang perlu lo ingat. Lo gak bisa jadi Satzy"

Keenan pun melangkah kan kakinya untuk meninggalkan Gladis yang sudah mengeluarkan air matanya itu. Keenan begitu marah ketika seseorang menyenggol tentang Satzy.

Namun lengan Keenan di cekal dengan kuat oleh Gladis, lalu ia tiba-tiba memeluk Keenan dari belakang.

"Sampai kapanpun gue akan terus ngejar lo, Nan"

Melihat pemandangan itu, hati Satzy semakin terasa sesak. Dari balik pohon itu Satzy menyaksikan percakapan Keenan dengan Gladis. Ia sakit ketika melihat Keenan di peluk oleh perempuan Lain.

Satzy pun berlarian kecil meninggalkan mereka, Saat Satzy berlari dengan sepatu Heels ia terjatuh hingga meringis kesakitan, "Awww sakit" Kakinya mengeluarkan darah akibat lecet dari sepatu heels yang ia keenakan.

"SATZY!!!" Teriak Keenan.

Keenan melepaskan tangan Gladis dari pinggangnya dengan keras.
Ia buru-buru mengejar Satzy yang sudah mulai menjauh darinya. Perempuan itu cepat sekali larinya.

"Satzy!!"

"Satzy!!"

"Satzy stop!!! Dengerin penjelasan gue!"

Derai air mata dari mata indah milik Satzy keluar begitu saja, ia sakit sekali melihat Keenan seperti itu. Meskipun hanya sahabatnya, tapi ia benar-benar merasakan sesuatu yang tak pernah ia rasakan sebelumnya.

Satzy pun berhenti.

"Satzy.."

Keenan meraih lengan Satzy, namun Satzy menghempaskannya.

"Zy gue mohon dengerin penjelasan gue"

Satzy membalikan badannya, menatap lelaki bertubuh tinggi itu. Make up yang ia kenakan pun hampir luntur karena isak tangisnya. Ia menjinjinh sepatu Heels sembari mengangkat dress merah miliknya.

"Apa yang mau lo jelasin Nan?"

Keenan tak tega melihat Satzy seperti ini. Ia meraih tangan Satzy, lalu memeluknya dalam-dalam.

KEENAN & MONOKROMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang