BAB 7 - OLYMPIAD

884 143 20
                                    

Hari ini adalah hari yang sangat membuat Keenan serta anak-anak Olimpiade lainnya, membuat jantung mereka berdebar-debar sekaligus ketakutan.

Olimpiade Tingkat Nasional hari ini akan digelar tepat pukul 09.00.

Dari berbagai provinsi yang sudah lolos kini tersisa babak tingkat Nasional. Tinggal selangkah lagi mereka akan menjadi juara, dan mungkin akan mendapatkan undangan Olimpiade sampai tingkat Internasional.

Keenan yang sangat gugup serta teman-teman lainnya pun merasakan hal yang sama.

Tentu saja mereka butuh tenaga extra, serta kemampuan berpikir yang mumpuni. Sebisa mungkin apa yang sudah mereka pelajari menjadi bekal untuk bisa menyelesaikan soal-soal olimpiade nantinya. Demi menjadi kebanggan SMA Cendekia, Keluarga, serta diri sendirinya untuk menjadi siswa berprestasi yang membanggakan bangsa Indonesia.

Tak henti-hentinya selama beberapa bulan ini Keenan rajin belajar dan penuh persiapan untuk bisa mengikuti Olimpiade Fisikanya dengan sempurna nanti.

Ditemani oleh sahabat-sahabatnya yaitu The Five Star, membuat Keenan sangat bersemangat.

Keenan pun pamit untuk ke Toilet. Mungkin saja ia ingin membasuh mukanya karena saking gugupnya. Entah kenapa kali ini suasananya berbeda dengan yang sebelumnya. Sebelumnya Keenan sangat percaya diri, tapi olimpiade sekarang pikirannya sedang dipenuhi hal-hal yang seharusnya tak ia pikirkan, yaitu penyakit yang ia deritanya.

Saat hendak menuju Toilet tiba-tiba langkahnya terhenti karena seruan seseorang.

Laki-laki bertubuh tinggi dengan kedua tangan yang dilipat di dadanya, ia menghampiri Keenan dengan nada menyombongkan diri.

"Keenan... Keenan.." Ujar lelaki itu

"Buat apa lu ikut Olimpiade lagi? Lo gak akan menang taun ini Nan!"

"Hahahaha..."

Gelak tawa lelaki itu terngiang di kepala Keenan. Ya dia salah satu siswa dari SMA Wijaya saingan beratnya Keenan sedari SMP dulu.

Keenan sangat malas untuk berhadapan dengan orang macam Alvian, ya namanya adalah Alvian.

"Inget nan, kemampuan otak lo sekarang makin berkurang karena penyakit lo!"

"Lo gak usah berharap lebih akan menang di Kompetisi ini. Masa menang lo udah habis, sekarang tinggal gue HAHAHAH"

"Gak usah banyak bacot!" Kata Keenan dengan penuh emosi, ia pun segera bergegas ke Toilet. Memang tak akan ada ujungnya kalau berdebat dengan orang seperti Alvian.

Alvian tahu tentang penyakit Keenan karena waktu dirinya kecelakaan mobil, ia pun dilarikan ke rumah sakit yang sama dengan Keenan berobat. Tak sengaja mereka bertemu akhirnya Alvian malah mencari tahu tentang Keenan di rumah sakit tersebut.

Keenan membasuhi wajahnya, lalu ia menatap dirinya di kaca. Kedua tangannya mengepal seperti menahan emosi. Ia terngiang-ngiang akan kata-kata dari Alvian, bahwa kemampuan berpikirnya berkurang karena penyakit kanker otak yang menyerangnya.

Keenan menarik nafasnya dalam-dalam mencoba menetralkan suasana dan membuat dirinya merasa tenang. Ia menatap wajahnya dengan tajam pada kaca tersebut seraya mengucapkan "Okey, Nan. Lo pasti bisa. Lo pasti akan menang!"

Keenan pun segera keluar dari toilet tersebut dan menghampiri teman sejawat Olimpiadenya serta guru-guru untuk meminta do'a supaya dirinya diberi kelancaran.

Tak lupa juga sahabatnya The fuve star yang selalu setia menemani Keenan serta menyemangatinya.

Satzy melihat wajah Keenan yang seperti gemetar hebat. Satzy tahu sahabatnya itu pasti sedang gugup. Satzy coba memberanikan dirinya, lalu mendekat ke arah Keenan.

"Nan, lo gak usah dengerin bacotan Alvian!"

"Dengerin gue ya Nan. Lo jangan sampe kebawa emosi karena itu tuh trik dia biar lo ga fokus nantinya. Lo percaya sama diri lo yah"

Satzy memegang tangan keenan ia seolah memberi kekuatan untuk Keenan. Seketika mata Keenan membulat karena perlakuan Satzy, tapi benar-benar kelembutannya mampu membuat Keenan tenang.

Keenan tersenyum pada Satzy, "Thanks ya!"

Liam, Revaldo, Feby pun tak lupa memberi semangat.

Tos ala-ala The five star!

"THE FIVE STAR! FOREVER LIFE!"

"GOOD JOB KEENAN!!!"

"SEMANGATTT!!!"

"BAWA EMAS BUAT CENDEKIA YAAA!"

"SAMPE INTERNASIONAL YAAA NAN!"

"HATI-HATI BANYAK MUSUH!!!"

"KEENAN I LOVE U!!!"

"KEENAN TRIVARO I WILL SUPPORT YOU!!!"

Keenan dengan langkah tegap sekaligus jantungnya yang tak henti berpacu kencang, ia pun memasuki ruangan Olimpiade untuk melaksanakan beberapa tes akademik dan juga tes Olimpiade Fisika nya.

Keenan tak perlu gugup dan risau apalagi sudah berusaha keras, Keenan pasti akan menang!

Keenan pun duduk di kursi yang sudah disediakan panitia. Alvian melirik ke arah Keenan menatapnya seperti merendahkan kemampuan Keenan. Namun Keenan abaikan, ia benar-benar tak peduli apa yang dikatakan Alvian.

Menang dan kalah dalam sebuah pertandingan itu hal biasa.

Kita tak di wajibkan untuk menang, tapi kita di wajibkan untuk berusaha!

Lawanmu bukan seberapa banyak peserta, tapi lawanmu adalah soal yang harus kamu pecahkan!

Orang yang berhasil adalah orang yang tak pernah memikirkan pendapat orang lain!

do the best, doing a great job!

Satzy menggigit jari telunjuknya, itu kebiasaannya kalau sedang gugup. Padahal Keenan yang akan bertempur dengan soal-soal tapi kenapa Satzy yang sangat khawatir? apakah dia khawatir karena sudah mengetahui penyakit Keenan?

Panitia di dalam ruangan tersebut, mengumumkan tentang sistematika dalam mengisi soal.

"Soal Olimpiade Fisika yang akan kalian kerjakan terdiri dari 100 soal pilihan ganda, dan 20 Essai yang harus kalian tulis lengkap jawabannya di kertas yang terpisah" Jelas Panitia tersebut

"Kalian hanya diberikan waktu 160 menit untuk mengerjakan soal-soal tersebut!"

"Apabila ada soal yang kurang jelas silahkan kalian tanyakan kepada panitia"

"Dilarang mencontek, menggunkan alat bantu hitung seperti kalkulator, handphone dan lain-lain."

"Dilarang berdiskusi dengan sesama peserta pada saat pengerjaan tes"

"Kalian bisa mengerjakan soal tes tersebut mulai dari sekarang!"

Semua peserta yang ada di ruangan pun mencoba memahami apa yang di sampaikan oleh panitia tersebut. Mereka pun mulai mengerjakan soal-soal Olimpiade fisika tersebut.

Termasuk Keenan yang siap bertempur untuk menyelesaikan Olimpiade Fisikanya yang HOTS.

Tak lupa Keenan berdo'a meminta kepada Tuhan supaya diberikan kemudahan dan kelancaran ntuk mengerjakan Tes tersebut.

Keenan tak boleh gegabah, ia harus tenang dan tepat.

Tak usah buru-buru menyelesaikan, yang penting jawabannya tepat.

●●●

DUH KEENAN BAKAL MENANG ATAU ENGGA YA?

AUTHOR DEG DEG AN BGT SUMPAH

SEMOGA KEENAN MENANG😭😭😭

KEENAN & MONOKROMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang