BAB 14 - CONFUSED

334 63 3
                                    

Party Night SMA Cendekia rutin di gelar sehabis acara kemenangan para siswa-siswi Cendekia yang sudah berjuang di Medan Perang untuk memboyong beberapa medali kejuaraan di Olimpiade Tingkat Nasional. Party Night ini sudah menjadi tradisi sebagai bentuk tanda terima kasih kepada para siswa yang sudah berjuang untuk membanggakan Cendekia di luar sana.

Acara ini juga tidak di pungut biaya apapun,  jelas sekolah yang akan mendanai nya.

Keenan, Satzy, Liam, feby, dan Revaldo masing-masing berpakaian sangat rapi untuk ikut memeriahkan Party Night yang di gelar malam ini. Pukul 7 malam, anak-anak lainnya ternyata sudah mulai memasuki lapangan.

Panggung untuk acara Band, Boyband, Girlband, dan beberapa drama pun telah di siapkan dengan sangat matang.

Acara Party Night ini tidak hanya sebatas hura-hura saja. Selain itu, sebagai bentuk rasa syukurnya siswa-siswi Cendekia mengumpulkan uang se-ikhlas mungkin, berdonasi untuk di berikan kepada yang membutuhkannya. Donasi ini tidak hanya dengan uang, bisa juga dengan barang-barang yang menurut mereka masih layak untuk di pakai. Keenan pun ikut berdonasi dengan memberikan beberapa buku pelajaran, novel, dan lainnya sekitar satu dus lebih.

"Satzy!" Tepukan Gladis ke bahu Satzy membuyarkan lamunan Satzy yang tengah duduk menatap ponselnya di depan panggung tersebut.

Gladis duduk di samping Satzy seraya merapihkan Dress pink yang ia pakai agar tidak terlipat ketika ia duduk.

"Eh Gladis, udah lama ya disini?" Satzy menaruh Ponselnya ke dalam Sling bag nya.

"Engak Zy, baru aja dateng. Oh ya lo bareng Keenan kan?"

Satzy mengangguk.

"Sekarang dia dimana?"

"Kayanya lagi koordinir anak-anak band lainnya di ruang OSIS sama Galih"

"Oh okey deh, thank you ya Zy. Gue mau nyusul Keenan dulu sebentar, Bye!"

Keenan meraih lembaran kertas bertuliskan lirik lagu yang akan dinyanyikan oleh Band nya. Keenan sedang berada di ruang Osis bersama dengan anggota band lainnya. Nino kelas 11 IPS 2 sebagai gitaris 1, Fabian kelas 11 IPA 3 sebagai drummer, Yorgi sebagai gitaris 2, dan Adam sebagai Vokalis.

"Nan, lo mau nyumbang lagu gak?" Kata Adam yang sedang memasang earphone berwarna putih di telinganya.

Keenan menghela nafas, ia mengangkat bahunya sedikit serasa berkata, "Enggak tahu! Gimana nanti aja, Dam"

"Kalo kata gue sih lo ikut nyumbang lagu juga, anak-anak yang lain pasti nungguin suara lo Nan" Ujar Adam yang di setujui oleh teman-teman lainnya.

Galih mendekat ke arah Keenan, ia memegang bahu Keenan. "Relax, Nan. Gue gak akan maksa lo buat itu, tapi kalo lo mau nyumbang lagu gue akan sangat senang"

"Yaudah itu urusan nanti, gue gak bisa jamin. Yang penting kalian semua enjoy, lakuin yang terbaik, gue yakin tanpa gue sekalipun acaranya bakal tetep meriah kok"

Mereka semua mengangguk.

"Thanks, Bro. Lo udah banyak bantu gue" Kata Galih

"Iya santai aja, Gal kaya ke siapa aja lu!"

Sebenarnya Keenan lah yang dulu di calonkan untuk menjadi ketua Osis oleh anak-anak Cendekia lainnya. Mereka setuju kalau Keenan masuk ke list Calon Ketua Osis. Namun saat Keenan sudah menandatangani persutujuan untuk di Calonkan, tiba-tiba ia mengundurkan diri. Akhirnya Keenan menunjuk Galih, sebagai pengganti Keenan.

Mereka pun sempat kecewa, tapi Keenan punya alasan tertentu kenapa ia tidak mau menjadi ketua Osis atau masuk ke jajaran Osis.

Keenan orang yang telaten, pintar, gerak cepat, bertanggung jawab. Hal itulah yang menjadi penilaian plus orang-orang terhadapnya. Tapi bagaimana pun Keenan lah yang berhak menentukan apakah ia mau di Calonkan atau tidak.

KEENAN & MONOKROMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang