EPILOGUE

438 45 18
                                    

"Seokjin oppa!" Berselang beberapa detik, sosok Eunha tetiba saja muncul di sana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Seokjin oppa!" Berselang beberapa detik, sosok Eunha tetiba saja muncul di sana.

Praktis membuat mereka bertiga terkejut melihat kedatangan Eunha yang disusul oleh Namjoon di belakang.

"Bukankah kalian esok hari sudah tiba di Gwangju?" Bingung Seokjin.

"Hyung, apakah kalian sudah memberitahu tentang lamaran ini kepada Hani langsung?" Namjoon tidak menjawab, justru dia menanyakan hal yang lainnya.

Jungkook pun menangguk sebagai jawaban.

"Lalu sekarang Hani sudah memilih diantara kalian? Dan sekarang dia dimana?" Eunha begitu antusias sekarang. Padahal dia tidak tahu saja suasana di rumah ini mendadak menegang hanya karena dua pria itu melamar Hani secara bersamaan.

Seokjin menggeleng dengan maksud kata 'belum' di pilih oleh Hani langsung. "Dia sedang ada di kamarnya. Baru saja masuk. Mungkin dia terkejut mendengar kami melamarnya dengan tiba-tiba." Jawab Yoongi pelan.

Eunha merubah ekspresi antusias nya menjadi panik. Dia takut Hani justru tidak memilih keduanya jika Hani saja bingung untuk memilih yang mana.

Tanpa menunggu apapun, Eunha lantas berlari mencari kamar dan dibukanya dengan pelan untuk melihat siapa yang ada didalam. Rupanya kamar dengan jarak yang tidak begitu jauh dari ruang tamu dengan pintu kayu itu adalah kamar Hani setelah ia intip di dalamnya. Langsung saja Eunha masuk dan menghampiri Hani yang juga disana terdapat Yoora yang sedang menenangkan Hani.

Gadis berponi itu memeluk sahabatnya dengan erat setelah meminta ijin kepada Yoora.

"Ini bukanlah yang aku inginkan, Eunha.." Ucap Hani diiringi tangisan nya yang kecil.

Eunha refleks mengangguk. "Aku paham perasaan mu Hani. Tapi jika kau memang tidak bisa menerima keduanya, dengan menolak mungkin lebih baik. Daripada nantinya hatimu yang merasa tidak tenang."

Hani mengendurkan pelukan Eunha. Kini mereka saling bertatapan dan tersenyum simpul.

"Aku tidak mungkin memilih satu diantara mereka. Karena aku takut nantinya akan ada yang merasa tersakiti jika di tolak oleh ku."

Eunha menggeleng lagi sembari mengusap air mata Hani yang berluberan di pipi mulusnya.

"Memang ini konsekuensi nya, mereka sudah tahu itu. Dan mereka sudah siap menerima kenyataan nanti jika diantara mereka akan di tolak oleh mu."

Yoora yang ada disana awalnya merasa bimbang juga melihat Hani yang kebingungan untuk memilih. Tapi dirinya mendadak pergi dari kamar Hani saat suara tangisan anaknya terdengar keras dari kamarnya.

"Tidak. Lebih baik aku tidak memilihnya daripada nantinya aku pun akan melukai hati kedua sahabatku. Aku tidak mau. Aku akan lebih baik jika mengikhlaskan nya, daripada hati sahabat ku yang akan ku sakiti nanti."

[✓] Between Us (우리 사이) Myg-JjkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang