Bagian 22

4.3K 311 6
                                    

So happy reading

Jungkook menatap lekat Liona yang tengah menerima telepon, memperhatikan setiap gerak gerik wanita itu dan ekspresi wajahnya dari mulai tertawa lalu cemberut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jungkook menatap lekat Liona yang tengah menerima telepon, memperhatikan setiap gerak gerik wanita itu dan ekspresi wajahnya dari mulai tertawa lalu cemberut. Membuat Jungkook mendesah pelan, kenapa bisa ada wanita secantik dan selucu Liona?

Oh Yatuhan sepertinya Jungkook memang benar benar harus mempercepat pernikahannya dengan Liona agar bisa melindungi wanita itu dari lelaki hidung belang di luaran sana yang sudah pasti menginginkan Liona.

Bukah hanya karena wajah cantik wanita itu tapi karena lekuk tubuh indahnya yang bahkan dapat di lihat walaupun wanita itu memakai pakaian yang lengkap.

Kemudian Jungkook segera merentangkan tangannya saat melihat Liona sudah selesai berbicara di telepon. Sedangkan Liona yang mengerti kode yang di berikan oleh Jungkook segera memeluk pria itu.

"Siapa yang meneleponmu pagi pagi begini?" Tanya Jungkook dengan tangan menarik Liona agar terduduk di atas pangkuannya lalu memeluk erat pinggang ramping milik Liona.

"Bukan siapa siapa Jung" dengan begitu lembut Liona menyisir rambut hitam milik Jungkook yang tercium begitu harum di indra penciumannya.

"Jika bukan siapa siapa kenapa kau tertawa ketika berbicara dengannya di telepon?" Jungkook mendengus kasar saat Liona justru kembali menjawab dengan kata kata yang sama, membuat Jungkook kesal.

"Jawab dengan jujur Liona! Jangan mencoba menyembunyikan sesuatu dariku." Desis Jungkook tajam

"Aku sudah menjawabnya" balas Liona santai, tangan wanita itu tak berhenti untuk menyisir rambut Jungkook dan kini justru mengusap lembut pipi dan juga leher milik Jungkook.

"Liona! Akan ku lempar kau dari gedung ini jika kau masih tidak ingin menjawab pertanyaanku dengan benar."

Dan dengan santainya Liona tertawa, seolah tidak talut jika Jungkook akan marah dan melemparnya dari gedung. Toh pada nyatanya semarah apapun Jungkook, pria itu tidak segila itu sampai sampai melemparkan Liona dari gedung.

"Sungguh Jung, dia memang bukan siapa siapa. Hanya seorang kenalan"

"Laki laki atau perempuan?" Tanya Jungkook cepat. Sungguh rasanya benar benar tidak tenang jika dia belum mengetahui semuanya dengan jelas. Karena Jungkook selalu benci yang tidak jelas, sudah cukup hubungannya dengan Liona beberapa tahun yang lalu tidak jelas dan sekarang jangan lagi.

"Laki laki" dan setelah Liona mengatakan itu Jungkook mengeluarkan berbagai umpatan kasar, tanpa sadarpun pria itu mencengkram pinggang Liona dengan kasar karena kesal mendengar jawaban Liona.

"Tidak usah berkata kasar begitu, bukankah sudahku bilang jika dia hanya seorang kenalan saja dan kami juga tidak terlalu dekat."

"Tapi tadi saat kau berbicara dengannya di telepon kau tertawa Liona! Itu berarti kau menyukai berteleponan dengan pria lain selain aku. Benar bukan?!"

"Bukan begitu Jung, tadi dia hanya melontarkan lelucon dan menurutku lelucon itu lucu maka dari itu aku tertawa. Tidak lebih dari itu"

"Kalau begitu biarkan aku memeriksa ponselmu!"

Oh Yatuhan! Liona hanya bisa pasrah dan menatap Jungkook yang mengambil alih ponselnya.

"Siapa nama pria itu?!"

"Jung.."

"Aku sedang bertanya Liona, jadi jawab pertanyaanku dengan benar."

"Adrian"

Jungkook berdecak ketika menemukan kontak itu dan membaca pesan pesan yang di kirimkan pria itu pada Liona. Dan jika di lihat dari pesan pesan yang di kirimkan adrian, Jungkook jelas tahu jika pria itu tengah mencoba mendekati Liona.

Sialan!

Apakah pria itu tidak tahu jika Liona sudah menjadi miliknya? Dan nampaknya Jungkook semakin ingin mempercepat pernikahannya dengan Liona agar dirinya benar benar berhak atas wanita itu.

Dan semua itu tak luput dari pandangan Liona yang kini masih duduk di atas pangkuan Jungkook karena pria itu mencengkram pinggangnya dengan erat. Liona bahkan dapat melihat bagaimana Jungkook membaca pesan pesan setiap nomor laki laki yang berada di ponselnya, sebelum akhirnya memblokir nomor Adrian lalu menghapusnya.

"Aku akan menghajarnya kalau bertemu dengannya!" Geram Jungkook dan Liona yang mengetahui jika kini Jungkook tengah kesal segera mengusap pipi dan juga rahang tegas milik Jungkook.

"Tapi tidak perlu seberlebihan itu Jung, toh dia juga tidak melakukan hal buruk kepadaku."

Tak ada sahutan apapun dari Jungkook, pria itu justru mengenggelamkan wajahnya di dada Liona dengan sesekali menggumankan ketidak sukaannya karena Adrian mencoba mendekati Liona dan wanita itu malah nampak santai saja sampai tak memberitahukan kepadanya.

"Aku minta maaf, aku tidak bermaksud seperti itu. Toh lagi pula yang terpenting aku tidak menyukaunya karena aku hanya menyukaimu."

Jungkook mendesis pelan saat mendengar bisikan lembut itu tepat di telinganya. Bibirnya lantas bergerak mencium dan menggigit daun telinga Liona, sebelum akhirnya ia ikut membisikan sesuatu yang tak akan Liona tolak karena wanita itu tahu bahwa cara itulah yang paling ampuh untuk menghilangkan rasa kesalnya.

"Satisfy me, Liona."
...

Sorry lama g update
Karena mulai minggu kemarin aku udah agak sibuk lagi dan hampir ga ada waktu untuk menulis cerita
Jadi mohon untuk di maklumi

I WANT YOU - JJK √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang