Bagian 15

6K 312 45
                                    

So happy reading ♥︎
Jiakhh cerita ini kembali

Jungkook menatap wanita yang mengenakan dress berwarna hitam selutut tengah duduk di salah satu bangku yang berada di restoran tempat mereka untuk bertemu hari ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jungkook menatap wanita yang mengenakan dress berwarna hitam selutut tengah duduk di salah satu bangku yang berada di restoran tempat mereka untuk bertemu hari ini.

Jungkook nampak tersenyum saat melihat wanita itu tampak begitu menikmati makan siangnya. Padahal mereka berjanji bertemu untuk makan siang bersama namun wanita itu justru sudah makan lebih dulu.

Tak masalah dan Jungkook juga tidak akan marah akan hal itu karena dirinya sudah cukup mengetahui sifat tak sabaran dan tak ingin menunggu wanita yang sudah ia kenal sejak beberapa tahun lalu dan mampu mengisi hatinya yang awalnya kosong dengan sebuah luka.

Namun kini ia merasa bahagia walaupun tanpa adanya status hubungan yang lebih jelas. Karena wanita itu selalu menolak dirinya ketika di ajak behubungan dengan lebih serius.

Mungkin karena kelakuannya beberapa tahun yang lalu yang begitu brengsek dan sampai sekarangpun tetap sama walaupun tak separah dulu.

Tapi Jungkook akui jika dirinya memanglah masih membayar wanita wanita murahan itu untuk memuntaskan hasratnya yang belum bisa tertuntaskan ketika dirinya bersama dengan wanita sang pujaan hati.

Dirinya mungkin harus berusaha lebih kerasa lagi dan ya mungkin harus menunggu lagi hingga wanita itu benar benar bisa jatuh kedalam pelukannya dan mereka bisa hidup bersama.

Berbagi kehangatan dan juga kenikmatan satu sama lain tanpa Jungkook harus membayar wanita wanita murahan itu karena dirinya sendirinyapun sudah merasa bosan. Namun ia tidak suka jika harus menuntuskannya sendiri dan maka dari itu dia tetap membutuhkan wanita untuk memuaskannya.

Jungkook harap waktu bahagianya yang sesungguhnya segera menghampirinya. Berharap wanita yang ia cintai membalas perasaan itu dan mereka dapat menjalin kasih.

Jungkook melangkahkan kakinya dengan santai menuju tempat sang wanita yang masih belum menyadari kedatangannya hingga saat ia sudah berada di hadapannya wanita itu mendongak menatapnya dengan tatapan mendelik seperti biasanya.

Sungguh Jungkook tidak marah sama sekali di tatapan seperti itu. Dia justru merasa lucu sekaligus senang karena dirinya seolah mendapatkan tatapan spesial dari sang wanita dan tatapan itu hanya untuknya ketika pertama bertatapan. Walaupun mungkin bagi orang orang tatapan seperti itu tidaklah mengenakan dan membuat kesal.

Pada awalnyapun Jungkook merasakan hal yang sama. Ia tidak suka di berikan tatapan seperti itu namun perlahan semakin kesini dirinya malah menyukai tatapan pertama yang di berikan sang wanita kepadanya.

Jungkook rasa dirinya sudah gila karena menyukai tatapan seperti itu. Namun rasanya begitu menyenangkan ketika berdekatan dengan sang wanita apa lagi mengobrol walaupun tidak tahu arah pembicaraan mereka kemana karena wanita itu terkadang selalu mengubah ubah topik membicaraan mereka.

Ia baru mengetahui jika wanita itu begitu aktif dan asik setelah mereka kenal sekitar dua tahun, mungkin. Dan ya sepertinya dirinyalah yang terlalu monoton.

"Kau lama ck!" Cibir sang wanita sambil mengunyah burger dalam mulutnya. Tak perduli jika mungkin saja Jungkook akan merasa jijik dan tak akan menyukainya dengan cara makannya itu. Biarkan saja

Namun nyatanya Jungkook justru tak merasa jijik sama sekali. Pria itu justru terkekeh dan mengusap sudut bibirnya yang terdapat noda dari burger itu.

"Ku fikir kau akan memuji penampilanku"

"Memangnya kenapa dengan penampilanmu?"

Jungkook menggeleng pelan dan memilih untuk duduk di samping sang wanita membuatnya mendapatkan delikan tajam lagi. Jungkook jelas tahu bahwa wanita itu tidak ingin jika dirinya duduk di sampingnya.

"Kau terlihat jelek. Kau habis menangis bukan?" Degus wanita itu sambil menatap lekat wajah Jungkook terutama mata pria itu yang masih sedikit memerah dan di pipi Jungkook juga masih ada sisa sisa air mata yang mengering.

"Iya, kenapa? Apakah kau merasa cemburu?"

"Untuk apa cemburu kepada orang yang sudah mati?!"

"Oh Yatuhan! Liona!! Jaga ucapanmu itu. Jangan berbicara seperti itu" tegur Jungkook yang di balas decakan sebal oleh wanita yang bernama Liona itu. Wanita itu pun nampak memalingkan wajahnya

"Katakan saja jika kau ini tengah cemburu" Jungkook mencuri sebuah kecupan pada pipi Liona yang langsung di balas pukulan oleh wanita itu.

"Jika kau mengatakannya dan menerimaku maka dengan begitu aku milikmu sepenuhnya."

"Tidak mau. Aku malas untuk menerimamu"

"Malas? Sebuah alasan yang begitu tidak masuk akal sama sekali. Apakah empat tahun kesetiaanku ini masih belum bisa membuatmu percaya?"

"Tidak tahu, nantiku fikirkan lagi."

Setelah mengatakan itu Liona memilih untuk kembali melanjutkan makan siangnya yang membuat Jungkook menghela nafas kasar. Sudah biasa dengan sikap Liona yang seperti itu, membuatnya begitu ingin mencekik wanita itu. Namun tak ada keberanian untuk melakukan hal kasar seperti itu pada wanita yang ia cintai.

Siang hari ini. Tepatnya sebelum Jungkook bertemu dengan Liona ia lebih dulu pergi ke pemakaman Liona mantan kekasihnya sebelum kehadiran Liona yang sekarang ini.

Mungkin itu adalah salah satu alasan mengapa Jungkook tertarik pada Liona usai mereka bercumbu. Karena nama wanita itu mirip dengan mantan kekasihnya dahulu yang ia cintai. Dan ada satu sifat mereka juga yang sama, keduanya sama sama tidak ingin di ganggu oleh Jungkook.

Tapi pada akhirnya Jungkooklah yang selalu menang. Jungkook berhasil berpacaran dengan Liona adriana mantan kekasihnya yang kini telah tiada. Kini Jungkook sudah tak memiliki perasaan apapun pada mantan kekasihnya yang telah tiada.

Karena tak ada gunanya ia terus menangis atau berharap pada mantan kekasihnya yang telah tiada akibat kecelakaan pesawat. Dan Kini yang perlu ia fikirkan adalah bagaimana ia bisa memuluhkan hati dari Liona agata pricila.

Wanita yang sudah hampir empat tahun lamanya ia cintai namun wanita itu tak pernah memberikan kepastian apapun walaupun dirinya sudah berkali kali mengungkapkan perasaannya dan juga kata kata cintanya.

Empat tahun yang lalu Jungkook memang berhasil mencegah Liona untuk tidak pergi bersama dengan Alexander walaupun saat itu status perjodohan mereka telah gagal karena ibunya sendiri.

Tapi Jungkook sangat bersyukur setidaknya saat itu ia dapat meyakinkan Liona hingga wanita itu tidak jadi pergi. Walaupun resikonya sampai sekarang status hubungan mereka tidak jelas.

Bukan Jungkook yang menginginkan jika hubungan mereka tanpa status seperti ini. Tapi Lionalah yang selalu diam ataupun mengalihkan pembicaraannya ketika ia mengajak wanita itu untuk menjalin hubungan yang lebih serius karena kedekatan mereka yang sudah terjalin selama empat tahun.

Dalam waktu empat tahun itu Jungkook dapat di bilang adalah pria yang setia dan tetap mencintai Liona walaupun dirinya sendiri masih menyadari bahwa ia brengsek karena masih menyewa wanita murahan untuk menuntaskan hasratnya.
______

Jadi dengan begitu saya resmikan jika cerita ini masih belum end dan masih berlanjut dengan segala ketidak jelasannya :)

Mohon di maklumi
Saya memang gini orangnya
Agak g waras :)

Jadi intinya Liona itu belum mati dan di part sebelumnya itu Jungkook datang mengunjungi pemakaman mantan kekasihnya yang namanya juga sama Liona








I WANT YOU - JJK √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang