Bagian 14 √

7.2K 345 59
                                    

So happy reading ♥︎
Jangan lupa lagu di atas di dengerin biar lebih dapet feelnya

Four years passed

Jungkook menatap bongkahan besar tanah dengan sebuah nisan dan juga foto seorang wanita disana.

Wanita yang sempat beberapa tahun mengisi ruang hatinya hingga saat sang wanita tiada dirinya merasa begitu terpukul.

Mereka sudah menghabiskan banyak waktu untuk bersama, membuat banyak kenangan yang benar benar hanya bisa di kenang dan tak bisa kembali di lakukan.

Awalnya ia hanya ingin bermain main namun nyatanya perasaan cinta dan nyaman itu datang begitu cepat. Namun ia tak mengungkapkannya hingga sang wanita pergi untuk selama lamanya dari dunia.

Rasanya teramat sakit ketika di tinggalkan selamanya oleh seseorang yang begitu di cintai.

Sejak awal ia mulai mencintai wanita itupun dirinya sudah memikirkannya dan mungkin inilah sebuah resikonya. Jika di tinggalkan maka akan benar benar terasa sakit

Jungkook tidak pernah menyangka jika hari itu adalah hari dimana dia melihat wanita yang ia cintai untuk terakhir kalinya.

Wanita itu pergi, benar benar pergi dan kembali ke rumah tuhan. Rasa sakit dan sesak begitu menghantam dadanya saat mendapatkan sebuah kabar bahwa pesawat yang di tumpangin sang wanita jatuh.

Beberapa tahun lamanya Jungkook selalu berharap bahwa ia tengah mengalami sebuah mimpi yang teramat lama dan juga menyedihkan.

Namun nyatanya tidak. Wanita itu tiada untuk selama lamanya adalah sebuah kenyataan yang tidak bisa di hindarinya.

Jungkook selalu merasa jika wanita itu tiada atas salah dirinya. Salah akan perbuatan dosa yang telah ia lakukan dan sampai sekarangpun terkadang ia masih begitu di hantui rasa bersalah.

Jungkook sempat menyesal karena ia tidak menyatakan perasaannya lebih dulu pada wanita itu dan berakhir dengan dirinya yang hanya bisa mengungkapkannya ketika berada di makam sang wanita.

Ia mencoba untuk mengikhlaskan agar wanita itu tenang di alam sana, walaupun mengikhlaskan itu terasa begitu sulit.

"Aku minta maaf karena sudah sempat menganggu hidupmu. Mungkin jika aku tidak datang kedalam kehidupanmu maka mungkin saja kau tidak akan pergi secepat ini bukan?"

"Demi Tuhan! Aku sungguh minta maaf. Aku menyesal"

"Aku tidak bisa menjadi pria yang terbaik untukmu. Aku justru selalu membuatmu merasa marah."

Jungkook mengusap pipinya yang basah karena air mata yang tidak bisa ia bendung dan memaksa untuk terus keluar.

"Kau tak menyukai seorang pria brengsek bukan?" Tangan Jungkook kini terulur mengusap lembut sebuah foto wanita yang berada tepat di dekat batu nisan.

"Tapi kenapa ketika aku mulai memperbaikinya kau justru tega meninggalkan aku? Kenapa Tuhan seolah tidak suka jika kita bersama? Sebegitu tak pantaskah aku untukmu?"

Jungkook terisak dadanya terasa kembali di hantam oleh batu besar. Rasanya sama persis seperti beberapa tahun yang lalu, namun kali ini mungkin jauh lebih baik dan tak sesakit saat awal dirinya di tinggalkan.

"Namun aku yakin jika di balik ini semua pasti akan terjadi sesuatu yang indah bukan?" Jungkook mengusap sisa sia air matanya di pipi. Dia tidak ingin terlihat seperti laki laki yang lemah

"Kini aku mengikhlaskanmu"

"Jadi ku harap kini kau bisa tenang.. Liona."

________

End

Dengan begitu saya menyatakan bahwa cerita ini sudah selesai
Dan kalian pasti merasa jika momen jk dan liona kurang banyak bukan? Sama kok aku juga ngerasa gitu tapi emang sengaja haha

Jadi.. sampai jumpa











I WANT YOU - JJK √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang