Bagian 30

3K 246 8
                                    

Saya ucapkan terimakasih banyak kepada kalian yang masih setia menunggu cerita ini dan maaf karena membutuhkan waktu yang lama untuk update.

So happy reading ♡

"Bukankah sudah ku katakan jika kau tidak perlu ikut datang kemari

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bukankah sudah ku katakan jika kau tidak perlu ikut datang kemari." Omel Jungkook pada Liona yang tetap saja keras kepala untuk ikut dengannya.

Siang hari ini, tepatnya hari peringatan kematian dari mantan kekasih Jungkook. Pria itu memang selalu menyempatkan diri untuk berkunjung ke makam wanita itu, walaupun kini mereka hanyalah mantan kekasih tapi Jungkook selalu berkunjung.

Toh Liona sendiri tak pernah mempermasalahkan hal itu ataupun marah padanya, wanita itu justru terkadang mengingatkannya untuk berkunjung ke pemakaman. Dan jikapun Liona melarangnya untuk pergi maka ia tak akan mempermasalahkan hal itu, tak masalah ia tak pergi. Karena baginya kini yang terpenting adalah Liona

Dan siang ini Liona memaksa untuk ikut bersamanya ke pemakaman walaupun sudah ia larang. Mungkin memang beberapa kali Liona juga ikut bersamanya, namun kini kondisi wanita itu telah berbeda. Wanita itu tengah hamil

"Tidak apa apa Jung, aku senang bisa ikut mengunjunginya." Balas Liona sambil tersenyum kearah tanah berumput itu.

Jungkook menghela nafas pelan, kemudian menangkup pipi Liona dan berbisik di telinga wanita itu. "Dia juga pasti senang karena kau mengunjunginya"

Sedangkan Liona kembali tersenyum dan mengangguk saat ia mendengar bisikan itu dari Jungkook.

"Tapi sayang.. kau banyak berkeringat." Tangan Jungkook segera mengusap peluh di kening dan juga pelipis Liona.

"Ahh.. ini mungkin hanya karena cuaca hari ini yang cukup panas."

"Hanya?!" Jungkook mendesis "wajahmu juga ikut memerah, Shit! Seharusnya tadi kita membawa payung."

Semenjak usia kehamilan Liona semakin bertambah, tubuh wanita itu memang menjadi semakin sensitif hingga wajahnya mudah sekali untuk memerah hanya karena terik matahari.

Liona mengerut tak suka. "Jangan berlebihan Jung.. aku baik baik saja."

"Pulang.. lebih baik sekarang kita pulang. Sebelum terjadi sesuatu yang buruk terjadi padamu dan juga bayiku."

Liona menghela nafas, baiklah kini suaminya itu kembali menjadi begitu berlebihan. Ia tak bisa menolak ketika Jungkook menggiringnya pergi dari pemakaman itu, bahkan ia tak sempat mengucapkan salam perpisahkan pada seseorang yang ia kunjungi itu.

"Sebelum pulang kita mampir ke mini market terlebih dahulu ya?" Liona jelas meminta izin terlebih dahulu pada Jungkook usai ia masuk mobil dan kini tengah berjalan.

"Tidak, kita tidak akan pergi mampir kemanapun. Kita akan langsung pulang"

"Tapi Jung.. ada sesuatu yang inginku beli"

"Katakan, aku akan menyuruh Hani untuk membelikannya dan dalam beberapa menit sudah ada di rumah."

"Aku bisa membelinya sendiri Jung, tidak perlu menyuruh Hani. Itu justru malah akan membuatnya repot"

Jungkook mendesis pelan sambil memijat pelipisnya. "Itu adalah pekerjaannya, itu sudah termasuk tugasnya Liona. Jadi katakan apa keinginanmu dan jangan mengatakan berbagai alasan lagi. Aku tidak suka"

Entah mengapa Liona merasa kini suana berubah menjadi serius dan menegangkan. Ia rasa Jungkook benar benar tengah kesal dengannya, tapi salah pria itu kenapa tidak mau menuruti keinginannya? Memangnya apa susahnya?

"Tidak mau! Kau menyebalkan!" Dan setelahnya Liona segera memalingkan wajahnya kearah luar jendela. Sedangkan Jungkook sendiri tidak berusaha membujuk, pria itu membiarkan Liona yang kemungkinan merajuk. Pria itu lebih memilih memejamkan matanya

Setibanya di rumah Jungkook segera pergi ke kamar dan bergegas membersihkan dirinya. Membuat Liona merengut kesal, jadi sekarang pria itu marah? Kesal? Kepadanya begitu?! Bukankah seharusnya ia yang merasakan itu?

Ck terserah! Ia juga kesal. Maka dari itu Liona lebih memilih untuk minta di buatkan minuman dingin yang dapat menyegarkannya kepada pelayan.

•••

Jungkook memijat pelipisnya tak habis fikir dengan Liona yang kini tengah merajuk, dan bahkan wanita itu sempat berfikir jika dirinya marah sekaligus kesal pada Liona.

Walaupun pada kenyataan itu memang benar tapi Jungkook tak ingin memperpanjangnya. Ia hanya kesal dengan Liona yang selalu saja keras kepala dan tidak mau mendengarkan ucapannya.

Lantas siapa yang tidak kesal jika ucapannya tidak di dengarkan? Terlebih lagi ucapannya tidak di dengarkan oleh istrinya sendiri.

"Wanita hamil memang menyusahkan" gumam Jungkook pelan yang langsung mendapatkan tatapan sinis dari Liona yang kini tengah berdiri menatap kearah luar kamar.

"Apa?!" Tanya Liona kesal, ia yakin jika Jungkook mengatakan sesuatu. Namun ia tak mendengarnya dengan jelas

Jungkook menggeleng "kau cantik.." ujarnya seraya mencium pipi Liona yang semakin tembam itu. Sungguh ia tak berbohong jika Liona memanglah begitu cantik

"Ck pembohong!" Decaknya sebal sambil kembali mengalihkan pandangannya kearah luar kamar.

Jungkook di buat terkekeh saat melihat kekesalan wanita hamil itu. Lantas ia segera memeluk Liona dari belakang, mengusap lembut perut istrinya yang kini semakin besar.

"Jangan terlalu sering merajuk" ucapnya sambil mencuri sebuah kecupan di pipi Liona. "Lagi pula yang disini yang seharusnya merajuk dan kesal itu adalah aku."

"Merajuk tanpa alasan?!" Liona melirik sekilas kearah Jungkook dan hal itu membuat pria itu terkekeh pelan. Tanpa di sadari membuat hati Liona berdebar akibat mendengar kekehan tepat di telinganya karena posisi mereka saat ini.

"Tanpa alasan bagaimana? Aku kesal karena dirimu selalu saja keras kepala dan tidak mau mendengarkan apa yang ku ucapkan."

Liona tak membalas ucapan Jungkook itu, ia hanya diam mendengarkan sambil menggigit bibir bawahnya karena tiba tiba saja ada rasa tak enak hati yang hadir.

"Aku minta maaf, maaf karena aku sudah begitu merepotkanmu." Wanita itu segera berbalik dan memeluk Jungkook. Walaupun tak bisa begitu dekat dan erat karena perutnya yang sudah semakin membesar.

"Tidak ada yang merepotkan Liona.. hanya saja jika kau sudah meminta maaf seperti ini maka jangan kembali mengulangi kesalahanmu itu."

"Aku tidak bisa berjanji Jung.."

•••

I WANT YOU - JJK √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang