So happy reading ♥︎
Liona menatap cemilan cemilan yang berada di hadapannya sekarang ini dengan mata yang berbinar dan juga senyuman yang tercipta di bibirnya hingga membuatnya terlihat semakin cantik dan manis.
Jungkook bahkan tidak bisa mengalihkan pandangannya ketika ia melihat Liona yang tersenyum dan nampak begitu antusias ketika melihat banyak cemilan.
Jungkook sendiri merasa ikut begitu senang jika Liona senang. Karena rasanya begitu jarang untuk melihat senyuman manis Liona karena biasanya wanita itu selalu menampilkan ekspresi jutek dan garang ketika bersamanya.
Namun Jungkook tidak merasa tersinggung dengan hal itu. Ia tahu mungkin Liona masih harus tetap menimbang nimbang apakah pantas bersikap lembut kepadanya yang brengsek ini.
Setelah tadi mereka makan siang bersama kini mereka tengah pergi ke supermarket untuk membeli bahan masakan di rumah Jungkook. Padahal Jungkook bisa menyuruh pelayan melakukannya namun untuk kali ini ia sengaja meminta Liona untuk membantunya membeli bahan bahan masakan agar dia juga bisa lebih berlama lama dengan wanita itu.
Toh pekerjaannya hari ini sudah di urus oleh Seokjin. Jadi Jungkook tidak perlu pusing untuk kembali ke kantor walaupun mungkin besok ia bisa saja di sibukan dengan urusan pekerjaannya yang begitu menyita waktu untuk bertemu ataupun mengirim pesan pada Liona.
Pernah waktu itu selama seminggu Jungkook tidak memberikan kabar sama sekali ataupun sekedar menanyakan sesuatu pada Liona karena dirinya terlalu sibuk bekerja pada akhirnya Liona memarahinya.
Mengatakan berbagai umpatan yang tak seharusnya keluar dari bibir manis wanita itu. Tapi yang Jungkook heran kenapa Liona harus marah? Sedangkan ketika dia menanyai wanita itu ataupun di dekatnya Liona selalu bersikap cuek dan galak. Tapi saat dirinya tak memberikan kabar Liona justru marah.
Bukankah lucu? Mereka tidak memiliki hubungan satu sama tau tapi mereka bahkan sempat berkali kali merasakan cemburu. Jika Jungkook jelas karena dia menyukai dan mencintai Liona, tapi Liona--
Entahlah. Cukup sulit untuk memahami perasaan Liona, sikap wanita itu juga sering kali berubah rubah yang membuat Jungkook menjadi gemas sendiri dan ingin menggulung panas di atas ranjang.
Kemudian Liona menoleh untuk sekedar menatap Jungkook sekilas yang berjalan di belakangnya.
"Jungkook.. seharusnya kau belanja sendiri saja atau menyuruh pelayan untuk melakukannya. Bukan malah meminta tolong kepadaku"
"Tapi imbalannya kau bisa membeli cemilan yang kau inginkan dengan sepuasnya. Bukankah itu cukup menguntungkan?"
Jungkook menarik sudut bibirnya saat Liona yang nampak malu malu untuk mengambil cemilan dan memasukannya kedalam troli. Padahal tadi saat di mobil wanita itu begitu garangnya menarik rambutnya karena saking tidak ingin membantu Jungkook untuk berbelanja bahan masakan.
"Ambil apa saja yang kau inginkan."
"Tidak sedang membohongiku bukan?"
"Kapan aku membongimu untuk urusan makanan?"
Jadi jika berbohong akan hal lain pernah?
"Ya siapa tahu saja kau mengerjaiku. Nanti setelah sampai kasir aku harus membayar sendiri cemilan yang ku ambil ini."
"Aku tidak akan setega itu kepadamu. Tenang saja"
Jadi kepada wanita lain akan tega?
Lantas Jungkook segera mengambil alih troli yang di dorong Liona. Itu pasti berat karena ada banyak berbagai bahan masakan, maka dari itu biarkan Jungkook saja yang mendorong troli belanjaan karena memang sudah seharusnya ia yang melakukannya.
"Sunggguh?" Tanya Liona memastikan. Wanita itu bahkan memberhentikan langkah kakinya dan menatap Jungkook.
"Iya Liona. Apakah setidak percaya itu kau padaku?"
Liona tak menjawab. Wanita itu justru malah memilih milih cemilan cemilan untuk ia masukan kedalam troli dan berharap bahwa setelah itu ia dapat segera pulang atau mungkin pergi ke tempat makannya lebih dulu.
Jika di ingat ingat kenapa juga tadi saat dirinya makan siang justru malah makan siang di restoran? Sedangkan ia sendiri mempunyai rumah makan di beberapa kota walaupun tidak sebesar yang lainnya. Tapi setidaknya penghasilannya itu sangatlah cukup untuk memenuhi kebutuhannya dan juga orang tuanya.
"Kemari biarku ambilkan"
Liona menatap Jungkook yang mengambilkannya cemilan yang tidak bisa ia jangkau karena tempatnya yang terlalu tinggi.
"Setelah ini aku akan pergi ke rumah makanku"
"Aku tidak berniat untuk membiarkanmu pergi secepat itu. Aku masih ingin bersamamu"
"Kau masih memiliki pekerjaan Jungkook. Jadi lebih baik kau kembali saja ke kantormu" ucap Liona sambil kembali memilih milih cemilan yang akan ia ambil. Sedangkan Jungkook hanya memperhatikan Liona sambil mendorong troli yang sudah hampir penuh dengan banyak bahan makanan.
"Seokjin sudah mengurus itu. Jadi hari ini tetaplah bersamaku karena kemungkinan besok hingga beberapa hari kedepan aku akan sangat sibuk."
"Sibuk dengan wanita wanitamu itu?"
"Aku bekerja Liona. Lagi pula wanitaku hanya kau"
"Tapi kau masih tetap meniduri wanita wanita itu!" Decak Liona kesal. Bagaimana tidak kesal jika Jungkook mengatakan bahwa mencintainya tapi pria itu masih tetap meniduri wanita lain! Hal itu justru membuat Liona sakit hati dan kembali menimbang nimbang apakah ia harus menerima Jungkook?
"Kau sendiri tahu bukan jika aku tidak bisa menuntaskannya sendiri. Maka dari itu aku membutuhkan wanita itu untuk sekedar menuntaskan hasratku karena kau selalu menolakku"
Liona diam. Enggan untuk membalas ucapan Jungkook karena rasanya tak pantas untuk membahas hal seperti itu ketika mereka sedang berada di supermarket. Apa kata orang nanti?
"Baiklah setelah ini kau bisa pulang ataupun pergi ketempat yang kau inginkan tanpa aku." Tutur Jungkook setelah melihat keterdiaman Liona.
Lebih baik ia mengalah dan membiarkan Liona pergi dari pada terus bersama dengannya hingga menciptakan sebuah perdebatan yang mungkin saja akan membuatnya semakin sulit mendapatkan wanita itu.
______
KAMU SEDANG MEMBACA
I WANT YOU - JJK √
RomanceTersedia Season 1 dan 2 [COMPLETED√] Kebrengsekan seorang Jeon Jungkook perlahan menghilang saat dirinya di pertemukan dengan seorang wanita yang dapat memuaskannya Hingga pada akhirnya Jungkook begitu menggilai wanitanya You're the only one i want...