Bagian 27

3.3K 285 13
                                    

Sebelumnya saya ingin berterimakasih banyak kepada kalian yang sudah memberikan respon positif pada part sebelumnya yang berjudul 'informasi'

So happy reading

Usia makan malam bersama kemudian di lanjutkan dengan sedikit berbincang bincang, kini Jungkook dan juga Liona memutuskan untuk kembali ke kamar mereka karena jam sudah menunjukan pukul 10 malam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Usia makan malam bersama kemudian di lanjutkan dengan sedikit berbincang bincang, kini Jungkook dan juga Liona memutuskan untuk kembali ke kamar mereka karena jam sudah menunjukan pukul 10 malam.

Itu adalah waktu untuk beristirahat dan Jungkook juga membiarkan agar kedua orang tuanya beristirahat setelah perjalanan yang cukup jauh. Kedua orang tuanya memang menginap, hanya untuk malam ini saja. Karena sepertinya besok siang atau mungkin pagi mereka akan kembali.

Dan kini hal itu menjadi permasalahan bagi Liona, wanita itu tidak terima jika kedua orang tuanya akan pulang besok. Lebih tepatnya tidak terima sebelum kedua orang tuanya itu mendapatkan hadiah darinya.

Wanita hamil ini memang cukup merepotkan dan banyak keinginannya yang jelas harus selalu di turuti, jika tidak maka akan merajuk dan Jungkooklah yang menjadi sasarannya.

Padahal jika kedua orang tua Jungkook kembali tanpa membawa hadiahpun tak masalah, toh nanti mereka bisa mengirimkannya. Namun sayangnya Liona ingin apa yang sudah ia rencanakan terlaksanakan tanpa harus menunda nunda.

"Lalu kau ingin bagaimana hmm?" Jungkook mengusap rambut hitam milik Liona yang kini tengah berbaring di sampingnya.

Sebisa mungkin Jungkook selalu bersabar setiap kali menghadapi Liona, dan sebisa mungkin ia selalu menuruti keinginan wanita itu jika hal yang di inginkannya tidaklah berbahaya bagi keduanya. [Liona dan bayi dalam kandungannya]

"Besok pagi kau tidak perlu pergi ke kantor, jadi setelah kita sarapan pagi bersama. Kita langsung pergi untuk membeli hadiah"

"Besok pagi aku masih memiliki pekerjaan Liona, aku tidak mungkin meninggalkannya begitu saja. Aku memiliki tanggung jawab yang besar juga di kantor"

"Lalu aku? Kau tidak ingin menemaniku? Kau lebih memilih pekerjaanmu itu?"

Jungkook menggelengkan kepalanya, kemudian tangannya kembali bergerak untuk mengusap rambut hitam Liona. Namun sayangnya wanita itu lebih dulu menepis tangannya seolah tak ingin di sentuh dan Jungkook tahu jika wanita itu tengah merajuk.

Yatuhan! Benar benar, padahal ini sudah hampir larut dan seharusnya mereka suka terlelap. Bukan malah membicarakan hal yang menurut Jungkook tak begitu penting ini, berbeda dengan Liona. Baginya ini adalah hal yang begitu penting

"Liona.." Jungkook memanggil nama sang istri, mencoba untuk meminta pengertian dari wanita itu agar berhenti mempermasalahkan hal seperti ini.

"Jawab pertanyaanku dulu Jung! Kau lebih memilih aku atau pekerjaanmu?" Liona memberikan tatapan garang pada Jungkook, wanita itu bahkan kini sudah beranjak dan duduk di atas ranjang. Sedangkan Jungkook masih setia untuk berbaring, pria itu sudah nyaman dengan posisinya.

"Tanpa di beri pertanyaan seperti itupun.. jelas aku lebih memilihmu Liona. Tapi pekerjaanku pun sama pentingnya"

"Kalau begitu besok pagi temani aku untuk membeli hadiah!" Liona masih tetap pada keputusannya itu.

"Kita sudah sepakat akan pergi membeli hadiah saat siang Liona.. bukan pagi." Dan setelahnya Jungkook langsung mendapatkan cubitan pada perutnya yang pelakunya tak lain tak buka adalah istrinya sendiri.

"Lalu bagaimana dengan hadiahnya Jung??"

Hadiah! Hadiah! Hadiah lagi. Jika seperti ini Jungkook akan menyalahkan kedua orang tuanya yang sudah memberikan banyak hadiah pada Liona. Membuat wanita itu merasa tak enak dan harus membalas memberikan hadiah, menyebalkan sekali.

"Jung.." panggil Liona saat dirinya tak mendapat jawaban dari Jungkook. Pria itu justru terlihat memejamkan matanya

"Jung.. Jungkook!!" Wanita itu otomatis memukul lengan berotot milik Jungkook dengan kencang hingga membuat pria itu menghela nafas dan mau tak mau membuka matanya.

"Akanku fikirkan besok, sekarang berbaring dan tidur." Suruh Jungkook sambil menepuk tempat disampingnya, tempat dimana tadi Liona berbaring.

"Tidak mau! Kita harus membicarakannya sekarang Jung!"

"Ini sudah malam Liona dan sudah waktunya untukmu tidur. Anakku juga pasti ingin beristirahat. Jangan berani berdecak apa lagi membantah!" Peringat Jungkook, ia tahu jika wanita itu pasti akan berdecak dan membantah ucapannya karena tak setuju keinginannya masih belum terpenuhi.

Jika sudah seperti ini Liona terpaksa harus menuruti apa yang di ucapkan oleh Jungkook, pasalnya ia sudah mendengar suara tegas milik suaminya itu. Sekaligus tatapan tajam yang di berikannya, dan Liona tahu jika ini bukanlah waktunya untuk membantah karena Jungkook tengah serius.

Maka dari itu solusi terbaik adalah dengan Liona yang menuruti Jungkook. Wanita itu segera berbaring di samping Jungkook, memeluk pria itu sambil mengatakan maaf yang tak di balas apapun oleh Jungkook.

•••

I WANT YOU - JJK √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang