Season 2 : Bagian 2

3.7K 234 9
                                    

So happy reading
[15+]

Kedua bibir itu kembali saling bertautan, membasahi satu sama lain hingga saling bertukar saliva membuat decapan demi decapan terdengar dan menambah kesan lebih intim

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kedua bibir itu kembali saling bertautan, membasahi satu sama lain hingga saling bertukar saliva membuat decapan demi decapan terdengar dan menambah kesan lebih intim. Terlebih lagi dengan posisi keduanya saat ini.

Tangan Jungkook menarik pinggang Liona agar wanita itu lebih dekat dengannya dan mempermudahnya untuk mencium dan menjamah tubuh indah milik istrinya.

Walaupun kini kondisi Liona tengah hamil tapi hal itu tidak membuat pesona wanita itu surut karena Liona justru semakin mempesona dan juga sexy ketika tengah hamil seperti ini. Bagian yang paling Jungkook sukai adalah dada wanita itu yang semakin besar dan juga padat.

Tangan besar itu mengusap perut Liona sebentar. "Daddy akan segera menggunjungimu, Baby." Lantas Jungkook segera menurunkan tali pada baju tidur Liona dan mencium bahu putih milik istrinya. Kepalanya ia turunkan untuk mengecup kedua dada Liona yang sudah tak tertutupi apapun secara bergantian.

"Ahhh—" wanita itu mendongak, menikmati mulut dan juga lidah Jungkook yang bermain di kedua dadanya. Menjilat, melilit dan menggigit. Begitu terus hingga Jungkook merasa puas, bibir pria itu naik untuk kembali berciuman dengan panas.

"Shhh Shit!" Jungkook menatap Liona yang bergerak pelan di atasnya. Pria itu terkekeh pelan "sudah tidak sabar hmm?" Godanya dengan tangan yang merapihkan surai panjang milik Liona.

Sedangkan wanita itu nampak merona, malu walaupun hanya untuk sekedar mengangguk mengiyakan ucapan Jungkook. Padahal rasanya ia takuasa menahan gairah akibat hormon kehamilannya.

"Kau akan segera merasakannya, Sayang." Pria itu menggoda, menjulurkan lidahnya di dada Liona yang kemudian ia hisap hingga wanita itu meringis karena nikmat.

"You like it?"  Tanyanya. Ayolah, memangnya wanita mana yang tidak menyukai permainan Jungkook?

Liona nampak mengangguk. Membuat Jungkook dengan senang hati meneruskan kegiatannya pada dada Liona. Wanita itu kembali mendesah dan Jungkook dapat merasakan jika Liona di bawah sana sudah basah karena dirinyapun sudah menegang.

"And after this you will like it much more." Bibirnya masih berada di kedua dada Liona yang kini tampak memerah dan juga mengkilat akibat saliva miliknya.

Namun Jungkook terpaksa mengangkat wajahnya dari kedua belah dada Liona saat merasakan sesuatu yang menganggu. Pria itu otomatis mendesis dan mengeraskan rahangnya saat melihat Hani yang berdiri tak jauh dari tempatnya dan Liona berada.

"Shit! Keluar Hani! Aku tak membutuhkan minuman minuman itu." Jungkook jelas jelas mengusir Hani, karena pelayan itu hanya akan menganggu aktivitasnya dengan Liona.

"Tuan, maaf. Saya——" wanita itu mencoba menjelaskan karena tak sengaja melihat adegan intim antara majikannya. Ia tak sengaja, ia datang di waktu yang tidak tepat.

"Keluar Hani! Aku bilang keluar sialan!!" Tatapan pria itu berubah tajam dan menyeramkan. Membuat Liona meringis karena takut sekaligus malu, malu karena Hani melihat akvitas yang tengah ia lakukan bersama dengan Jungkook.

Hani membungkukan tubuhnya dan pergi tanpa mengatakan sepatah kata apapun lagi sebelum dirinya semakin mendapatkan lebiha banyak kemarahan dari majikannnya itu karena telah mengganggu aktivitasnya.

"Jung— Hani, dia—"

Jungkook menggelengkan kepalanya. "Dia sudah pergi, tidak perlu memikirkannya. Kita hanya akan tetap melanjutkan aktivitas kita."

Jungkook berharap Liona tak menolaknya karena ia tahu kebiasaan wanita itu. Setiap terpergoki oleh pelayan maka wanita itu enggan melanjutkannya, berbeda dengannya yang tidak perduli akan hal itu.

"Tapi dia melihatnya Jung."

"Aku akan mencongkel matanya agar ia melupakan apa yang baru saja dia lihat dan tak akan pernah bisa melihat lagi." Jungkook tak main main, jika Liona menolaknya maka ia akan melakukan hal yang baru saja ia ucapkan.

Liona meringis. "Itu terlalu berlebihan Jung, kau tidak boleh melakukannya."

"Kalau begitu kita hanya akan tetap melakukan apa yang sebelumnya kita lakukan. Jangan menolak jika kau tidak ingin aku marah dan pelayan itu kehilangan mata sekaligus nyawanya."

Liona nampak kembali meringis dan mengigit bibirnya ragu. Apakah mereka harus melanjutkannya? Jika ia tak menyetujui maka Jungkook bisa saja benar benar melakukan apa yang baru saja di ucapkannya. "Iya kita lanjutkan."

Jungkook tersenyum penuh kemenanggan. Inilah yang ia inginkan. "You smart, Babe. I like it." Kemudian Jungkook segera melepaskan celana hitam yang di kenakannya sekaligus pakaian dalam Liona.

"Kita lakukan, because I want you so much."

Liona menurut, wanita itu sedikit beranjak untuk memasukan penis Jungkook kedalam miliknya sudah basah sehingga lebih mempermudah untuk masuk.

"Ahhhh.." desah keduanya bersamaan. Jungkook menggigit bibirnya ketika merasakan bagaimana sempitnya milik Liona hingga dirinya merasa begitu berjepit. Sedangkan wanita itu mencondongkan tubuhnya kedepan ketika milik Jungkook benar benar masuk sepenuhnya. Rasanya begitu sesak namun nikmat.

"Oh Babe.." Jungkook menyentuh dada Liona dan membiarkan wanita itu untuk bergerak dia atasnya.

"Terasa penuh hmm?" Pria itu menatap Liona yang mendesah dengan gerakan yang semakin cepat. Bahkan Jungkook dapat merasakan bagaimana ketatnya dan basahnya lubang Liona.

Liona hanya mengangguk. Wanita itu terengah, dan Jungkook segera memegang kedua pinggunl Liona untuk membantu istrinya agar bergerak semakin cepat dan dalam. Mencari kepuasan satu sama lain.

"Ahhh ahh Jung ahh." Liona meremas kedua dadanya yang langsung di sambut oleh bibir Jungkook. Pria itu menyeringgai dan setelah puas pada dada Liona ia beralih pada bokong sintal milik wanita itu, meremas dan menamparnya dengan kencang untuk melampiaskan rasa nikmat yang di alaminya.

"Ahhh oh Jung.."

"Lihat ke sampingmu sayang." Bisik Jungkook, pria itu menunjukan sebuah kaca besar yang memperlihatkan aktivitas panas mereka. Posisi mereka terlihat begitu luas biasa, Jungkook menyukainya.

"Kau begitu indah sayang." Pujinya dengan seiringnya gerakan Liona yang semakin cepat lagi hingga membuat suara antara kulit mereka yang saling bersentuhan dan di tambah lagi dengan desahan yang memenuhi ruangan itu.

"Ohh good, Jung.."

"Yeahh i'm here, Babe ahh."

Keduanya kembali memperhatikan diri mereka pada kaca besar itu. Bagaimana panasnya akvitas mereka dan Jungkook rasa kini ruang gymnya bisa menjadi tempat berolahraga lainnya. Yang jelas olahraga paling menyenangkan.

🌾🌾🌾

I WANT YOU - JJK √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang