LEARN HOW TO TEACH
"Seperti mimpi yang terwujud menjadi nyata, aku bisa berbicara sebanyak ini denganmu."
***
•••
NADIRA menoleh. Menatap bangku kosong di sampingnya dengan pandangan rindu. Sudah seminggu yang lalu Khansa tidak sekolah. Gadis itu bersama kedua orang tuanya ada urusan di Jogja. Entah ada urusan apa, namun setahu Nadira kedua orang tua Khansa sudah bercerai lama.
Dikarenakan Khansa tidak masuk, jadi terpaksalah Nadira duduk sendiri. Memang dari asalnya pendiam, tidak pintar bersosialisasi, membuat Nadira semakin kesepian tidak ada Khansa. Biasanya Khansa selalu bercerita apapun itu, sekalipun tentang hubungannya dengan Andra, Nadira tetap mendengarkan. Karena itu sedikit menghibur kebosanannya dibanding dia selalu diam di dalam Kelas.
Beberapa detik kemudian Nadira teringat tentang belajar mengajarnya dengan Andra dan Erlan. Tadi dia sudah memberitahu Khansa lewat chat. Namun respon Khansa hanya ‘Oooh, oke semangat ngajarnya! Kalau Andra nakal, marahin aja yaa, hehehe...’ dan hal itu membuat Nadira merasa tidak enak.
Ketika bel pulang berbunyi, Nadira langsung keluar dari Kelas. Namun dia terkejut ketika melihat Andra sudah berdiri di depan Kelasnya bersama Erlan. Nadira mengalihkan pandangan, kemudian berdehem pelan agar Andra dan Erlan menyadari kehadirannya.
“Eh? Lo udah di sini?”
Nadira hanya menanggapi pertanyaan Andra dengan senyum kecil. Setelahnya dia agak bingung, bagaimana memulai pembicaraan dengan mereka?
“Yaudah langsung jalan aja.” Erlan berbalik badan, melangkah terlebih dulu menuju parkir.
Melihat Nadira yang masih bertahan di posisinya, membuat Andra mengernyit. “Eh, ayo! Kok malah diam?”
Nadira tersentak. “H-hah? O-oh iya...” Menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, lantas Nadira berjalan melewati Andra.
Sampai di parkiran, Nadira bingung sendiri melihat Andra dan Erlan yang mengeluarkan motornya masing-masing. Dahinya mengernyit, mereka ‘kan ingin ke rumahnya. Lantas kalau masing-masing seperti ini, bagaimana caranya Nadira menunjukkan lokasi rumahnya?
“Nadira,”
Panggilan Andra membuat gadis itu menoleh.
“Kenapa?”
“Mau dibonceng sama siapa? Gue atau Erlan?” Andra membuka sedikit kaca helm-nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
NANDRA | TERBIT ✓ |
Teen FictionNadira Ravelia. Gadis penyuka bintang yang hatinya telah tertambat lama pada sosok Andra Rovalno. Si cowok pemilik lesung pipi dan sorot mata hangat yang begitu indah. Bertahun-tahun, Nadira hanya bisa memperhatikan dari jauh. Namun, bagai rasa cint...