• DESTROYED

304 70 88
                                    

DESTROYED

"Terkadang, orang terdekat mempunyai jalan sendiri untuk menghancurkan kita dalam sekejap."

***

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

PERIH.

Nadira menatap sendu ke arah kaca tepat kamar Khansa berada. Tubuhnya yang sudah di guyur hujan, tidak membuatnya sama sekali berniat untuk beranjak meneduh.

Sudah terlanjur basah, buat apa meneduh, kan?

Di bawah gemercik air hujan yang mampu menyamarkan tangisannya, dia terisak hebat. Lagi dan lagi! Nadira sangat membenci siklus permasalahan yang terjadi saat ini. Berulang-ulang terus sampai membuatnya muak.

Dia pikir, Khansa tidak sama dengan mereka.

Dia pikir, Khansa berbeda.

Dia pikir, Khansa mampu bertahan menjadi sosok sahabat yang setia untuknya.

Tapi lagi-lagi, itu hanya akan menjadi harapan semu saja.

Tadi...

Baru tadi Nadira mengetahuinya.

"Sa, tolong jujur sama gue. Sebenarnya, lo ‘kan yang ngasih kue bolu ke Andra, dan lagi-lagi pakai nama gue?!"

Pulang sekolah, Nadira langsung datang ke rumah Khansa. Menuntut penjelasan tentang sekotak kue bolu untuk Andra, yang lagi-lagi menyangkut dirinya.

"Jawab Khansa—"

"IYA!"

Nadira terdiam. Tidak menyangka Khansa akan membentaknya seperti itu.

"EMANG GUE YANG KASIH! PUAS LO?!" Netra Khansa berubah tajam.

"Khan-sa..?"

"Bukannya itu yang lo mau? Dengan berpura-pura jadi korban, terus ngerasa terkhianati karena sahabatnya pacaran sama orang yang dia suka. Munafik!" Khansa berdecih. "Suka ‘kan lo sama Andra?"

Mematung. Mata Nadira melebar bersamaan dengan tungkai kakinya yang langsung lemas.

"Lo.., tahu dari mana.., Sa?"

Nadira tidak pernah bercerita pada siapapun! Sungguh! Dia selalu menutup rapat-rapat perasaannya pada Andra. Lantas, Khansa mengetahui hal itu dari mana?

NANDRA | TERBIT ✓ |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang