³

3.5K 277 2
                                    

"Oke sekarang ada apa lagi?" Ucap haechan ketus.

"Sebelum membantu Hyunjin. Apa salahnya kau memperkenalkan teman kalian ini? Sepertinya dia baru disini." Ucap Guan Lin yang mulai genit dan renjun benar-benar merasa sangat terganggu dengan kedua orang itu.

"Guan Lin." Ucap jaemin datar karena tau orang yang bersama dengan kedua orang itu sangat tidak nyaman sama sekali.

"Wae?" Ucap Guan Lin kesal.

"Mari bertukar tempat duduk." Ucap jaemin datar.

"Kenapa?" Ucap Guan Lin bingung.

"Lakukan saja." Ucap jaemin datar dan diapun melakukannya lalu berganti tempat duduk pada jaemin. Jaemin hanya memandang datar renjun dan kembali mendengarkan ocehan sahabatnya, jeno selaku kembarannya hanya bingung melihat tingkah jaemin begitu pula dengan bomin yang juga sangat dekat dengan jaemin.

"Baiklah. Kalian juga akan bertemu dengannya besok. Dia sahabat kami, Nakamoto Renjun, pindahan dari Jepang." Ucap Yangyang.

"Tapi, kalian jangan harap bisa mendekatinya. Kalau tidak ingin kenapa-napa." Ancam haechan, renjun hanya diam saja karena masih tidak nyaman dengan orang baru.

"Nakamoto? Jangan bilang dia anak dari pengusaha Nakamoto corp yang sangat menjaring di berbagai negara dalam kapasitas yang sangat beragam." Ucap hanjis.

"Ya. Itu dia. Anak keempat dari 6 bersaudara. Wae?" Ucap haechan ketus.

"Wah. Hai. Kenalin aku Han jisung. Tapi panggil saja hanjis karena kalau jisung bakalan dimarahi oleh haechan, karena adiknya namanya sama denganku." Ucap hanjis tersenyum..

"Hai aku Lai Guan Lin. Tapi biar kita semakin dekat panggil alin saja." Ucap Guan Lin.

"Jangan gombal. Gak akan mempan." Ucap Yangyang ketus.

"Hai. Aku Choi soobin, dan itu Choi bomin, dia memang pendiam. Kami kembar." Ucap soobin tersenyum dan bomin hanya mengangguk saja.

"Aku Hwang Hyunjin. Makasih karena sudah membuat kedua temanmu mau duduk bersama dengan kami." Ucap Hyunjin tersenyum dan renjun hanya tersenyum untuk menanggapinya hingga membuat mereka semua terpesona termasuk jaemin.

"Hai. Aku Jung jeno, dan ini adik kembarku Jung Jaemin. Dia memang irit dalam berbicara dan sangat dingin. Jadi, maklumi saja." Ucap jeno tersenyum hingga eyesmile nya terbentuk.

"Sial kau Jung. Apa dia sengaja mengeluarkan jurus andalannya. Dan dasar jantung sialan. Pokoknya kau harus berhenti berdetak untuk sih Jung Jeno itu. Jangan berdetak kencang untuknya." Batin haechan.

"Jadi kau kenapa menyuruh kami duduk disini?" Ucap haechan to the point.

"Aku ingin minta tolong pada kalian berdua soal Seungmin." Ucap Hyunjin.

"Seungmin? Kau ada masalah apa lagi dengannya?" Ucap haechan.

"Aku berbohong padanya kemarin karena harus menjemput adikku yang kembali dari Jepang. Tapi dia melihatku sedang mencium pipi adikku, aku sudah mencoba untuk menjelaskan tapi dia tidak mau mendengarkanku karena aku berbohong kemarin dengannya. Makanya dia gak mau mendengarkanku. Aku mohon padamu tolong bantu aku kali ini. Aku tidak mau putus dengannya." Ucap Hyunjin dengan tatapan memohon pada haechan.

"Itu sepertinya sangat serius. Aku tidak akan bisa." Ucap haechan.

"Ayolah haechan." Ucap Hyunjin.

"Kenapa kau berbohong dengan Seungmin? Apa alasannya?" Ucap Yangyang dengan tatapan tajam.

"Hmm benar. Apa alasannya. Kau juga tau kan kalau Seungmin tidak suka pembohong." Ucap haechan.

"Itu karena aku terpaksa. Aku terpaksa melakukannya. Tapi, aku berani bersumpah yang aku cium itu benar-benar pipi adik bungsuku." Ucap Hyunjin dengan raut menyesalnya.

My Into Your World (jaemren)END!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang