21

2.3K 176 1
                                    

Haechan membawa jeno ke taman belakang universitas itu lalu diapun mengeluarkan p3k yang selalu dia bawa didalam tasnya untuk mengobati luka di wajah jeno walaupun tidak banyak. Ntah kenapa jeno merasa kalau Haechan sangat familiar baginya. Sedangkan Haechan sedang fokus mencari sesuatu ntah ada didalam tasnya.

"Apa yang kau cari?" Ucap jeno.

"Sapu tangan atau paling tidak tissue." Ucap Haechan tanpa melihat jeno karena masih menggeledah tasnya.

"Gunakan ini saja." Ucap jeno memberikan sapu tangan yang diberikan mommynya pada Haechan. Haechan lantas saja menatap kaget sapu tangan yang sangat dia ingat itu lalu menatap jeno tanpa mengambil sapu tangan itu.

"Ada apa?" Bingung jeno.

"Dari mana kau mendapatkan sapu tangan itu?"

"Mommy ku, beberapa hari dia memberikan padaku. Bahkan aku juga bingung kenapa, katanya aku akan tau jika berhasil menemukan orang yang memiliki sapu tangan ini."

"Itu milikku." Ucap Haechan pelan tapi bisa didengar oleh jeno yang langsung kaget seketika.

"Benarkah? Jadi kau duckie?!" Kaget jeno.

"Jangan keras-keras. Ya, aku Seo Dong Hyuck, tapi daddyku memutuskan untuk memanggil aku Haechan. Makanya aku tidak menggunakan nama itu. Tapi, kenapa bisa sapu tangan ini bisa ada padamu?" Ucap Haechan masih bingung.

"Aku Nono. Mungkin kau pernah bertemu dengan ku?" Dan seketika ingatan Haechan langsung berputar saat dia masih sangat kecil.

"Jadi? Kau?"

"Aku senang kau ingat, karena yang ku ingat hanya duckie saja." Senyum jeno lalu meringis karena luka pada sudut bibirnya.

"Sudahlah, aku akan mengobatimu dulu." Ucap haechan mendadak merasakan jantungnya berdebar lebih keras lalu mengobati luka di wajah jeno.

"Apa kau senang bertemu denganku duckie?"

"Hmm." Angguk Haechan dengan wajah merona. Dan jeno tersenyum mendengar hal itu.

"Kau tau Haechan, aku rasa aku menyukaimu. Jantungku berdebar tidak karuan saat ini." Ucap jeno hingga Haechan menghentikan aktivitas mengobati jeno lalu menatap kaget jeno dengan wajah merona nya. Jeno benar-benar sangat gemas pada Haechan.

"Jadi pacarku bagaimana?"

"N—ne?"

"Haechan be mine?" Haechan lantas tersenyum kecil lalu mengangguk dengan wajah merona karena sebenarnya dia sudah lama menyukai jeno, bahkan lebih lama dan dia tak menyangka kalau mereka pernah bertemu sebelumnya membuat cinta keduanya tidak bertepuk sebelah tangan seperti yang ada di drama. Jeno tersenyum bahagia lalu diapun menarik tengkuk Haechan dan mengecup bibir kekasihnya itu. Haechan membulatkan matanya dan semakin memerah lalu memeluk jeno untuk membunyikan wajahnya yang memerah.

"Kau ini!" Kesal Haechan.

"Kau sangat menggemaskan." Ucap jeno sembari mengelus kepala kekasihnya itu.









Sementara itu, Hyunjin dan Seungmin berada di mobil milik Hyunjin. Seungmin hanya dia saja lalu mengambil p3k tanpa perduli pada Hyunjin yang sejak tadi mencoba mengalihkan perhatiannya. Seungmin lantas menempelkan kapas yang telah diberikan alkohol tanpa perasaan ke luka disekitar bibir Hyunjin.

"Ssshh, sayang " Ucap Hyunjin yang merasakan perih pada sudut bibirnya.

"Apa?! Kalau bertengkar saja bisa kenapa saat diobati merengek begini hah?" Kesal Seungmin.

"Aku minta maaf." Ucap Hyunjin yang sadar kalau kekasihnya itu marah.

"Aku tidak tau, aku akan melakukan apa lagi padamu. Kau selalu saja membuatku kesal. Aku juga lelah mendengar permintaan maafmu itu." Ucap Seungmin datar lalu kembali mengobati luka pada wajah kekasihnya itu dan setelah nya memberikan salap lalu meletakkan kembali p3k di dasbor mobil Hyunjin. Dan memainkan ponselnya.

"Maafkan aku." Rengek Hyunjin sembari menggoyangkan lengan kekasihnya itu tapi Seungmin hanya diam saja dan mengabaikannya.

"Sayang, maafkan aku. Hemm?" Rengek Hyunjin.

"Sudahlah, jalankan saja mobilnya " kesal Seungmin dan hyunjin langsung menuruti sang kekasih dari pada terkena amukan dan diabaikan beberapa hari. Padahal mereka baru saja berbaikan.
























At. School.

Chenle, shotaro, sungchan, jisung, hwall, beomgyu, ningning dan winter berada di kantin sekolah itu.

"Apa tanggapan bunda Doy mengingat tadi malam bunda Doy sangat marah sepertinya." Ucap chenle karena hanya dia yang berani pada gadis yang mungkin akan berubah jadi kasar itu.

"Apa lagi menurut kalian semua. Tentu saja bunda dan ayahku memintaku untuk segera putus." Ucap winter ketus.

"Maaf sebelumnya. Akukan tidak tau mengenai hubungan kalian sebelumnya. Tapi, memiliki tiga kekasih bukankah itu berlebihan?" Ucap hwall.

"Seperti tidak ada yang lain saja." Ucap sungchan dengan mulut terkutuknya.

"Jung Sungchan! Jangan mentang-mentang kau anak dari sahabat orangtuaku, aku jadi bisa memaafkanmu ya!" Ucap winter marah.

"Memang kenyataannya begitu winter. Lagian apa kalian berdua rela berbagi selamanya?" Ucap sungchan menatap winter dan ningning yang sedaritadi diam.

"Sudahlah. Winter-ah, lebih baik kau pikirkan lagi. Kau lihat kan bagaimana kelakuan Karina noona pada gegeku tadi malam. Dan itu bukan hanya malam kemarin, tapi beberapa tahun yang lalu, dia berhasil membuat gegeku hidup dalam kesengsaraan." Ucap taro.

"Kalau kalian ingin mengatakan hal yang jelek-jelek lagi, aku pergi." Ucap winter lalu pergi dari kantin itu.

"Aku juga permisi." Ucap ningning.

"Sudahlah Hyung, ge, lagian percuma saja memberitahu hal ini padanya. Dia tidak akan mendengarkan apapun dari kita saat ini. Apalagi mengenai kekasihnya." Ucap beomgyu yang diangguki oleh hwall.

"Tapi kita tetap harus menyadarkannya bukan? Jisung kau setuju bukan?" Ucap chenle menatap jisung yang sedari tadi diam. Jisung sontak saja menganggukkan kepalanya dengan wajah yang sedikit merona.



















At. Nakamoto corp.

Yuta yang sedang berada di dalam ruangannya langsung melihat pintu yang terbuka dan menatap bingung dengan wajah datarnya, pria yang terlihat lebih tua darinya itu.

"Maaf Anda siapa?" Ucap yuta berdiri dari bangkunya lalu mendekat hingga mereka berdua berhadapan.

"Aku Huang Zitao."Ucap pria itu yang membuat yuta melebarkan matanya karena kaget, jelas saja yuta tau siapa pria ini, dia adalah mantan suami winwin dulunya dan ayah dari Kun juga Lucas.

"Ada perlu apa kemari tuan Huang?" Ucap yuta datar padahal dia sangat ingin sekali menghajar wajah tampan itu.

"Aku yakin kau pasti sudah tau aku siapa tuan Nakamoto "

"Benarkah? Untuk apa saya tau anda siapa? Apa anda sangat penting bagi saya?"

"Jangan bermain-main dengan saya tuan Nakamoto Yuta yang terhormat "

"Anda yang jelas-jelas tengah bermain-main dengan saya sekarang."

"Biarkan anakku kembali padaku."

"Anakmu? Siapa?"

"Huang Kun dan Huang lucas. Karena aku ayahnya."

"Sepertinya Anda salah orang tuan. Orang yang kau tanya itu tidak ada sama sekali pada saya. Yang ada hanya anak saya. Nakamoto Kun dan Nakamoto Lucas." Ucap yuta datar.

"Kau?!" Tunjuk Zitao marah.

"Keluar dari ruangan saya. Atau saya akan memanggil satpam untuk menarik Anda keluar dari ruangan juga perusahaan saya " datar yuta. Dan Zitao pergi begitu saja dan memikirkan rencana selanjutnya yang penting dia bisa bersama kedua anaknya itu.












































⏩⏩⏩

My Into Your World (jaemren)END!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang