10

2.6K 190 1
                                    







Sekarang Kun dan renjun telah sampai di rumah bahkan winwin kaget melihat kedatangan anak sulungnya dengan anak keempatnya. Lalu diapun langsung memeluk Kun. Karena hanya winwin, bodyguard, maid, dan bibi jang saja yang ada di rumah. Sedangkan yuta, Yuto, Samuel, dejun dan lucas sedang bekerja dan kedua anak bungsunya masih berada di sekolah.

"Kenapa tidak bilang pada Mama kalau kau kembali Kun. Bukannya kau bilang akan kembali seminggu lagi" Ucap winwin memeluk erat anaknya itu.

"Aku hanya lelah ma. Aku hanya ingin kembali ke keluargaku." Ucap Kun sembari memeluk erat ibunya itu.

"Kau sudah kembali Kun. Kau sudah kembali." Ucap winwin sembari menangis bahagia. Lalu diapun melepaskan pelukannya dan menatap anaknya itu.

"Kamu sudah makan? Mau Mama buatkan makanan kesukaanmu?" Ucap winwin.

"Tidak perlu Mama. Aku akan istirahat saja dulu." Ucap Kun tersenyum.

"Baiklah. Injunie tolong beritahu kamar gegemu ini ya." Ucap winwin tersenyum.

"Pasti Mama. Ayo Gege." Ucap renjun lalu kunpun mengikuti renjun menuju lantai dua mansion itu.

Didepan kamar Kun.

"Selamat istirahat Gege. Kalau Gege butuh apapun, Gege panggil saja aku. Mengerti?" Ucap renjun tersenyum.

"Pasti sayang. Makasih." Ucap Kun tersenyum sembari mengelus rambut renjun.

"Hmm. Gege selamat istirahat " Ucap renjun kembali lalu sedikit berjinjit dan mengecup pipi gegenya itu lalu masuk kekamarnya yang berada paling ujung. Kun hanya tersenyum melihat adiknya itu. Renjun adalah pengerat hubungan mereka semua. Ntah apa jadinya jika tidak ada renjun. Lalu kunpun masuk kedalam kamarnya dan diapun langsung menjatuhkan tubuhnya keatas tempat tidur sembari menatap langit-langit kamarnya itu.

"Kun. Ini sudah benar. Kau tinggal bicara pada otusan kalau kau ingin mengganti nama belakangmu dan menjadi anaknya selamanya. Kau melakukan hal yang benar Kun." Monolog Kun.





















At. Mansion keluarga Jung.

Jaemin pun langsung masuk begitu saja setelah bibi kwon membukakan pintu dengan wajah datarnya bahkan tidak ada salah satu pun pekerja di mansion itu yang berani menyapa tuan muda yang satu itu.

Taeyong melihat anaknya telah kembali tapi hanya jaemin. Dia jadi bingung pasalnya jaemin dan jeno sangat jarang sekali berpisah. Ini kenapa? Apa mungkin mereka bertengkar?

"Nana? Kau pulang sendirian? Dimana Nono?" Ucap taeyong menatap anaknya itu.

"Aku tidak tau mom. Aku sangat lelah makanya pulang lebih dulu darinya. Aku kekamar dulu mom." Ucap jaemin datar lalu diapun naik kelantai dua. Taeyong hanya melihat anaknya dengan tatapan bingung.

"Apa yang terjadi dengan jaemin?" Bingung taeyong. Tak lama setelah itu jenopun pulang dan taeyong melihatnya dengan tatapan bertanya.

"Mom? Apa Nana sudah pulang?" Ucap jeno.

"Hmm. Apa kalian bertengkar?" Ucap taeyong.

"Tidak mom. Moodnya hanya kurang bagus saja. Aku akan kekamarnya dulu kalau begitu mom." Ucap jeno lalu naik kelantai dua. Dan saat dia membuka pintu kamar kembarannya itu, dia melihat jaemin sedang menerima telpon.

"Sudah saya katakan bukan? Kalian itu harus hati-hati. Bagaimana kalau rugi? Saya tidak mau tau. Semuanya harus kembali baik-baik saja sebelum saja datang."

"....."

"Kalian harus ingat JJM corp itu saya dirikan sendiri tanpa bantuan Daddy saya. Saya akan memecat kalian semua jika sampai ini tidak selesai." Ucap jaemin lalu mematikan ponselnya.

"Sejak kapan kau ada disana jeno?" Ucap jaemin kaget.

"Sejak kau marah-marah di telpon. Apa ini mengenai perusahaanmu yang ada di Paris?"

"Ani. Ini yang ada di Amsterdam. Sepertinya aku harus langsung kesana besok."

"Apa tidak bisa digantikan oleh asistenmu Jay Park itu?" Ucap jeno.

"Tidak. Aku akan pergi sepertinya besok. Aku akan memberitahu Daddy dan mommy nanti." Ucap jaemin lalu diapun mengeluarkan kopernya dan memasukkan beberapa pakaian.

"Nana? Apa yang sebenarnya terjadi? Kau sangat kesal sekali tadi saat pergi dari kampus." Ucap jeno penasaran.

"Aku hanya terlalu marah dengan bawahanku. Makanya moodku jadi buruk." Ucap jaemin berbohong.

"Benarkah? Kau tidak cemburu pada renjun bukan?"

"Kenapa begitu?"

"Karena semuanya berspekulasi begitu."

"Tidak jeno. Lagian kita baru bertemu kemarin dengannya. Bagaimana mungkin aku menyukainya? Sudahlah." Ucap jaemin datar.

"Benar juga. Tapi, jaemin mengenai injunie itu, apa kau sudah menemuinya?" Ucap jeno dan jaemin berhenti memasukkan bajunya.

"Belum. Aku sudah bilang belum yakin bukan?" Ucap jaemin datar.

"Aku harap kau segera yakin. Karena aku sangat ingin sekali bertemu dengan duckie ini." Ucap jeno.

"Hmm."





































































⏩⏩⏩

My Into Your World (jaemren)END!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang