6

3.2K 250 2
                                    

Winwin mengetuk pintu kamar anaknya, renjun lalu diapun membukanya setelah renjun mengatakan pintunya tidak dikunci. Memang suatu kebiasaan karena renjun tidak pernah mengunci pintu kamarnya ntah karena apa.

"Mama kira kamu tidur. Ternya sedang melukis." Ucap winwin tersenyum.

"Iya ma. Ada apa?" Ucap renjun bingung lalu diapun meletakkan kuas dan catnya lalu duduk di tempat tidurnya sebelahan dengan sang ibu.

"Ini."Ucap winwin memberikan boneka Ryan padanya.

"Boneka Ryan? Punya siapa Mama? Injunie tidak pernah punya boneka ini sebelumnya." Ucap renjun bingung tapi tetap menerimanya.

"Itu milik injunie pribadi. Dari seorang teman yang sengaja Mama simpankan untuk injunie. Sekarang injunie bisa menyimpannya sendiri kan?" Ucap winwin tersenyum.

"Iya. Baiklah Mama." Ucap renjun yang masih bingung dan winwin dapat mengerti akan hal itu.

"Yasudah. Mama keluar dulu oke?" Ucap winwin lalu mengelus kepala anaknya dan diapun keluar dari kamar renjun. Renjun mengangkat boneka Ryan itu dan menatapnya untuk mengingat teman mana yang memberikannya boneka ini.

"Teman ya? Siapa?" Monolog renjun. Dam seketika diapun teringat akan sesuatu.











"Nana? Untuk apa boneka Ryan kesukaan Nana itu?"

"Aku mendapatkannya di mesin pencapit tadi. Awalnya aku ingin mendapatkan boneka moomin kesukaan injunie tapi tidak bisa dan malah mendapatkan boneka Ryan. Tapi tidak masalah kau bisa memiliki boneka ini."

"Tapi aku tidak menyukai karakter Ryan ini Nana."

"Tidak masalah. Injunie kan akan pergi ke Jepang jadi injunie bisa membawa boneka Ryan ini nanti saat injunie merindukan Nana, injunie bisa memeluknya. Anggap saja injunie tengah memeluk Nana nantinya."

"Baiklah. Makasih Nana."




"Huh? Siapa Nana?" Monolog renjun yang mengingat sekilas ingatannya tentang boneka Ryan itu.













































At. Kediaman johnten.

Ten melihat anaknya telah kembali setelah pergi beberapa saat yang lalu, dan diapun langsung menyuruh anaknya mendekat.

"Ada apa mommy?" Ucap haechan.

"Ini. Mommy ingin memberikan ini padamu." Ucap ten memberikan boneka anjing pada haechan.

"Boneka? Tapi, untuk apa? Ini milik siapa mommy?" Ucap haechan bingung.

"Ini milikmu dari seorang teman. Mommy hanya menyimpan kan saja untukmu. Sekarang kau simpan sendiri saja." Ucap ten tersenyum.

"Milikku? Tapi, sepertinya tidak." Ucap haechan sembari melihat boneka itu dengan seksama dan berusaha mengingat tentang boneka itu. Hingga sepintas ingatan muncul pada kepala haechan.





"Nono? Ada apa?"

"Apa benar duckie akan pergi ke Chicago?"

"Hmm. Daddy ada pekerjaan disana. Jadi, duckie, Hyung, dan jie harus ikut pindah kesana."

"Berarti kita tidak akan ketemu lagi?"

"Kita akan ketemu kok Nono. Tidak perlu sedih."

"Kalau begitu, Nono tidak akan mengembalikan sapu tangan milik duckie. Dan duckie harus bawa boneka ini."

"Untuk apa?"

My Into Your World (jaemren)END!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang