7

2.8K 244 2
                                    

Masih diacara makan malam bersama mereka lalu merekapun berbincang-bincang ringan satu sama lainnya.

"Oh iya, karena kita berkumpul seperti ini, bukankah lebih bagus kalau kita juga liburan bersama." Ucap taeyong.

"Boleh juga. Tapi, usahakan saat mereka libur semester saja. Soalnya masih tanggung." Ucap taeil.

"Baik tuan Moon lagian kami tidak bisa menolak orang yang memiliki universitas bukan?" Ucap taeyong tersenyum.

"Baguslah." Ucap taeil.

"Oh iya renjun, kamu umurnya berapa sekarang sayang?" Ucap taeyong.

"Sama dengan anak kembar kalian tae. Kenapa bertanya seperti itu?" Ucap yuta menggoda istri dari sahabatnya itu.

"Terserah saja. Kau masih sangat menyebalkan tuan Nakamoto." Ucap taeyong kesal.

"Memangnya Hyung baru sadar kalau Nakamoto Yuta ini sangat menyebalkan. Dia memang sangat menyebalkan demi apapun." Ucap Yuto.

"Kita memang selalu sehati soal dia ini Yuto." Ucap taeyong.

"Tentu saja hyung." Ucap Yuto tersenyum sedangkan yuta hanya memutar malas bola matanya karena kelakuan adiknya itu.

"Lalu renjun, kau mengambil jurusan apa?" Ucap jaehyun.

"Kesenian." Ucap haechan menggantikan renjun menjawab pertanyaan itu.

"Aaa, berarti kalian bertiga berada di jurusan yang berbeda dong?" Ucap taeyong.

"Itu benar mommy tae. Aku di hukum, haechan di bisnis dan renjun di seni." Ucap Yangyang.

"Kau memang sangat mirip dengan ibumu. Bagaimana dengan shotaro dan chenle?" Ucap taeyong melihat dua anak bungsu keluarga Nakamoto itu.

"Taro sekarang berada di kelas 3 SMA dan chenle di kelas satu SMA" Ucap taro.

"Jadi kalian bertiga sekelas? Benarkah?" Ucap winter kaget dan menatap chenle dengan sangat tak yakin.

"Apa maksudmu berkata seperti itu?! Tentu saja itu benar. Kau ingin mengucilkanku lagi begitu?" Ucap chenle kesal pada winter itu.

"Kalian benar-benar tidak bisa akur ternyata." Ucap haechan.

"Tentu saja. Bahkan Hyung dan gege juga tidak bisa akur terkadang." Ucap chenle kesal.

"Ya kau benar. Tapi, hanya terkadang ingat itu." Ucap haechan.

"Lele sudahlah kenapa malah bertengkar? Malu dong." Ucap renjun.

"Mian Gege." Ucap chenle lalu memakan makanannya dengan tenang.

"Renjun?" Ucap ten.

"Iya mommy ten? Ada apa?" Ucap renjun bingung.

"Mommy kenapa?" Ucap Dery bingung sedangkan haechan dan jisung hanya memandang ibunya dengan sangat bingung.

"Renjun bisa kita bicara berdua saja sebentar?" Ucap ten.

"Mommy ten ingin bicara dengan renjun atau dejun ge?" Ucap renjun bingung.

"Kamu. Tidak masalahkan yuta Hyung? Winwin?" Ucap ten tersenyum pada yuwin.

"Hmm. Baiklah." Ucap yuta.

"Ayo sayang." Ucap ten lalu diapun berjalan lebih dulu di ikuti oleh renjun di belakangnya. Sebenarnya renjun cukup takut mengingat ten sangat mirip seperti mamanya saat tengah marah makanya dia jadi deg-degan.

Jaemin yang melihat semua itu, ntah kenapa jadi penasaran dan ingin tau. Sampai akhirnya jeno menyenggol tangannya.

"Ada apa?" Ucap jeno saat jaemin melihat kearahnya.

"Tidak. Bukan apa-apa." Ucap jaemin datar tapi jeno semakin penasaran dengan adiknya itu.

"Hyung? Kau baik-baik saja?" Ucap sungchan melihat jaemin.

"Hmm."

"Memangnya kamu kenapa jaem?" Ucap taeyong melihat salah satu anak kembarnya itu.

"Palingan juga bosan mom." Ucap beomgyu.

"Aku mau ke toilet sebentar." Ucap jaemin lalu diapun berdiri dan pergi ke toilet.

Jaemin yang menuju toilet melihat ten berbicara dengan renjun tidak jauh dari tempat doa berdiri lalu diapun mendekat untuk mendengarkan percakapan mereka berdua.

"Ada apa mommy?" Ucap renjun bingung.

"Apa dejun benar-benar tidak mengingat Dery renjun?" Ucap ten tak percaya.

"Masalah itu mommy. Dejun ge berbohong. Dia bahkan menanyakan kabar dery Hyung pada haechan saat menjemputku tadi pagi di rumah." Ucap renjun.

"Benarkah?" Ucap ten.

"Iya mom. untuk apa juga injunie berbohong pada mommy. Injunie benar-benar merasa Gege sedikit kecewa soal Dery Hyung yang tidak mengingatnya. Padahal mereka sangat dekat sekali." Ucap renjun.

Jaemin yang mendengar nama "injunie" terdiam seketika. Jadi, orang yang ada dalam ingatannya itu adalah pria mungil itu.

"Injunie. Mommy ten mohon tolong suruh gege mu untuk berjuang sedikit saja. Mommy yakin Dery akan mengingatnya." Ucap ten penuh harap pada renjun.

"Injunie juga ingin mommy ten. Tapi, injunie rasa tidak pantas jika mencampuri urusan mereka." Ucap renjun dan ten terlihat sangat kecewa tapi dia juga membenarkan mau renjun adalah saudara kandung dejun sekalipun dia tetap tidak akan berhak mencampuri urusan pribadi saudaranya itu. Ntah apa yang akan ten lakukan agar anaknya yang bodoh itu segera mengingat dejunnya.

Jaemin masih diam di tempat sampai sebuah tangan menepuk bahunya.

"Apa ini toiletnya tuan Jung Jaemin?" Ucap sang kembaran, jeno.

"Kau ternyata." Datar jaemin.

"Lalu kenapa diam disini?" Ucap jeno lalu melihat kearah yang adik bungsunya sedang lihat itu.

"Kau menyukainya?" Ucap jeno memancing adik kembarnya itu.

"Tidak. Hanya saja aku tau siapa yang ku cari." Ucap jaemin.

"Apa maksudmu?" Ucap jeno bingung. Tapi, jaemin langsung mengikuti sang adik kembar ke toilet karena sangat penasaran soal yang berhasil adiknya cari itu.



















































⏩⏩⏩




















Up nih reader-nim😁
Gimana suka gak sama kelanjutannya?🙄
Semoga suka ya😁
Maaf up nya kelamaan😁
Jangan lupa votement nya ya😁
Jangan lupa jaga kesehatan😁
We love you💚😍😘

My Into Your World (jaemren)END!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang