D E L A P A N B E L A S

62.5K 8.6K 1.5K
                                    

TYPO TANDAI!

VOTE SEBELUM BACA!
KOMEN ✔
FOLLOW ✔

HAPPY READING

🍁🍁🍁

🍁🍁🍁

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


🍁🍁🍁

Suara-suara teriakan menggema di Rumah pribadi Zayn. Sudah hampir satu jam suara-suara itu terus saling bersahutan. Bahkan kedua orang yang sedari tadi menonton dibuat jengah, tertekan bahkan frustasi. Andai bukan istri sudah mereka usir dari rumah. Kalau berani.

"WOI DIKIT LAGI....." Teriakan Ziana sambil fokus pada ponselnya. Dia memainkan ponsel sambil sesekali meminum jus Apelnya.

"IH MOMMY CURANG!... YAK! JANGAN DISENGGOL. AAAA MOBIL GUE  OLENG." Zaline berteriak histeris saat tiba-tiba mobilnya disenggol mobil merah milik Ziana. Dia ingin menyelip tapi selalu dihadang, berulang kali dia ingin mendahului Mobil Ziana tapi selalu berakhir oleng kesamping arena.

Ziana memakan cemilan dengan mata masih fokus kearah ponsel" Itu bukan curang tapi taktik. Kamunya aja yang gak tau main. Buktinya Mommy udah menang tujuh kali." Benar, Zaline selalu kalah dalam memainkan game ini, bahkan diwajah gadis itu sudah penuh dengan lipstik karna bagi yang kalah akan diberi hukuman.

"AAAA KOK KALAH MULU SIH. GUE KESEL KESEL KESEL."  Zaline cemberut dengan Hp dia hempaskan di sofa. Ziana tertawa saat melihat wajah menantunya yang sudah berwarna merah. Sangat lucu Seperti boneka babi.

Ziana menulis nama Zayn didahi Zaline. Tulisannya yang begitu besar sangat terlihat jelas didahi Zaline. Diam-diam Zayn tersenyum saat namanya tertulis didahi istrinya.

"Huwaaaa wajah gue jadi jelek. Ih Mommy mainnya curang makanya Zaline kalah terus." Zaline melihat pantulan dirinya dari kaca kecil milik Ziana. Coretan-coretan yang diciptakan Ziana sudah memenuhi seluruh wajahnya. Bahkan matanya dibuat seperti joker dengan hidung yang mirip seperti badut. Sangat jelek!

Ziana diam-diam memotret wajah Zaline lalu mengirimnya pada Zayn sebagai kenangan-kenangan. 

"Om Zayn... Mommy curang." adu Zaline pada Zayn. Zayn tersenyum, dia mengelus lembut kepala sang istri. Sekarang istrinya dalam mode manja dan kekanakan, tapi Zayn suka itu.

"Dih, kamunya aja yang gak tau main. Iya kan Dad?" Regan mengangguk, dia melempar senyum ke istrinya. Biasa bucin!

Zaline mendengus kemudian dia pergi dari ruang keluarga menuju kamarnya. Ziana yang melihat Menantunya merajuk pun langsung menyusul.

"Apa kau tidak menyesal?" Tanya Regan tiba-tiba. Zayn mengerutkan dahinya, menyesal? menyesal kenapa?

"Apa maksud Daddy?"

Regan terkekeh dia kemudian menunjukan sebuah kertas yang bertulisan 'Surat Kontrak pernikahan'.

"Apa kau tidak menyesal karna sudah membuat perjanjian?" Zayn merebut kertas itu dari Daddynya, dia memeriksanya apakah itu asli atau tidak.

"Dimana Daddy menemukannya?" padahal dia sudah menyimpan surat itu ditempat yang rahasia tapi kenapa sekarang ada ditangan Daddynya? Dan tentang pertanyaan itu, Zayn merenung.

"Apapun yang kau simpan rapat-rapat, Daddy pasti menemukannya. Jawab pertanyaan Daddy yang tadi, apa kau tidak akan menyesal?" Regan kembali bertanya. Dia dengan jelas melihat pancaran lain saat Zayn melihat Zaline. Tidak ada tatapan dingin dan malas, yang ada hanya tatapan lembut penuh cinta. Regan tau kalau putranya ini sudah mencintai menantunya tapi pikiran Zayn seolah menolak dan terus menyangkal perasaan itu. Regan tidak ingin putranya menyesal saat nanti mereka berdua sudah bercerai. Sebagai seorang ayah, Regan tidak ingin putranya terpuruk maka dari itu Regan sekarang berusaha untuk membuka segala pikiran Zayn agar pria itu menyadari cintanya.

"Tidak." Jawab Zayn singkat. Dia kembali menyangkal semua perasaan itu. Zayn kemudian berdiri lalu berjalan menuju kamarnya. Jika dia terus berlama-lama disini maka akan begitu banyak pertanyaan yang akan Daddynya ajukan.

"Apa kau rela jika istrimu diambil orang lain. Banyak diluaran sana yang ingin mengambil Zaline dari mu." Ujar Regan membuat Zayn menghentikan langkahnya.

Pria itu mengepalkan tangannya, dia juga tidak tau apa dia mencintai Zaline atau tidak. Setiap dia berdekatan dengan gadis itu maka hatinya menghangat, rasa bahagia dan nyaman ikut terasa didalam hatinya.

"Aku tidak mencintainya." Zayn masih menyangkal perasaan asing itu tapi saat mengatakan kalimat tadi hatinya terasa berbeda.

Regan menghela nafas. Sangat susah untuk menyakinkan hati putranya. "apa kau yakin? apa kau tidak cemburu saat melihat kedekatan istrimu dengan pria lain?" tanyanya lagi. Regan akan terus berusaha.

Zayn menggertakkan giginya. Pertanyaan Daddynya selalu menyentuh renung hati bahkan kini hatinya bergemuruh saat sekelebat bayangan istrinya yang waktu itu dipeluk oleh pria muda yang berstatus sebagai mantan pacar. Dia kesal, marah, emosi, dan ingin membunuh pria itu. Dia terus menyangkal tapi hatinya selalu berkata lain. Apa ini yang dinamakan cemburu?

Regan berdiri lalu berjalan menuju Zayn, dia menepuk pundak putranya sambil tersenyum kecil. "Jangan sampai kau menyesal nanti. Ingat penyesalan selalu datang pada akhir." Regan pergi meninggalkan Zayn yang masih memikirkan perkataan Daddynya.

🍁🍁🍁

Zayn menatap layar ponselnya serius.
"Cinta?" Dia mencari arti cinta disitus internet. Bahkan tanda-tanda saat orang jatuh cinta pun Zayn cari. Dia sekarang ingin menyakinkan bahwa dia mencintai Zaline atau tidak. Dari tanda-tanda yang ada diinternet, semua tanda itu, Zayn mengalaminya.

"Senang namun sedikit gugup." Dia juga merasa senang saat bersama Zaline dan Dia juga kadang agak gugup saat menghadapi gadis itu.

"Dia selalu ada dipikiranmu setiap saat." Bayangan wajah Zaline selalu terlintas bahkan saat dia akan tidur, wajah Zaline seolah ada didepannya.

"Timbul perasaan sedikit cemburu." Zayn juga merasa cemburu saat melihat Zaline yang dipeluk oleh pria lain. Bahkan Zayn cemburu saat istrinya ditatap lama oleh bawahannya.

"Kamu mulai membayangkan masa depan bersamanya." Dia juga sering membayangkan bagaimana bayi mereka kelak. Apakah itu tampan Atau cantik? atau mungkin Imut dan Menggemaskan. Zayn kadang membayangkan saat nanti mereka sudah tua dan banyak cucu-cucu yang akan meramaikan Rumahnya. Sangat menyenangkan. Membayangkannya saja membuat Zayn tersenyum.

Banyak lagi tanda-tanda itu dan semua tanda itu sangat Zayn rasakan. Apa selama ini dia mencintai Zaline? Kenapa baru sekarang dia menyadarinya?

Tapi apa Zaline juga mencintainya? Jika gadis itu tidak mencintainya bukankah berarti cintanya bertepuk sebelah tangan?

🍁🍁🍁

INFO : Mungkin setelah part yang ke 20, konflik akan dimulai.

Setelah part ini, tingkat kebucinan Zayn meningkat jadi di mohon untuk para Readers yang jomblo untuk bersabar (Sekian terima kasih 🙏)

SPAM NEXT 👉












MY HUSBAND IS A MALE PROTAGONIST [END]  [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang