E M P A T P U L U H E N A M

71.6K 6.8K 1.8K
                                    

TYPO TANDAI

JANGAN LUPA UNTUK VOTE KOMEN DAN FOLLOW KARNA INI PART ENDINGNYA HUWAAAA ❤❤

HAPPY READING

🍁🍁🍁

Tepat pada hari ini. Zaline atau Ella akan pergi meninggalkan semua yang ada disini. Suaminya, kakaknya, serta orang-orang terdekatnya. Jika boleh, Zaline ingin membawa orang-orang tersayangnya terlebih Zayn yang sama sekali tidak ingin dia tinggalkan.

Banyak kenangan-kenangan yang begitu indah didunia ini yang sama sekali tidak dia dapatkan di dunianya yang asli. Disini dia disayang oleh suami tercintanya, keluarga angkatnya dan teman-temannya.

Zaline sangat tidak rela untuk meninggalkan dunia ini.

Zaline melirik jam besar yang terpajang di dinding bagian kanan kamarnya. Sekarang pukul 3 dini hari, dan Zaline sekarang masih tetap terjaga akibat memikirkan kepergiannya.

"Gak mau pulang..." Lirihnya sambil menoleh ke arah samping dimana Zayn yang kini tertidur dengan wajah damainya.

"Nanti kalau aku rindu wajahnya gimana? terus kalau nanti aku rindu sama suaranya, emang Tuhan mau tanggung jawab?"

Sibucin ini sekarang sedang bercengkrama dengan sunyinya suasana dikamar itu. Walaupun dia selalu bersikap kasar tidak seperti perempuan pada umumnya yang lemah lembut gemulai tapi itulah Zaline dengan tingkah serta sikapnya yang apa adanya.

Zaline salut pada Zayn yang begitu sabar dan menerimanya dibalik segala kekurangan yang dia miliki. Inilah salah satu alasan kenapa Zaline sangat mencintai pria ini.

"Masih gak bisa tidur, hm?" Tanya Zayn dengan suara serak khas orang bangun tidur.

"Gak bisa. Pikiran aku kalut terus jantung aku gak bisa diam. Coba deh dengar."

Zaline menarik kepala Zayn ke arah dadanya. Dia ingin Zayn merasakan setiap debaran jantungnya yang kini berdebar kencang.

"Jantung, jangan nakal. Kamu kayak gini bikin istri aku gak bisa tidur." Ucap Zayn lembut.

Zaline sedikit terhibur dengan suara Zayn. Dia tersenyum lalu mengelus rambut Zayn.

"Mau main Game?" Ajak Zayn pada istrinya. Dia sengaja mengajak Zaline melakukan hal yang menyenangkan agar wanita itu sedikit melupakan semua pikiran yang mengganggu.

"Game apaan?" Tanya Zaline penasaran. Kemarin mereka juga sempat bermain game Pou yang biasanya para bocah dan para remaja mainkan.

Zayn mengambil ponselnya di atas nakas lalu membukanya. Dia menunjukkan ponselnya tepat di hadapan Zaline.

"Game barbie?" Ada sekitar 5 game dan semua itu bergambar Barbie. Ada game memasak, merias wajah, dan berpetualang.

"Biasanya kalau perempuan sukanya game kayak gini. Sini kita main bareng."

Zayn menarik tubuh Zaline dan menyandarkan punggung wanita itu ke dada bidangnya. Kedua tangan Zaline memegang ponsel itu dan Tangan Zayn yang ikut memegang tangan Zaline.

"Om kiri Om. Aaaa jangan mundur Om, nanti jatuh ke air." Zaline mengoceh sambil memainkan game itu dengan serius. Bahkan dia melupakan tentang perasaannya tadi.

"Kamu juga jangan tekan tombol itu, nanti dia kecepetan larinya." Ujar Zayn yang juga serius memainkan ponsel itu.

"Yah Om Om itu didepan.... AAAAA KAN JATUH." Teriak Zaline melengking sehingga Zayn menutup telinganya.

Baru saja beberapa menit tapi mereka sudah kalah dalam bermain.

"Udah jangan cemberut sayang, itu cuman game."

MY HUSBAND IS A MALE PROTAGONIST [END]  [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang