TYPO TANDAI!
❤
AYO RAJIN-RAJIN VOTE DAN KOMEN. CUMA SEBENTAR KOK!!
FOLLOW JUGA AKUN WP AUTHOR ❤
HAPPY READING
🍁🍁🍁
"WOI DIKIT LAGI WOI."
"DISEBELAH KANAN LO TUH ADA MUSUH."
"AYO TENDANG LAGI AYO."
"CEPAT TENDANG BOLANYA, CEPAT!!"
"AAA DIKIT LAGI, TINGGAL BEBERAPA METER LAGI AYO!!"
"DIKIT LAGI, DIKIT LAGI. AAAAAA GOLLLLLLLLLL GOL GOL GOLLLLLLL WU WU WU GOL YUHUUUU GOLLL."
Zaline meloncat-loncat diatas kasur sambil berteriak kata 'Gol'. Sudah setengah jam lebih dia berteriak seperti itu. Bahkan teriakannya sampai di telinga para pelayan yang tidak sengaja melewati kamar Zaline.
Inilah salah satu hobi Zaline yaitu menonton bola. Dulu dia sering kali mengajak teman-temannya untuk menonton bersama agar lebih ramai dan heboh. Karna sekarang keadaannya sudah berbeda maka dia berniat mengajak para pelayan untuk menonton bersama, tapi mereka semuanya menolak dengan alasan yang sama yaitu takut dimarahi Tuan mereka yaitu suaminya sendiri.
Zaline mencibir para pelayan dalam hati yang bisa-bisanya takut dengan Zayn. Zaline merasa tidak ada yang menakutkan dalam diri Zayn karna sampai sejauh ini dia tidak pernah melihat sisi kejam dari pria itu. Dan didalam Novel diceritakan kalau Zayn tidak pernah membunuh atau menganiaya orang kecuali jika itu menyangkut diri Jenika maka pria itu tidak akan segan-segan membunuh orang yang mengusik istri tercintanya, ya seperti itulah cerita di dalam Novel.
Terlintas dipikiran Zaline, jika nanti dia di ganggu entah itu musuh dari Zayn atau orang lain apa Suaminya itu akan melindunginya? Tapi Zaline langsung menepis pikiran itu, bagaimana pun juga Dia dan Zayn adalah orang asing yang disatukan dalam sebuah pernikahan kontrak jadi tidak mungkin pria itu repot-repot melindunginya kan?
Dan mengingat tentang kejadian dimana Zayn mengirim bodyguard untuk menjaganya, Zaline merasa kalau itu bentuk dari tanggung jawab karna dirinya masihlah istri dari Zayn walaupun cuma 3 bulan.
Setelah mereka cerai nanti, Zaline akan meminta kompensasi yang banyak. Seperti meminta rumah yang besar serta beberapa pelayan, lalu uang minimal 10 triliun dan juga beberapa Motor. Dan jika pria itu berbaik hati maka Zaline juga akan meminta berlian, emas, dan Mobil sebagai pelengkap. Bila perlu Zaline akan meminta salah satu cabang perusahaan yang pria itu miliki, lagi pula Zayn memiliki perusahaan dimana-mana maka meminta 1 tidak masalah bukan?
Zaline yang masik asik melompat-lompat diatas kasur tanpa menyadari kalau ada seseorang yang sedari tadi melihat kelakuannya.
Zayn- Pria itu sedang bersedekap dada sambil memandangi Zaline yang masih melompat-lompat tidak jelas. sudah 10 menit Zayn berada di ambang pintu sambil memperhatikan istrinya. Zayn merasa kalau sifat istrinya tidak hanya keras kepala tapi juga kekanak-kanakan contohnya sekarang, gadis itu melompat-lompat seperti anak kecil yang kegirangan karna diberi mainan baru. Tapi kenapa Zayn suka kalau melihat sifat istrinya yang seperti bocah?
"EKHEM!" Zayn berdehem dengan keras agar Zaline menyadari kehadirannya
"OM ZAYN GANTENG." latah Zaline karna terkejut saat lagi asik-asiknya melompat malah ada suara yang cukup keras
Zayn menundukkan kepalanya. Sial kenapa pipinya memanas saat mendengar Zaline memujinya. Dia sering mendengar kata pujian dari orang-orang tapi kenapa saat istrinya yang memuji, dia malah merasa senang?
Zaline menoleh keasal suara. Dia mendengus kesal saat melihat Zayn yang berada di ambang pintu. Ck pria itu mengganggu kesenangannya!
"Om ganggu tau gak!" kesal Zaline lalu duduk di atas kasur
Zayn menggelengkan kepalanya saat melihat banyaknya sampah bungkusan cemilan yang berserakan di lantai. Dia berjalan dimana Zaline berada lalu duduk disamping gadis itu.
"Eh." pekik Zaline saat tiba-tiba Zayn merebahkan kepalanya dipangkuannya
"Om kenapa sih?! bangun nggak!" Zaline mendorong-dorong kepala Zayn tapi pria itu malah memeluk pinggang rampingnya dan menenggelamkan wajahnya di perut rata Zaline
"Biarkan seperti ini sebentar." Zayn mendusel-duselkan wajahnya diperut rata Zaline. Entah inisiatif dari mana dia mau melakukan hal itu.
"Om geli ih. Jangan di usel-usel." Zaline memukul pelan bahu Zayn agar pria itu menghentikan aksinya
Zayn menghentikan aksinya. walaupun begitu dia tetap menenggelamkan wajahnya diperut Zaline.
"Saya besok akan pergi ke Amerika." Ucap Zayn lirih tapi masih dapat didengar Zaline
Zaline mengerutkan dahinya.
'Kenapa tiba-tiba?'
Tapi tidak bisa dipungkiri kalau Zaline bahagia. Berarti dia bebas melakukan apapun dirumah besar Zayn. Dan dia bebas pergi kemana pun yang dia mau. Memikirkannya saja membuat Zaline mengembangkan senyumnya. Tapi sedetik kemudian dia merubah wajahnya menjadi sedih.
"Berarti Om bakalan ninggalin gue sendirian dirumah dong."
Zayn mendongak dan menatap Zaline dari bawah "Maafkan saya. Tapi kamu tenang saja, saya hanya akan pergi selama 2 bulan."
Hati Zaline semangkin berbunga-bunga tapi tidak dengan wajahnya yang masih terlihat murung.
"2 bulan itu sangat lama Om. Tapi gue ngerti kalau Om sangat sibuk. Jadi semoga Om baik-baik aja ya disana." Ucap Zaline setengah tulus
Zayn menghela nafas lalu kembali menenggelamkan wajahnya diperut Zaline. Untuk hari ini saja dia akan melakukan ini pada Zaline. Anggap saja sebagai salam perpisahan mereka.
'Yuhuuuu moga aja Om Zayn perginya lama, bila perlu 3 bulan juga gpp. nanti kalau dia udah balik kesini tinggal cerai terus gue bebas deh. yes yes yes.' batin Zaline senang
Karna terlalu larut dalam kesenangan, Zaline tidak menyadari kalau Zayn sudah tertidur di pangkuannya. beberapa menit kemudian Zaline baru menyadari kalau Pria yang ada di pangkuannya tidak bergerak sama sekali. Zaline menjauhkan sedikit wajah Zayn dari perutnya untuk mengecek pria itu.
"Lah malah tidur dia...." gumam Zaline sambil memperhatikan wajah damai Zayn saat tertidur
Karna Zayn tertidur maka pelukannya sedikit melonggar sehingga Zaline bisa melepaskan tangan Zayn dari perutnya.
Zaline membaringkan Zayn diatas kasur lalu menaruh bantal di kepala Zayn. Zaline melepaskan sepatu kerja yang dipakai Zayn kemudian melepaskan Jas hitam serta dasi yang masih melekat ditubuh pria itu sehingga kini hanya tersisa kemeja putihnya.Setelah itu Zaline langsung menyelimuti Zayn tak lupa menghidupkan AC agar pria itu tidak kepanasan. Zaline kemudian keluar dari kamar tak lupa menutup pintu dengan perlahan agar tidak membangun Zayn.
🍁🍁🍁
Makasih teman buat vote dan komennya. Author seneng kalau kalian rajin Vote sama komen. Terus Vote ya wahai teman biar author rajin Up.
SPAM NEXT YUK 👉
SPAM SEMANGATNYA 👉👉👉👉
KAMU SEDANG MEMBACA
MY HUSBAND IS A MALE PROTAGONIST [END] [SUDAH TERBIT]
Fantasi[SUDAH TERBIT] Pembelian bisa melalui shopee ya 🤗 Dengan nama Swpstorebook Grisella Arista, biasa di panggil Ella Seorang gadis yang tiap harinya langganan guru Bk tiba-tiba memasuki sebuah Novel yang berjudul 'Jenika My Wife' . Tapi dia cukup s...