D U A P U L U H S E M B I L A N

48.5K 6.7K 410
                                    

TYPO TANDAI!

VOTE KOMEN DAN FOLLOW

HAPPY READING

🍁🍁🍁

🍁🍁🍁

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🍁🍁

Zaline bangkit dari atas kasur. Dia meringis saat merasakan bagian bawahnya yang terasa sakit. Zaline mendudukkan kembali dirinya di atas kasur lalu mencengkram sprei.

"Sial! kenapa sangat sakit."

Beberapa menit dia dalam posisi itu, Zaline bangkit kembali dengan jalan seperti orang yang baru selesai bersunat. Dia berjalan dengan langkah pelan lalu memakai kemeja Zayn yang berserakan di lantai.

Zaline melangkahkan kakinya menuju balkon kamar. Matanya terpejam menikmati hembusan angin pagi yang begitu segar sehingga pikirannya yang menumpuk dikepalanya sedikit berkurang. Kepalanya serasa ingin pecah setiap memikirkan kepulangannya nanti.

"Huh segarnya... eh!"

Zaline tersentak kaget saat tiba-tiba sebuah lengan memeluk lehernya dengan dagu orang itu berada di atas kepalanya. Aroma tubuh dari orang yang memeluknya membuat Zaline tersenyum. Aroma ini berasal dari suaminya.

"kenapa kamu bangun sayang? seharusnya kamu istirahat. Aku yakin kamu pasti lelah karna kegiatan kita semalam." Ucap Zayn sambil memeluk mesra istrinya. Dia menatap lurus kedepan dengan udara pagi yang terasa menyegarkan.

"Gue gak lelah kok, cuma agak sedikit sakit di bagian itu."

Zayn melepaskan pelukannya lalu memutar tubuh istrinya agar menghadap dirinya "Kamu sakit? kenapa gak bilang sih. Bilang sama aku bagian mana yang sakit?" tanya Zayn khawatir.

Zaline tersenyum Jahil.
"Yakin Om? Mau liat gak?"

"Bagian mana sayang, sini biar aku kasih obat."

"Bagian itunya Om." Ucap Zaline dengan mata melirik kebawah. Zayn pun ikut melihat ke arah bawah seketika dia tersedak.

"Om kenapa?" tanya Zaline terkekeh saat melihat wajah Zayn yang berubah.

"A-aku emmm. it-itu maaf." Zayn menundukkan kepalanya. Gara-gara dirinya, zaline menjadi sakit seperti ini. Andai dia tidak bermain kasar maka istrinya tidak akan sakit. Sungguh Zayn sangat menyesal.

Zaline mengigit bibir bawahnya menahan rasa gemas dengan tingkah pria didepannya. Tangannya langsung mengacak rambut Zayn yang masih berantakan "Om gemesin banget sih, jadi pengen makan Om."

Zayn yang malu di perlakukan seperti itu langsung memeluk Zaline dengan wajah dia benamkan di ceruk leher istrinya.

"Om makan yuk." Ajak Zaline, dia sangat lapar sekarang apalagi mereka berdua sama sekali tidak makan dari kemarin karna mereka hanya melakukan kegiatan panas dikamar sehingga lupa untuk makan.

MY HUSBAND IS A MALE PROTAGONIST [END]  [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang