Chapter 30 Musuh dalam Selimut

45 14 2
                                    



"Damien! Apa yang kau lakukan?" teriak Paquito histeris saat melihat tubuh Kisa yang berlumur darah segar.

Paquito berlari menghampiri tubuh Kisa yang telah ambruk ke lantai dengan kondisi sudah tidak bernyawa lalu memeluknya sambil menangis. Tak lama kemudian, Damien menghantam kepala Paquito dengan vas bunga hingga tak sadarkan diri. Lalu ia menyeret tubuh Paquito menjauh dari Kisa.

"Maafkan aku! Kisa, Paquito. Kalian hanya berada di tempat dan waktu yang salah. Ngomong - ngomong aku hanya membutuhkan tubuh baru untuk Sang Kegelapan, jadi aku tidak akan membunuhmu Paquito." ujar Damian pada Paquito yang tergeletak tak sadarkan diri. "Lagi pula tidak akan ada satu pun orang yang mempercayai perkataanmu."

Damien mulai menghancurkan seluruh pagar ghaib yang dibuat oleh Lao Feng. Ia menengadahkan sebelah tangannya ke langit - langit, hingga muncul cahaya kemerahan seperti api. Cahaya itu membakar semua kertas mantra dan menghilangkan garam yang menjadi proteksi di ruangan itu.

"Sekarang, aku hanya harus menunggu kedatangan mereka."

***

Sementara itu di dunia arwah, Erick dan DArren masih berusaha mengalahkan Florien dan Bael tentunya dengan bantuan Lao Feng dan Selina. Namun kekuatan Florien dan Bael seperti tidak ada habisnya, sementara itu Erick dan Darren sudah mulai kelelahan. Ditengah - tengah pertempuran itu, munculah seorang gadis bergaun merah. Gadis itu tidak lain adalah Mikaila Pierce, si aktris opera selingkuhan Baron Van Huntington.

Gadis itu berdiri diatas altar dengan tangan menengadah ke langit - langit. Tiba tiba, disekeliling Mikaila muncul cahaya berwarna kemerahan disertai sebuah portal yang muncul tepat diatas kepalanya. Perlahan - lahan portal tersebut membesar. Dari dalam sana munculah seekor ular besar berwarna putih bersih. Matanya berwarna kemerahan seperti darah. Ular tersebut perlahan - lahan turun dan bergerak meliuk - liuk mengelilingi tubuh Mikaila.

Lao Feng dan Selina mencoba untuk menyerang ular itu, tapi usaha mereka gagal. Ular tersebut dengan mudahnya menangkis setiap serangan yang diberikan oleh Selinda dan Lao Feng.

Mikaila kembali merapalkan mantra untuk membuka portal menuju dunia manusia. Selina berusaha untuk menyerang Mikaila namun kembali gagal karena perlindungan dari ular itu.

Sementara itu, Florien menikam perut Erick dengan kuku - kuku panjangnya lalu melempar tubuh Erick begitu saja. Erick terluka parah, sedangkan Darren tidak dapat menghalangi Bael. Bael begitu kuat hingga Darren pun kewalahan.

Florien berlari ke arah portal yang telah dibuat oleh Mikaila disusul oleh Bael yang telah melumpuhkan Darren. Mereka pun melarikan diri menuju dunia manusia.

Lao Feng menatap kepergian iblis - iblis itu dengan tatapan mata yang tidak dapat diartikan. Ia kecewa pada dirinya sendiri karena terlalu lemah.

***

The Haunted Hotel of La ChandelierTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang