Chapter 6: Lantunan Lagu Sendu di Tengah Malam!

3.5K 383 41
                                    


Malam ini aku dan Miccah bertugas seperti biasanya yaitu menatap layar – layar monitor yang memperlihatkan seluruh penjuru La Chandelier. Tidak ada sesuatu yang menarik terjadi. Bukan berarti aku ingin sesuatu yang aneh terjadi tapi sudah beberapa hari ini semua berjalan sangat normal dan menurutku itu lebih aneh.

Beberapa hari yang lalu aku berusaha menyelidiki siapa pelaku pengrusakan kamera CCTV yang terjadi di hotel ini tapi anehnya setiap aku hampir mengungkap identitas si pelaku, ada saja hal – hal yang menggagalkan misiku. Satu – satunya hal yang aku ingat adalah sebuah rekaman CCTV yang merekam seorang pria yang mengenakan hoody berwarna hitam. Tentu saja wajahnya tak terlihat karena pria tersebut mengenakan masker dan kacamata hitam yang menutupi wajahnya.

Malam ini aku sangat mengantuk. Miccah juga sepertinya sama denganku. Aku melihatnya beberapa kali menguap. Kepalaku terasa sangat berat hingga aku pun harus menyangganya dengan tangan kananku. Mataku pun nyaris tertutup sampai akhirnya Miccah menegurku, "Hey! Jangan tidur! Jika Mr. Lumiere melihatmu seperti ini maka kau akan kena teguran dan gajimu dipotong."

"Kau benar Miccah! Entah mengapa hari ini aku sangat mengantuk."jawabku pada Miccah setelah aku menepuk wajahku dengan kedua telapak tanganku agar tetap terjaga.

"Sepertinya tubuh kita sudah kebal terhadap kafein sehingga kopi yang kita minum tak berefek sama sekali." Ujar Miccah sambil menunjuk dua buah cangkir besar yang tadinya berisi kopi hitam. Lalu Miccah mengambil bungkus keripik yang sudah kosong dan mengacungkannya padaku,"Cemilan kita sudah habis! Aku akan membelinya di minimarket seberang jalan."

Setelah itu Miccah beranjak dari tempatnya duduk lalu memakai jaket tebalnya dan pergi menuju minimarket. Aku tahu jika itu hanyalah alasan Miccah saja untuk menghilangkan rasa kantuknya. Tak lama kemudian, telepon berdering sangat keras. Aku pun mengangkatnya dengan malas – malasan. Ternyata yang meneleponnya adalah Jason si sekuriti hotel yang memberitahukan adanya arus pendek yang menyebabkan konsleting pada cctv yang ada di gazebo yang terletak di dekat taman.

"Baiklah aku akan segera kesana." Jawabku. Itung – itung menghilangkan rasa kantukku.

Aku pun beranjak dari tempat dudukku dan mengambil jaket tebal yang kugantungkan di dekat pintu. Lalu mengambil kotak perkakas milikku dan tak lupa tangga alumunium portable yang wajib kubawa. Ngomong – ngomong, beberapa hari yang lalu aku menyempatkan diriku untuk menyelidiki kematian Sherin dan Val. Dua hantu wanita mengerikan yang menghuni ruang karaoke dan diskotek di hotel ini.

Namanya adalah Sherin Markov, seorang model asal Rusia yang berusia 25 tahun. Ia ditemukan meninggal di hotel ini tiga tahun yang lalu, akibat overdosis obat – obatan terlarang. Dari berita yang aku baca, Sherin mengalami depresi berat ketika orang tuanya meninggal dalam kecelakaan mobil. Depresi yang ia derita mengakibatkan karirnya yang sedang naik daun meredup seketika itu juga. Hingga pada akhirnya gadis itu jatuh ke dalam lingkaran hitam tak berujung yaitu sebagai pecandu narkotika.

Aku sempat menemukan sebuah artikel berita yang mengatakan bahwa sebelum kematiannya, Sherin sempat beradu argument dengan kekasihnya yang juga seorang aktor pendatang baru bernama Arthur Standford. Artikel tersebut juga mengatakan bahwa Arthur menjalin hubungan dengan seorang sosialita untuk mendongkrak popularitasnya di dunia hiburan. Setelah pertengkaran itu, Sherin menghabiskan malamnya di hotel ini. Lalu entah bagaimana ia ditemukan meninggal karena overdosis obat – obatan terlarang di dalam salah satu toilet diskotek.

Sedangkan wanita bernama Valentina Renato, si hantu wanita penghuni ruang karaoke, ia merupakan wanita berdarah Spanyol. Val adalah seorang pelukis, ia punya galeri lukis yang jaraknya tak jauh dari hotel ini. Di dalam artikel berita yang aku dapat, Val dibunuh oleh kekasihnya yang bernama Leon, seorang perwira angkatan darat. Pembunuhan tragis ini terjadi sekitar 10 tahun yang lalu. Leon diadili secara militer. Pangkatnya dicabut dan dikeluarkan secara tidak terhormat dari kemiliteran. Lalu ia dihukum mati beberapa bulan kemudian. Permintaan terakhir Leon sebelum ia dihukum mati adalah minum sebotol brandy. Alasannya karena ia ingin mengenang Val. Gila!

The Haunted Hotel of La ChandelierTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang