Chapter 27: This is Not Happy Ending

2.1K 255 66
                                    

Renata terbangun diatas sebuah sofa panjang yang ada didalam sebuah kamar mewah. Ia memegangi kepalanya yang terasa sangat sakit. Dimana aku? Bukankah tadi aku berada disebuah rumah reot di pemukiman kumuh pinggiran Paris. Kenapa aku bisa berada disini? Aku langsung teringat saat pria misterius yang kuikuti itu mengarahkan moncong senapannya tepat dibelakang kepalaku. Apa aku benar - benar sudah mati?

Aku pun meraba kepalaku, namun aku tidak menemukan luka apa pun disana. Jadi ada kemungkinan jika aku masih hidup kan? Aku harus bertemu Marina sekarang juga! Aku harus memaksanya untuk memberitahuku dimana pintu keluar dari tempat mengerikan ini.

Aku pun beranjak dari tempat dimana aku berbaring. Tiba - tiba aku mendengar suara teriakan seorang wanita. Suara itu berasal dari sebuah ruangan yang berada tepat dihadapanku. Aku pun berlari menuju ruangan itu.

Pria misterius itu mendorong tubuh Marina keatas ranjang dengan sangat kasar. Lalu memperkosanya dengan sangat brutal hingga Marina berteriak kesakitan.Aku berusaha untuk menolongnya, namun usahaku sia - sia saat tubuhku tidak dapat digerakkan sama sekali. Tubuhku seperti mematung. Aku hanya dapat melihat kekejian pria itu terhadap Marina tanpa melakukan apa - apa. Bahkan aku tidak dapat menutup kedua mataku. Semua kengerian ini seakan - akan dibuat hanya untuk ditujukan padaku saja.

"Kau suka kan? Dasar Jalang!" ujar pria misterius itu sambil memaki Marina lalu memukul pelipis gadis itu hingga memar. "Kau meninggalkanku Marina! Apa karena aku miskin?"

"YA! AKU BENCI PRIA MISKIN SEPERTIMU ANTOINE!!!"

Perkataan Marina membuat kemarahan pria bernama Antoine itu semakin memuncak. Antoine pun kembali melakukan hal bejat itu untuk kedua kalinya hingga Marina mengalami pendarahan yang sangat hebat. Marina berusaha melawan dengan sisa – sisa tenaga yang dimiliki olehnya tapi tentu saja kekuatan yang ia miliki tidak sebanding dengan kekuatan Antoine.

Aku berusaha memejamkan kedua mataku karena tidak sanggup melihat kebrutalan yang dilakukan oleh Antoine kepada Marina. Namun kedua mataku tidak dapat terpejam sama sekali. Aku seakan dipaksa untuk melihat semua ini. Seandainya aku dapat menolong Marina. Seandainya...

Tiba - tiba keadaan menjadi sangat hening. Tidak ada lagi suara jeritan dan teriakan dari Marina. Tangisku pecah saat mengetahui bahwa Marina sudah tidak bernyawa lagi. Sedangkan si brengsek Antoine sedang sibuk menyalakan rokok yang sudah terselip di bibirnya yang hitam. Sesekali ia tersenyum sambil melirik tubuh telanjang Marina yang bersimbah darah.

Aku tidak melihat rasa penyesalan sedikit pun diwajah si brengsek ini. Pantas saja Marina meninggalkannya.

Setelah rokoknya habis. Ia pun membuang puntung rokok nya ke lantai lalu menginjaknya sampai mati. Lalu berjalan menuju sebuah lemari kayu berukuran besar dan membukanya.

Apa yang akan dilakukan oleh si brengsek itu?

Antoine kembali berjalan menuju ranjang, tempat dimana tubuh Marina terbujur kaku. Ia membungkus tubuh Marina dengan sprei yang telah bersimbah darah. Lalu mengangkat tubuh Marina dan berjalan menuju lemari itu. Antoine meletakkan tubuh tak bernyawa Marina di dalam lemari itu.

Saat ia ingin menutup lemari tersebut, ternyata salah satu tangan Marina terjepit hingga lemari tersebut tidak dapat ditutup. Pria keji itu kembali menutup pintu almari tersebut dengan brutal hingga jari – jari Marina patah. Kemudian Antoine keluar dari kamar itu dengan tergesa - gesa.

Kemudian semuanya menjadi sangat gelap. Aku tidak dapat melihat apa pun. Semuanya menjadi benar - benar gelap. Tapi aku dapat bergerak kembali. Aku berusaha untuk tidak panik tapi aku juga tidak dapat berbohong jika aku merasakan ketakutan yang amat sangat. Tiba - tiba saja aku melihat setitik cahaya yang sangat terang. Hatiku berkata untuk mengikuti cahaya tersebut. Aku pun berlari menuju cahaya tersebut tanpa melihat kebelakang. Semakin aku berlari mendekati cahaya itu, cahaya itu semakin membesar. Sepertinya cahaya itu adalah jalan keluar dari tempat ini. Aku harus cepat keluar dari tempat terkutuk ini.

Selangkah lagi! Ya! Tinggal selangkah lagi!

Namun...

Sebuah tarikan kuat menarik tubuhku kearah belakang menjauh dari cahaya itu. Sampai akhirnya aku mendengar suara bisikan ditelingaku.

"Aku tidak akan melepaskanmu, Renata!"

Suara itu adalah suara Marina.

"Aku akan melakukan berbagai cara untuk pergi dari tempat terkutuk ini! Aku ingin hidup."

"Tidak Marina! Biarkan aku pergi dari sini!"ujarku sambil menangis.

Marina tersenyum lalu mencekikku dengan sangat kencang hingga aku tidak dapat bernapas sama sekali. Mungkin ini adalah akhir cerita dari seorang Renata Whitby. Sissy maaf jika aku meninggalkanmu seperti ini padahal masih banyak hal yang ingin kuceritakan padamu. Selamat tinggal dunia! Selamat tinggal kehidupan! Selamat tinggal Aldrick!

Sebelum mataku terpejam sepenuhnya, aku seperti melihat sebuah tangan yang keluar dari dalam cahaya itu. Tangan itu menarik tubuhku. Samar - samar aku mendengar suara teriakan seorang wanita yang semakin lama semakin memudar dan menghilang. lalu aku mendengar suara seorang pria yang memanggil namaku.

"Renata! Renata! Kumohon bangunlah!"

Suara itu terdengar sangat familiar ditelingaku. Aku mengerjap - ngerjapkan mataku perlahan. Aku melihat Aldrick tersenyum padaku.

"Kau berantakan sekali."ujarku sambil menatap sekujur tubuh Aldrick yang basah kuyup.

"Tapi aku tetap tampan kan?"

Aku pun tersenyum tanpa membalas perkataannya. Entah mendapat keberanian darimana, aku pun mencium bibirnya. Ciuman singkat yang membawaku melihat kilasan kehidupan masa lalu saat ia melakukan pembantaian di hotel ini.

Aku beringsut menjauhi Aldrick. Sebisa mungkin menjaga jarak dari pria yang ada dihadapanku ini. Tidak ada lagi senyuman diwajah tampan Aldrick. Hanya tatapan dingin dari seorang pembunuh.

"Jangan mendekat!" ujarku ketika Aldrick hendak membantuku berdiri.

Sepertinya ia tahu apa yang terjadi padaku. Aldrick pun pergi meninggalkanku dengan tatapan dinginnya.

***

Gini aja kali ya...

Gpp kan kalo Renata gak bareng sama Aldrick... XD

The Haunted Hotel of La ChandelierTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang