Irene tersnyum manis saat melihat kekasihnya park Jimin berjalan kerah nya, sebelumnya Jimin memang mengirim pesan mengatakan ia akan datang menemui Irene sepulangnya ia kerja, Pria Park itu ikut tersnyum tipis dan duduk bersama di meja makan bersama Irene.
"Kau baru pulang ya? Ini bahkan sudah hampir tengah malam kau pasti lelah sekali" ucap Irene sembari menutup laptopnya "apa kau sudah makan malam tadi? aku ambilkan minum sebentar" ucap Irene lalu hendak berdiri namun lengannya di tahan oleh Jimin
"Tidak usah aku hanya sebentar" ucap Jimin
Irene mengurungkan niatnya dan kembali duduk seperti sebelumnya.
"Aku perlu bicara" ucap Jimin
"Kenapa serius sekali?" Tanya Irene
"Soal pembicaraan kita sebelumnya" ucap Jimin
Irene menaruh lengannya di meja makan itu melipatnya dan mendegar Jimin dengan seksama
"Aku belum siap untuk menikah" ucap Jimin persis seperti apa yang Irene pikirkan sebelumnya ya Irene tau pasti Jimin mengatakan ini.
"Maaf membuatmu kecewa, aku belum stabil secara financial, aku masih meniti karir ku, juga aku tidak mau menyusahkan mu kelak jika kau menikah denganku sekarang" ucap pria Park itu
Irene tertegun mendegar alasan yang Jimin berikan, bukankah sudah sejak awal Irene tak pernah mempermasalahkan masalah uang?
"Kenapa juga kau menyusahkan ku? Itu semua tidak akan terjadi itu semua hanya ketakutan mu saja" ucap Irene
"Aku masih akan tetap bekerja jika kita menikah nanti, financial keluarga kita akan baik-baik saja, semua akan baik-baik saja" ucap Irene mencoba meyakinkan kekasihnya itu
"Bagaimana bisa sebuah keluarga baik-baik saja jika pendapatan istri jauh lebih besar" gumam Jimin yang memang selalu insecure dengan masalah keuangannya.
"Ah ehmmm aku mengerti" ucap Irene "nanti aku akan bilang omma kalau kita tidak bisa menikah dalam waktu dekat" ucap Irene mencoba memahami Jimin
Ya sebenarya bukan Irene yang ingin segera menikah tapi orangtuanya lah yang sudah sangat khwatir karena putrinya belum juga melepas masa lajangnya diusianya yang sekarang, padhal Irene juga sudah punya kekasih dan mereka bahkan sudah bersama-sama selama 7th.
Orangtua Irene tak pernah mempermasalahkan soal pekerjaan Jimin, mereka tetap mensuport Jimin yang memang tengah meniti karir nya karena mereka memang tau Jimin pria yang pekerja keras. Berbeda dengan Jimin Irene memang sedikit lebih beruntung soal karir, ia sudah memiliki posisi yang bagus di sebuah perusahaan ternama.
"Jangan terlalu dipikirkan" ucap Irene "kau tau omma memang bertanya setiap tahun" ucap Irene lalu tertawa mencoba mencairkan suasana diantara mereka
"Menikahlah dengan pria lain, aku tidak tau kapan aku siap" ucap Jimin membuat tawa Irene memudar
"Bibi benar, diusiamu yang sekarang kau memang seharusnya sudah menikah teman-teman kita bahkan banyak yang sudah memiliki anak" ucap Jimin mengingat Minggu lalu menjenguk teman Irene yang baru melahirkan anak pertamanya
"Tidak juga, 28 tidak terlalu buruk" ucap Irene menyanggah ucapan Jimin "banyak wanita menikah diatas 30th"
"Rene kita putus saja" ucap Jimin
"Jangan bercanda ini tidak lucu" ucap Irene
"Aku sedang tidak bercanda aku serius, kita putus dan kau menikahlah dengan pria lain"
Irene sampai tak bisa berkata-kata lagi sekarang, apa ia setidak penting itu sampai pria yang ia pacari selama 7th ini dengan mudah nya mengatakan untuk ia menikahi pria lain saja? Apa ia mencintai sendirian selama 7th ini? Bagaimana bisa dia mengatakan hal itu dengan mudahnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Violet
FanfictionCerita ini tentang Bae Irene 28th yang sudah menjalin hubungan selama 7th dengan kekasihnya, hampir setiap tahun orangtua Irene menanyakan kapan ia akan menikah tapi saat ia membicarakan soal pernikahan dengan kekasihnya pria itu justru pergi dan me...