9

1.1K 162 21
                                    

Sejak pagi sebenarnya Irene sudah merasa kalau badannya sedang tak baik-baik saja, ia merasa kurang sehat, sepertinya karena ia mengabaikan makan malamnya semalam juga sarapannya pagi tadi, meski sudah berbaikan dengan taehyung bukan berarti suasana hati Irene membaik tetap saja ia merasa tak napsu makan. Sepertinya asam lambungnya kambuh karena saat siang tadi ia mencoba untuk makan ia justru memuntahkannya tubuhnya seolah menolak untuk diisi. Badannya juga demam.

Wajahnya tampak pucat beberapa rekan kerja Irene tentu menyadarinya dan menyarankan Irene untuk ijin saja atau setidaknya beristirahat di ruang kesehatan di lantai satu.

Bukan tak mau beristirahat hanya saja pekerjaanya sudah harus selesai sebelum ia pulang, mau tak mau ia memaksakan diri menyelesaikan pekerjaan itu dengan sisa-sisa tenaga dan kesadaran yang ia punya karena rasanya pun ia sudah seperti akan pingsan.

Disaat seperti ini Irene akan sangat berterimakasih jika taehyung menjemputnya seperti kemarin tapi sayang jam kerjanya masih satu jam lagi tapi pria itu sudah mengiriminya pesan kalau sore itu ia tak bisa menjemputnya karena sedang berada di lokasi yang cukup jauh ia berada di pinggiran kota.

Irene hanya membaca pesan itu tanpa berniat membalasnya toh ia tau taehyung juga tengah sibuk sekarang.

Ditempat lain taehyung tengah mengunjungi sebuah pabrik yang letaknya di pinggir kota dia datang bersama beberapa team nya untuk melihat TKP, dilaporkan terjadi pembunuhan dialokasi itu, seorang buruh pabrik telah ditetapkan sebagai tersangka atas meninggalnya seorang atasan disana, pria berusia 48th itu ditetapkan sebagai tersangka karena terlibat cekcok dengan korban beberapa hari sebelum korban ditemukan meninggal mengenaskan didalam kantor nya.

Saat taehyung tengah berjalan kebelakang  menuju ruangan korban ada seorang pemuda menghampiri taehyung, pemuda itu tampak mengenakan seragam yang sama dengan pegawai pabrik disana.

"Jaksa Kim" panggil pemuda itu sembari berlari kearah taehyung "bukan ayahku pelakunya" ucap pria itu

Pria itu dihalangi beberapa team taehyung saat berniat mendekat pada taehyung takut berbuat yang tidak-tidak dan mungkin melukai taehyung

"Kubilang bukan ayah ku pelakunya" teriak nya lagi

Tak lama petugas keamanan datang dan menyeret pemuda itu untuk menjauh dari taehyung dan team nya

"Apa yang kau lakukan disini, kau sudah dipecat, jangan membuat keributan disini"

"Jaksa Kim tolong ayah ku" teriak pemuda itu lagi sebelum akhirnya benar-benar diseret menjauh dari taehyung

"Ayo kita lanjutkan" ucap taehyung yang sama sekali tak terganggu dengan kejadian barusan, hal seperti itu bukan kali pertama terjadi setiap kali ia mengunjungi TKP untuk mencari bukti yang bisa ia bawa ke persidangan.

Pemuda tadi bernama In bong-ki berusia 21th yang sebelumnya juga seorang buruh di pabrik itu, ia bekerja bersama ayahnya, mereka hanya hidup berdua bagi bongki ayahnya bukanlah seorang pembunuh dan dia yakin ayahnya hanyalah dijadikan kambing hitam atas perbuatan oranglain, meski memang benar ayahnya sempat berselisih dengan atasan mereka. Ayahnya bukanlah seorang pembunuh apalagi korban ditemukan tewas dengan banyak luka tusukan di tubuhnya bongki tak bisa mempercayai kalau ayahnya pelakunya.

***

Sore itu Irene pulang dengan taksi, beruntung ia langsung dapat taksi begitu ia keluar dari dalam gedung kantornya.

Begitu sampai rumah pun Irene langsung menuju kamar nya dan segera merebahkan diri diatas tempat tidurnya dengan sebelumnya ia meminum obat terlebih dahulu.

Tak hanya hatinya yang sakit kini tubuhnya pun ikut sakit karena melewatkan jam makannya, ah semua ini karena pria Park itu tak hanya membuatnya sakit hati kini badannya ikut sakit.

VioletTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang