Pada pelajaran Ramuan selanjutnya, kelas Slytherin digabungkan dengan Gryffindor, menciptakan suasana yang penuh ketegangan di ruang kelas yang lembap dan bau herba. Clara datang lebih awal dan kali ini tidak terlambat. Dia duduk di samping Ron Weasley, yang duduk tak jauh dari Draco Malfoy dan anteknya yang sedang bersenang-senang. Kelas itu dipenuhi dengan aroma ramuan yang mendidih dan suara bisik-bisik siswa.
Tiba-tiba, sebuah kertas terlempar mengenai kepala Clara dan jatuh ke meja. Clara melihat tulisan di kertas itu, "Traitor's Mudblood". Ron, membaca kertas itu, tampak marah, tetapi Clara memegangi lengannya dan berbisik memintanya untuk tetap tenang. seolah-olah berkata, “Ron, tenanglah. Aku sudah punya rencana cadangan.”
Saat Profesor Snape memasuki kelas, dia seolah-olah baru saja keluar dari film horor, lengkap dengan ekspresi yang menakutkan dan langkah berat. Suasana di kelas menjadi mencekam seketika. Snape memulai pelajaran dengan nada suara yang membuat semua orang berpikir dia baru saja menelan sesuatu yang sangat pahit.
Di pesta awal semester, Harry Potter merasa Profesor Snape tidak menyukainya. Setelah pelajaran Ramuan pertama berakhir, Harry sadar bahwa Snape bukan sekadar tidak menyukainya, melainkan benar-benar membencinya. Snape, seperti Flitwick, memulai pelajaran dengan memeriksa daftar absen. Ketika sampai pada nama Harry Potter, Snape berhenti sejenak. "Ah, ya," gumamnya dengan nada sinis. "Harry Potter. Selebriti baru kita."
"Kalian di sini untuk mempelajari ilmu yang rumit dan seni meramu ramuan," kata Snape memulai, suaranya hampir berupa bisikan, tetapi setiap kata terdengar jelas oleh siswa. "Karena tidak banyak kibasan tongkat yang konyol di sini, banyak dari kalian mungkin sulit mempercayai bahwa ini adalah sihir. Aku tidak berharap kalian benar-benar bisa merasakan keindahan isi kuali yang menggelegak lembut, kekuatan halus dari cairan yang merayap dan menyihir pikiran..."
Suasana hening menyusul pidato singkat ini. Harry dan Ron bertukar pandang dengan alis terangkat, sementara Hermione terlihat sangat ingin membuktikan bahwa dia bukan kepala kosong.
"Potter!" Snape tiba-tiba memanggil. "Apa yang akan terjadi jika aku menambahkan bubuk akar asphodel ke dalam cairan wormwood?"
"Saya tidak tahu, Sir," jawab Harry, terlihat gugup.ekspresi Harry lebih mirip dengan seseorang yang baru saja mempelajari bahasa alien.
Senyum sinis Snape mengerut di bibirnya. "Wah, wah, terkenal jelas bukan segalanya." Snape mengabaikan tangan Hermione yang terangkat tinggi.
"Kita coba lagi, Potter. Di mana kau akan mencarinya jika kusuruh kau mengambilkan bezoar untukku?" Hermione menjulurkan tangannya setinggi mungkin tanpa berdiri, tetapi Harry tetap tidak tahu apa itu bezoar. Dia mencoba mengabaikan tawa Malfoy, Crabbe, dan Goyle di belakangnya.
"Saya tidak tahu, Sir," jawab Harry.
"Sepertinya kau tidak berminat membuka bukumu sebelum datang ke sini, ya, Potter?"
"Saya tidak tahu, Sir," kata Harry. "Tapi saya rasa Hermione tahu, kenapa Anda tidak menanyakannya saja?" Snape menatap Harry dengan tidak suka.
"Lycoris!" panggil Snape, memanggil Clara ke depan. "Jawab pertanyaannya."
" Clara berdiri dengan tenang dan menjawab, "Campuran asphodel dan wormwood menghasilkan obat tidur yang sangat kuat, yang disebut Tegukan Hidup Bagai Mati. Bezoar adalah batu yang diambil dari perut kambing dan bisa menyelamatkanmu dari hampir semua racun. Sedangkan monkshood dan wolfsbane sebenarnya adalah tanaman yang sama, yang juga disebut aconite." senyum tipis di wajahnya menunjukkan kepuasan.
Snape tersenyum puas. "Kenapa kalian tidak mencatat apa yang dikatakan Miss Lycoris?!" teriak Snape mendadak. Semua siswa langsung mengambil pena bulu mereka dan mulai mencatat dengan cepat.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE RETURN OF THE LOST GIRL | COMPLETED|
FantasyKeluarga malfoy terpukul berat akibat kehilangan salah satu anggota keluarga mereka. Cassieopeia Narcissa Malfoy. Saudari kembar Draco Malfoy. Ditengah keputusasaannya mereka memilih melupakan tentang cassieopeia selamanya. [bukan original, semua to...