Di dalam Aula Besar, suasana terasa jauh lebih hangat dibandingkan udara dingin dan basah di luar. Harry, Ron, dan Hermione berjalan melewati meja Slytherin, Ravenclaw, dan Hufflepuff, suara derak kayu di bawah sepatu mereka bergema lembut. Mereka duduk bersama anak-anak Gryffindor lainnya di meja panjang paling ujung, di sebelah Nick si Kepala-Nyaris-Putus yang melayang dengan senyum ramah. Di sisi lain aula, Clara berjalan menuju meja Slytherin, di mana Draco Malfoy menariknya untuk duduk di antara dia dan Daphne Greengrass.
Daphne, dengan gerakan lembut, mengusap wajah Clara yang basah kuyup dengan sapu tangannya. "Tubuhmu dingin sekali, kau bisa jatuh sakit," katanya dengan nada khawatir.
Draco segera mengeluarkan tongkatnya dan merapalkan mantra "Impervius," membuat pakaian Clara menolak air dan menjadi kering seketika. "Terima kasih," kata Clara singkat, sambil memandang Pansy Parkinson yang duduk di seberangnya, menatap dengan tatapan sedih.
Clara mengeluarkan pena Muggle dari kantongnya dan menulis di selembar kertas:
KENAPA ANAK SLYTHERIN BERTINGKAH ANEH? MEREKA MELIRIKKU TERUS.
Clara menggeser kertas itu ke Draco di sampingnya. Draco membaca cepat, kemudian berbisik, "Mereka sudah tahu."
Clara melotot tak percaya, alisnya terangkat. "Bagaimana bisa mereka semua sudah tahu?" bisiknya penuh ketidakpercayaan.
"Aku akan ceritakan di asrama," kata Draco singkat.
Di luar, hujan masih mengguyur kaca-kaca tinggi Aula Besar. Gelegar guntur sekali lagi menggetarkan jendela-jendela, dan petir menyambar di langit-langit magis, menerangi piring-piring emas sementara sisa-sisa menu pertama lenyap dan langsung digantikan oleh makanan penutup.
Ketika makanan penutup habis dilahap dan remah terakhir lenyap dari atas piring, Albus Dumbledore berdiri lagi. Dengung celoteh yang memenuhi aula langsung berhenti, sehingga hanya deru angin dan gerujuk hujan yang terdengar.
"Nah!" kata Dumbledore, tersenyum kepada mereka semua. "Sekarang setelah kita semua kenyang makan dan minum," ujarnya, matanya berkilau-kilau di bawah cahaya lilin yang menerangi aula.
"Mr. Filch, si penjaga sekolah, memintaku untuk menyampaikan kepada kalian bahwa daftar benda yang dilarang di dalam kastil tahun ini ditambah dengan Yo-yo Menjerit, Frisbee Bertaring, dan Boomerang Menampar. Daftar lengkapnya terdiri atas empat ratus tujuh puluh macam, kurasa, dan bisa dilihat di kantor Mr. Filch, kalau ada yang mau mengeceknya."
Ujung-ujung bibir Dumbledore bergerak-gerak menahan senyum. "Dengan sangat berat hati aku harus menyampaikan juga bahwa pertandingan antar asrama untuk memperebutkan Piala Quidditch tahun ini tidak akan diadakan."
"Apa?" Clara terpekik kaget, matanya melebar. Dia berpaling memandang Cedric Diggory yang tersenyum lesu dari meja Hufflepuff. Mulut mereka terbuka seolah hendak mengatakan sesuatu pada Dumbledore, tapi tanpa suara. Mereka tak bisa bicara saking terkejutnya.
"Kenapa kau terkejut sekali?" gumam Draco pelan, melihat reaksi Clara.
"Aku ingin mendaftar Quidditch," jawab Clara mendengus sebal. "Sia-sia saja semua rencanaku dengan Cedric."
Draco mencemooh tak suka saat nama Cedric disebut. "Aku bisa mengajarimu, tidak harus Diggory," gumam Draco dengan nada tidak suka.
"Tidak mau, aku mau sama pacarku" kata Clara ketus.
Dumbledore melanjutkan, "Ini dikarenakan ada pertandingan yang akan dimulai di bulan Oktober dan berlanjut sepanjang tahun ajaran, menyita banyak waktu dan tenaga para guru, tetapi aku yakin kalian semua akan sangat menikmatinya. Dengan kegembiraan luar biasa kuumumkan bahwa tahun ini di Hogwarts..."

KAMU SEDANG MEMBACA
THE RETURN OF THE LOST GIRL | COMPLETED|
FantasyKeluarga malfoy terpukul berat akibat kehilangan salah satu anggota keluarga mereka. Cassieopeia Narcissa Malfoy. Saudari kembar Draco Malfoy. Ditengah keputusasaannya mereka memilih melupakan tentang cassieopeia selamanya. [bukan original, semua to...