47

3.1K 339 5
                                    

Pagi itu, suasana Hogsmeade masih tenang dan sepi saat Clara menerima surat dari Hermione. Matahari baru saja terbit, mewarnai langit dengan semburat jingga dan merah muda. Clara dengan cepat membuka surat itu, membaca permintaan Hermione untuk berkumpul di sebuah tempat di Hogsmeade. Hatinya berdebar, mengetahui bahwa sesuatu yang penting akan dibahas.

Setibanya di tempat yang ditentukan, sebuah rumah teh kecil di ujung jalan, Clara menjadi yang pertama tiba setelah ketiga sahabatnya. Harry, Ron, dan Hermione duduk di meja yang terletak di pojok ruangan, menyambut Clara dengan senyum hangat. Harry, dengan rambutnya yang acak-acakan, tampak serius namun penuh tekad. Ron, dengan wajah cemas namun berusaha tersenyum, dan Hermione, yang jelas-jelas berusaha menyembunyikan kegelisahannya, duduk berdekatan.

"Hai, Clara," kata Neville, yang baru saja tiba sambil tersenyum lebar dan mengambil tempat duduk di seberangnya. Udara pagi yang segar menyelinap masuk melalui jendela, membawa aroma kopi dan roti panggang yang baru saja selesai dipanggang.

kelompok-kelompok kecil, duduk di sekitar Harry, Clara, Ron, dan Hermione. Beberapa dari mereka tampak bersemangat, yang lainnya terlihat ingin tahu. Luna Lovegood, dengan pandangan melamun khasnya, duduk agak jauh sambil menatap ruang kosong.

Ketika semua orang telah menarik kursi dan duduk, ocehan perlahan menghilang. Semua mata tertuju pada Harry. Hermione berdiri, suaranya terdengar sedikit lebih tinggi dari biasanya karena gugup.

"Er," kata Hermione, matanya melirik ke arah Harry untuk mencari dukungan, "Well... erm... well, kalian tahu kenapa kalian di sini. Erm... well, Harry di sini punya ide... maksudku," Harry telah memberi pandangan tajam kepadanya "aku punya ide... bahwa mungkin baik kalau orang-orang yang ingin belajar Pertahanan terhadap Ilmu Hitam... dan maksudku, benar-benar mempelajarinya, bukan sampah yang diberikan Umbridge kepada kita." Suara Hermione mendadak menjadi lebih kuat dan lebih percaya diri. Dia berhenti sejenak, memandang ke samping kepada Harry, lalu melanjutkan, "Dan dengan itu maksudku belajar bagaimana mempertahankan diri kita dengan tepat, tidak hanya secara teori tetapi melakukan mantra-mantra sebenarnya..."

"Walau kau mau lulus OWL Pertahanan terhadap Ilmu Hitammu juga, kuyakin begitu?" kata Michael Corner yang sedang memperhatikannya dengan seksama.

"Tentu saja," kata Hermione seketika. "Tapi lebih dari itu, aku mau terlatih dengan tepat dalam pertahanan karena... karena..." Dia mengambil napas panjang dan menyelesaikan, "karena Lord Voldemort sudah kembali."

Reaksinya segera dan dapat diramalkan. Teman Cho menjerit dan menumpahkan Butterbeer ke dirinya sendiri; Terry Boot berkedut tanpa sengaja; Padma Patil gemetar, dan Neville mengeluarkan pekikan aneh yang berhasil diubahnya menjadi batuk. Namun, mereka semua memandang lekat-lekat, bahkan dengan tidak sabar, kepada Harry.

Zacharias Smith berkata dengan ngotot, "Yang diberitahu Dumbledore kepada kami tahun lalu hanyalah bahwa Cedric Diggory terbunuh oleh Kau-Tahu-Siapa dan bahwa kau membawa pulang jenazah Diggory ke Hogwarts. Dia tidak memberi kami detilnya, dia tidak memberitahu kami tepatnya bagaimana Diggory terbunuh, kukira kami semua ingin tahu..."

" Kalau kau datang untuk mendengar dengan terperinci bagaimana kelihatannya ketika Voldemort membunuh seseorang aku tidak bisa membantumu," kata Harry. Amarahnya, selalu begitu dekat ke permukaan akhir-akhir ini, menaik lagi. Dia tidak melepaskan matanya dari wajah Zacharias yang agresif, dan menetapkan hati untuk tidak memandang Clara. "Aku tidak mau berbicara mengenai Cedric Diggory, mengerti? Jadi kalau itu sebabnya kau di sini, sekalian saja kau pergi."

"Benarkah," sela anak perempuan dengan rambut panjang yang dijalin, sambil memandang Harry, "bahwa kau bisa menghasilkan Patronus?"

Ada bisikan tertarik di sekitar kelompok itu ketika mendengar hal ini.

THE RETURN OF THE LOST GIRL  | COMPLETED|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang