13

5.7K 816 46
                                    

Clara tertidur pulas di ranjang hospital wing, ruangan yang bercahaya redup oleh lilin-lilin besar yang berbaris di sepanjang dinding. Bau antiseptik dan ramuan obat memenuhi udara, sementara angin malam yang masuk melalui jendela yang sedikit terbuka memberikan kesejukan. Pesta akhir tahun akan segera diadakan beberapa hari lagi, dan itu berarti sekolah akan diliburkan. Anak-anak akan pulang ke rumah masing-masing.

Harry, Ron, dan Hermione secara bergiliran datang ke hospital wing, raut wajah mereka penuh kekhawatiran setiap kali mereka bertanya kepada Madam Pomfrey apakah Clara sudah sadar atau belum. Wajah mereka semakin muram setiap kali menerima jawaban yang sama, bahwa Clara masih belum sadar.

Di sisi lain, Pansy Parkinson mendapatkan detensi berat dari Snape. Ia disuruh menulis permintaan maaf kepada Clara sebanyak lima gulungan perkamen yang harus diselesaikan sepanjang liburan nanti. Wajahnya terlihat pucat dan muram setiap kali ia melintasi koridor yang sepi, membawa setumpuk perkamen dan pena bulu.

Di hospital wing, Professor Dumbledore berdiri diam di samping ranjang Clara, ditemani oleh Professor McGonagall dan Professor Snape. Mereka bertiga menatap Clara yang masih terlelap, hingga akhirnya Dumbledore membuka suara, "Aku penasaran dia memimpikan apa sampai tidur selama ini."

"Aku yakin bukan hal yang bagus. Apa kau tidak ingin memberitahu orangtuanya soal ini?" komentar Professor McGonagall, menghela napas dengan mata yang menatap gusar ke arah ranjang Clara.

Mata Snape menangkap sosok rambut pirang lainnya yang sedang mengintip di luar pintu. Ia segera menghampiri Draco yang tampak terkejut saat Snape membuka pintu.

" Apa yang kau lakukan disini Malfoy?" kata snape dingin.

Draco menggelengkan kepalanya "Tidak ada" katanya gugup sambil berlalu pergi dengan cepat.

"Ayo, biarkan dia beristirahat. Mungkin dia akan bangun besok. Bukankah dia tertarik soal pengumuman juara tahun ini?" kata Dumbledore sambil tersenyum pada McGonagall..

"Saverus pastilah sangat bangga" Kata Dumbledore tapi yang disebut namanya hanya menatap datar tanpa ekspresi.

.......

Di dalam alam bawah sadarnya, Clara berlari secepat mungkin melalui kegelapan, dikejar oleh bayangan hitam yang menyeramkan. Ketika ia menoleh ke belakang lagi, kakinya tersandung sesuatu, membuatnya terjatuh dan kepalanya menghantam batu besar.

Dengan tiba-tiba, Clara membuka matanya, merasa kepalanya pening sekali. Keringat membasahi sekujur tubuhnya. "Syukurlah cuma mimpi," gumannya lega saat melihat sekeliling, mendapati dirinya di hospital wing.

Madam Pomfrey yang baru tiba langsung menyadari kesadarannya. "Oh, Miss Lycoris, akhirnya kau sadar juga. Murid-murid sudah mulai berkemas untuk pulang. Pesta akhir tahun ajaran sudah diadakan semalam."

Clara terkejut mendengar itu. "Apa aku tertidur cukup lama, Madam?"

"Ya, lebih lama dari terakhir kali," jawab Madam Pomfrey sambil memeriksa keadaannya.

Suara pintu terbuka, dan seseorang masuk. "Profesor..." panggil Clara, suaranya sedikit serak.

"Sudah bangun, Lycoris?" tanya Dumbledore, berdiri di samping ranjang Clara, matanya penuh kelembutan.

"Ada banyak hal yang ingin aku tanyakan, Profesor," kata Clara, ragu-ragu.

Dumbledore tersenyum dari balik janggut tebalnya. "Ya, terlihat dari wajahmu."

"Quirrell bilang bahwa dia menculikku," kata Clara pelan, mencoba memahami situasinya.

"Kehadiranmu di dunia tidak diinginkan oleh beberapa orang," jawab Dumbledore, suaranya lembut namun tegas. "Tapi kau bisa jadi sangat berguna saat mereka tahu."

THE RETURN OF THE LOST GIRL  | COMPLETED|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang