08

6K 910 62
                                    

Clara membuka matanya perlahan, merasakan dingin dan kelembapan di udara. Dia mengerjap, mencoba menyesuaikan pandangannya dengan suasana yang asing di sekelilingnya. Dia terbaring di atas ranjang yang empuk, di sebuah ruangan yang terasa hangat dan tenang. Langit-langit kamar itu berhiaskan batu-batu yang dingin dan ruangan di sekelilingnya dipenuhi dengan alat-alat medis khas dunia sihir yang terlihat rumit.

"Di mana aku?" Clara bertanya dengan suara lemah, suaranya terputus-putus.

Madam Pomfrey, dengan baju putih berrimple putihnya yang rapi dan ekspresi penuh perhatian, muncul di samping ranjang Clara. "Ah, dear, kau sudah sadar rupanya," katanya, sambil menyodorkan segelas ramuan berwarna hijau lumut yang baunya sangat menyengat. "Ayo minum ramuan ini dulu."

Clara mencicipi sedikit dari ramuan tersebut, dan ekspresinya langsung berubah menjadi meringis. "Pahit," komentarnya dengan nada tidak suka. seolah merasakan campuran cuka dan semprotan pestisida.

Madam Pomfrey hanya tersenyum lembut. "Kau harus menghabiskannya langsung jika ingin keluar darisini secepatnya," ujarnya sambil meletakkan beberapa piring makanan di meja samping ranjang. Aroma makanan yang segar berpadu dengan bau ramuan yang menyengat, menciptakan kontras yang aneh dan sedikit menggelikan.

"Berapa hari aku tertidur, Madam?" tanya Clara sambil menatap Madam Pomfrey dengan mata yang penuh rasa penasaran, seperti seorang pelajar yang baru menyadari telah melewatkan ujian penting.

"Selama dua hari," jawab Madam Pomfrey dengan nada tenang.

Clara melotot tak percaya, terkejut mengetahui betapa lama dia telah terbaring. "Yah, aku memang harus kembali secepatnya," katanya, lalu memutuskan untuk meneguk habis ramuan tersebut dan hanya makan seperempat dari makanan yang disediakan.

Tiba-tiba, suara seseorang mengalihkan perhatian Clara. "Madam, apa dia sudah sadar?" Suara itu berasal dari Harry Potter, yang berdiri di ambang pintu dengan ekspresi khawatir. Di belakangnya, Ron Weasley dan Hermione Granger muncul dari balik pintu, wajah mereka penuh dengan rasa lega dan keinginan untuk menyambut kembali teman mereka.

"Hei, Harry," sapa Clara dengan lemah.

"Clara syukurlah, aku khawatir sekali!" Ron berlari masuk hendak memeluk Clara, tapi terhenti karena hermione menarik kerah jubahnya. "dia masih sakit ron" peringatnya

"Bagaimana keadaanmu, Clara?" tanya Harry sambil duduk di tepi ranjang, wajahnya menunjukkan kekhawatiran yang mendalam.

"Madam Pomfrey bilang aku boleh keluar sehabis ini," jawab Clara sambil melirik meja di samping ranjang, yang dipenuhi dengan bingkisan dan surat-surat. "Apa saja yang kulewatkan?"

Harry mulai bercerita, "Kami baru saja memenangkan pertandingan Quidditch melawan Slytherin kemarin. Sayang sekali kau tidak bisa menontonnya." katanya dengan semangat, seolah mengumumkan berita utama olahraga. Dia juga menceritakan pencarian mereka tentang Nicholas Flamel dengan antusias, membuatnya terdengar seperti seorang pencerita dongeng yang bersemangat.

Clara mengambil sebuah kotak yang berisi cupcake berwarna-warni yang tampak lezat. "Wow, dari siapa itu?" seru Ron dengan minat yang jelas.

"Kalian mau?" tanya Clara, dan Ron langsung mengambil cupcake dengan bersemangat.

"Ini enak sekali!" seru Ron, matanya berbinar saat menggigit cupcake tersebut.

"ada suratnya Clara" harry mengambil surat yang terselip dan membacanya keras keras.

"Nenek mengirimkan ini setelah kuceritakan apa yang terjadi padamu Clara, semoga lekas sembuh - neville"

"yah dia mulai jadi gryffindor yang pemberani" Ron berkomentar sambil mengulurkan tangan lagi, mengambil satu lagi cupcake. Hermione melototinya dengan tajam.

THE RETURN OF THE LOST GIRL  | COMPLETED|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang